Site icon sasagupapua.com

Beberapa Rangkaian Kejadian Proses Penjemputan Hingga Pemakaman Almarhum Lukas Enembe

Mendiang Lukas Enembe semasa hidup

KEPERGIAN Mantan Gubernur Papua, Lukas Enembe menghadap sang khalik menyimpan banyak kesedihan yang mendalam bagi masyarakat di Tanah Papua.

Lukas Enembe menghembuskan nafas terakhirnya pada Selasa (26/12/2023) di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta sekitar pukul 10.00 Wib.

Jenazah Almarhum Lukas Enembe tiba di Bandar Udara (Bandara) Sentani Kamis (28/12/2023), sekitar pukul 09.20 WIT.

Saat itu, tampak ribuan masyarakat ikut menjemput jenazah mantan Gubernur dua periode tersebut mulai dari Bandara, menuju ke STAKIN hingga tiba di Koya untuk proses pemakaman.

Banyak rangkaian yang terjadi dalam proses penjemputan hingga pemakaman almarhum Lukas Enembe.

Berikut beberapa rangkaian yang kami rangkum:

1. Peti Jenazah Almarhum Diarak Berjalan Kaki

Peti Jenazah Almarhum Lukas Enembe sempat diarak oleh ribuan masa yang turut ikut menjemput dari Bandara.

Meski awalnya peti Jenazah Almarhum hendak dibawa menggunakan mobil ambulance dari Bandara, namun masyarakat menginginkan agar peti jenazah diarak dengan berjalan kaki.

Tampak Isak tangis warga mengiringi peti jenazah yang diarak menuju ke STAKIN Sentani untuk disemayamkan.

2. Bendera Bintang Kejora Berkibar

Kecintaan masyarakat Papua terhadap Almarhum Lukas Enembe sangat besar. Tak hanya masyarakat yang menjemput kedatangan Jenazah Almarhum Lukas Enembe, namun sejumlah media sosial pun ramai dengan postingan kesedihan karena kehilangan sosok pemimpin rakyat Papua.

Dalam proses iring-iringan peti jenazah Lukas Enembe menuju ke STAKIN, tampak ada masyarakat secara spontan menaikan Bendera Bintang kejora dan mengiringi peti jenazah hingga tiba di lokasi persemayaman yakni di STAKIN.

Tak hanya itu, Bendera Bintang Kejora juga dikibarkan saat iring-iringan jenazah menuju ke Koya lokasi kediaman Almarhum Lukas Enembe.

3. Pj Gubernur Papua Terkena Amukan masa

Iring-iringan jenazah Almarhum Lukas Enembe sempat terjadi kericuhan saat menuju ke STAKIN.

Sejumlah kantor-kantor mengalami kerusakan, bahkan ada mobil yang dibakar.

Tak hanya itu sejumlah petugas keamanan bahkan satu wartawan ikut terkena amukan masa.

Dalam suasana ricuh tersebut juga Pj. Gubernur Papua, Ridwan Rumasukun terkena lemparan batu yang dilakukan oleh oknum warga pengantar Jenazah Almarhum Lukas Enembe.

Tampak dari video yang beredar, Ridwan lalu berlari sembari dikawal dengan kondisi kepala berdarah hingga terkena kemejanya yang berwarna putih.

Akibat dari insiden tersebut, pada Jumat (29/12/2023) pagi Ridwan Rumasukun dievakuasi ke Jakarta untuk melakukan pengobatan lebih lanjut di RSPAD Gatot Subroto.

Presiden GIDI, Pdt.Dorman Wandikbo dalam sambutan di Lapangan Stakin menyampaikan permohonan maaf atas insiden tersebut.

“Dalam kesempatan pidato ini saya menyampaikan permohonan maaf kepada Pj Gubernur yang saat ini berada di rumah sakit dengan istri dengan sopirnya bapak Kapolda dan semua kerusakan yang terjadi itu diluar tanggung jawab kami dan diluar dugaan kami, kami mohon maaf sebesar-besarnya dengan hati yang paling dalam,” katanya.

4. 25 Bangunan Hangus Terbakar, 14 Korban Luka-luka

Jenazah Almarhum Lukas Enembe pada Kamis (28/12/2023) diarak dari STAKIN menuju ke Koya untuk dimakamkan.

Namun, ada kejadian yang tidak diduga terjadi, 25 bangunan hangus terbakar yang diduga dilakukan oleh oknum masa pengantar jenazah Almarhum Lukas Enembe.

Dimana, pertokoan milik Koperasi Korem 172/PWY di Jalan Perumnas Waena, juga beberapa rumah dinas TNI Bucend III Waena, hingga bangunan Denkesyah Waena ikut terbakat.

Hal ini disesalkan oleh Komandan Korem 172/PWY Brigjen TNI Dedi Hardono. Menurutnya apa yang dilakukan oleh oknum masa pengantar jenazah Almarhum Lukas Enembe sangat tidak terpuji.

“Harusnya ini tidak perlu terjadi, saya juga yakin keluarga besar Almarhum tidak tidak ingin terjadi hal seperti ini,” ungkapnya.

Berdasarkan data Polda Papua, sebanyak 14 orang mengalami luka-luka dalam proses pengantaran jenazah mulai proses dari Sentani hingga perjalanan menuju ke Koya.

Polda Papua mencatat 14 orang luka-luka diantaranya PJ Gubernur Papua Ridwan Rumasukun, 7 anggota Polri, 1 personel TNI, dan 5 warga sipil.

5. Masyarakat Bakar Lilin Sepanjang Jalan Setelah Jenazah Almarhum Lukas Enembe Lewat

Warga melakukan aksi bakar lilin saat iring-iringan jenazah Almarhum Lukas Enembe menuju ke Koya.

Seperti yang diabadikan oleh akun Gallery_Papua. Tampak terlihat masyarakat membakar lilin di sepanjang median jalan uncen bawah.

“Pemasangan lilin oleh Warga Komplex Uncen Bawa setelah Jenazah Alm. Lukas Enembe Melewati Jalur Tersebut,” begitu tulis akun tersebut dalam keterangan postingan.

Tak hanya itu aksi bakar lilin kenang Almarhum Lukas Enembe tidak hanya di laksanakan di Jayapura, namun di sejumlah daerah seperti di Sorong.

6. Lama Iring-iringan Sebabkan Pemakaman Ditunda

Proses Penjemputan hingga pemakaman Jenazah Almarhum Lukas Enembe sebelumnya telah diatur oleh keluarga bersama dengan pihak Badań Pekerja Pusat Gereja Injili DI Indonesia (BPP-GIDI) dan telah disepakati jadwal penjemputan jenazah, persemayaman serta pemakaman.

Yangmana, usai tiba di Bandara Sentani, Jenazah Almarhum disemayamkan di kompleks Sekolah Teologia Atas Injili (STAKIN) Sentani, Kabupaten Jayapura. Dilanjutkan dengan ibadah penyerahan dan pelepasan serta kesan dan pesan.

Selanjutnya jenazah akan dibawa ke rumah duka yakni di Koya untuk dimakankan. Dimana sebelumnya telah diatur sekitar pukul 14.00 Wit pemakaman sudah berlangsung.

Namun karena lamanya prosesi iring-iringin yang setia diikuti oleh ribuan masyarakat tersebut akhirnya jenazah Lukas Enembe baru tiba di Koya sekitar pukul 23.00 WIT.

Mantan Gubernur Papua dua periode tersebut akhirnya dikebumikan pada Jumat (29/12/2023).

Penulis: Red

Berikan Komentar
Exit mobile version