Site icon sasagupapua.com

Boaz Salossa: Kita Harus Miliki Pejabat atau Bos-Bos Peduli Dengan Sepak Bola

Boaz Salossa ketika diwawancarai wartawan. Foto: Kristin Rejang/Sasagupapua.com

BOAZ Salossa, Legenda Sepakbola berkelas Internasional mengunjungi Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah dan berkesempatan memberikan motivasi bagi pesepakbola muda yang tergabung dalam Pusat Pendidikan dan latihan olahraga Pelajar Daerah (PPLPD), Jumat (31/5/2024).

Boaz mengatakan dengan bertemu para pesepakbola muda di daerah-daerah merupakan hal yang positif untuk ia lakukan sehingga bisa memberikan motivasi dan inspirasi pengetahuan kepada generasi muda, apalagi didukung oleh pejabat daerah yang peduli dengan sepak bola.

“Saya rasa kita harus memiliki pejabat atau bos bos yang punya peduli dengan sepak bola. Karena kita lihat kalau tidak ada pergerakan itu kasihan, mereka mau latihan sampai kapanpun juga apalagi sekarang saya lihat Timika ini adalah Provinsi baru, mauB tidak mau sudah harus (maju) mulai dari Sekolah Sepak Bola (SSB),” katanya.

Menurutnya di setiap daerah di Papua sudah memiliki SSB sehingga langkah tersebut merupakan hal yang positif.

Boaz menuturkan saat ini sepak bola di Papua khususnya di Timika sudah mulai ada kemajuan seperti telah hadir Papua Football Academy (PFA).

“Saya lihat ada kemajuan ya karena memang sudah harus berkembang. Seperti di Jayapura juga banyak SSB dengan adanya SSB ini, kemajuannya sangat luar biasa karena memang harus mereka didik dari bawah supaya saat mereka telah siap masuk profesional,” ungkapnya.

Dengan adanya SSB para generasi muda bisa dididik akhirnya mereka bisa menjadi pemain yang profesional.

“Tinggal kembali ke kepala daerah atau orang yang melihat anak-anak didik kita. Karena memang banyak SSB dijalankan tapi kalau tidak ada support itu memang sangat-sangat susah. Itu memang yang saya lihat. Tapi kalau memang adanya support langsung contohnya Kadispora atau siapapun yang peduli untuk datang melihat anak-anak ini,” katanya.

Menurut Boaz anak-anak yang sudah masuk dalam sebuah SSB membutuhkan perhatian.

“Tapi kalau latihan tapi tidak ada misalnya alat-alat latihan akhirnya mereka tidak memiliki semangat latihan, tapi tidak ada pemerhati kalau menang ada yang datang memperhatikan mereka bertanya, kalian mau apa akhirnya membuat sedikit terbantu. Sama seperti kita pemain bola profesional oke kalian main ada bonus akhirnya kita punya semangat. Jadi saya kira itu yang harus diperhatikan untuk kita di kalangan Papua,” ujarnya. 

 

Berikan Komentar
Exit mobile version