Sasagupapua.com – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mencanangkan tiga kampung di Kwamki Narama sebagai Kampung Anti Money Politik (Politik Uang), Anti Black Campaign (Kampanye Hitam) dan One Man One Vote (saru orang satu suara) yang bertajuk “Dari Kwamki Narama, Kita Wujudkan Pilkada Berintegritas dan Bermartabat”, Senin (19/8/2024).
Tiga kampung yang menjadi percontohan untuk kampung lainnya adalah Kampung Walani, Damai dan Amole.
Rombongan Bawaslu terdiri dari Deputi Bidang Dukungan Tehnis Bawaslu RI, Dr. La Bayoni,Koordinator Divisi Pelanggaran Diana Daime, Koordinator Divisi Pencegahan, Salahudin Renyaan dan Sekretaris Bawaslu Kabupaten Mimika, Faizal Tura, Kapolres Mimika AKBP I Komang Budiartha, serta tiga anggota Pandis Distrik Kwamki Narama, Dedy Feneturuma selaku ketua, Karomina Tabuni dan Olipius Kum, juga staf lainnya.
Tim Bawaslu pertama menyambangi warga di Kampung Walani. Mereka bertamu dengan suasana yang santai, makan pinang, minum kopi sembari memberikan sosialisasi dengan duduk melantai bersama masyarakat.
Dalam sosialisasi tersebut, Ketua Panwas Distrik Kwamki Narama, Dedy Feneturuma mengatakan, melalui kegiatan sosialisasi atau pencanganangan di tiga kampung di Kwamki Narama saat ini, sebagai upaya Bawaslu dan Pandis untuk mengajak dan memberikan pemahaman bahwa pelaksanaan pemilihan kepala daerah harus diawasi bersama sama.
“Kita ajak semua elemen masyarakat bersama menjaga dan mengawasi Pilkada besok, agar berjalan dengan baik dan kita hasilkan pemimpin juga yang baik. Masyarakat disini selama ini tidak tahu soal politik uang, tapi orang yang datang mengajari masyarakat politik uang, untuk memilih salah satu calon, masyarakat disini diajari politik uang. Karena itu, politik uang besok-besok jangan lagi ada, kalau ada lapor dan kita laporkan sebagai pelanggaran,”tegas Dedy Feneteruma.
Dedy mengaku, bahwa politik uang ini memang agak sulit dikendalikan.
“Tapi kalau kita benar-benar sadar dan punya hati dan pikiran yang baik maka kita sama sama lawan itu dan mengawasi secara langsung. Karena untuk menghindari politik uang ini yang buat kita lima tahun kedepan tidak bagus, karena kita memilih pemimpin hanya karena uang. Karna itu, melalui sosialisasi seperti ini dapat memberikan pemahaman dan mengerti apa itu politik uang, yang harus kita hindari,”serunya.
Ia juga mengingatkan masyarakat agar jangn mudah terpengaruh ketika orang berbicara politik di rumah ibadah.
“Politik itu tidak boleh bicara didalam rumah ibadah, apalagi soal bagi-bagi uang untuk kepentingan salah satu calon, itu tidak boleh jangan buat dosa didalam rumah Tuhan, jadi diharapkan masyarakat ikut melaporkan jika ditemukan seperti itu,” ungkapnya.
Dengan tegas ia juga mengatakan agar masyarakat jika melihat pada penyelenggara menerima uang dari para calon atau tim sukses, segera foto dan laporkan.
“Jadi bukan masyarakat saja yang dilapor, kami juga kalau buat pelanggaran, terima uang harus dilapor, masyarakat bisa laporkan ke Bawaslu tingkat Kabupaten,” ucapnya.
Kapolres Mimika, AKBP I Komang Budiartha berharap selama proses Pilkada, masyarakat di wilayah Kwamki Narama saling menjaga keamanan.
Menurutnya, politik uang, kampanye hitam dan kurangnya pemahaman soal pilkada sistem noken juga bisa membuat perselisihan antar masyarakat.
“Jadi kita harus menjaga keamanan, jangan sampai gara-gara politik lalu membuat perselisihan, kita harus menjaga keamanan disini,” ungkapnya.
Disana juga dilakukan kegiatan Pencanangan kampung Walani, Kampung Damai dan Kampung Amole sebagai kampung anti politik uang, kampanye hitam dan satu orang satu suara.
Pencanangan dilakukan oleh Deputi Bidang Dukungan Tehnis Bawaslu RI, Dr. La Bayoni ditandai dengan penyerahan secara simbolis baju bawaslu kepada masyarakat yang mengikuti kegiatan sosialisasi tersebut.
Ia menyambut baik kegiatan pencanangan ditiga kami yang ada di distrik Kwamki Narama tentang sosialisasi tentang Pencanangan Kampung Anti Politik Uang, Anti Black Campaign, dan One Man One Vote yang dilakukan oleh Bawaslu dan Pandis Kwamki Narama.
“Sangat menyambut baik kegiatan yang dipusatkan di Kwamki Narama ini, diharapkan dapat memberikan dampak positif. Paling tidak pada tahapan hingga pemungutan suara nanti Bawaslu, Pandis, masyarakat dapat melakukan pengawasan secara baik, sehingga pelaksanaan Pemilu iut benar-benar terlaksana secara jujur dan adil,” ungkapnya.
Sosialisasi berlanjut dengan suasana yang sama di Kampung Damai. Sesuai dengan namanya, para tim Bawaslu diterima oleh masyarakat dengan damai.
Disana penyampaian terkait politik uang dan lainnya disosialisasikan sama seperti yang dilakukan di kampung Walani.
Tak hanya dua kampung tersebut, berpusat di Balai Kampung Amole, anak-anak muda yang kritis dikumpulkan disana untuk mendengarkan sosialisasi positif yang dilaksanakan oleh Bawaslu Kabupaten Mimika demi terwujudnya pemilu yang melahirkan pemimpin masa depan yang bermartabat.
“Mari gunakan hak suara sesuai dengan hati nurani jangan ada paksaan dari manapun, semoga Pilkada ini melahirkan orang yang berkualitas,” kata Koordinator Divisi Pencegahan, Salahudin Renyaan ketika bertemu masyarakat.
