SASAGUPAPUA.COM, NABIRE – Bupati Nabire, Mesak Magai mengatakan saat ini Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Nabire, Papua Tengah mulai berbenah lebih baik.
Hal ini disampaikan dalam momen Launching Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM-RS) dan Peresmian Pembukaan Ruangan PICU BLUD RSUD Nabire, Senin (11/8/2025).
Bupati Nabire, Mesak Magai mengatakan saat ini semua manajemen sudah dirubah untuk pelayanan yang lebih baik.
“Oleh sebab itu saya sampaikan terimakasih kepada RSUD, tenaga medis, para dokter yang sudah mendukung kami untuk pelayanan rumah sakit sehingga sorotan publik baik dari provinsi maupun dari kalangan masyarakat kita bisa berikan,” katanya.
Dalam momen tersebut Mesak menyoroti tenaga kontrak non medis yang menurutnya tidak profesional.
“Bulan Desember dan setelah tahun baru 2026 semua tenaga kontrak di RSUD kita akan hentikan semua, kita akan berdayakan disini,” serunya.
Sementara itu khusus untuk tenaga kontrak Maslaah kebersihan rumah sakit tentunya akan dikelola oleh pihak ketiga. Sehingga tenaga kontrak tidak menjadi beban RSUD tapi menjadi beban pihak ke-tiga.
Selain itu, para pasien selalu mengeluh terkait air di RSUD, Bupati Nabire juga menyoroti yang menangani air adalah tenaga kontrak.
“Pak Direktur, saya rekomendasikan hentikan dia, karena yang bikin masalah, bikin putar-putar banyak ini justru tenaga kontrak yang tangani air jadi ganti saja sehingga saya percaya bahwa pelayanan ini pasti akan lebih bagus lagi,” tegasnya.
Selain permasalah air, Mesak Magai juga menjelaskan mengenai pembayaran jasa insentif tenaga kesehatan yang biasanya dibayarkan per triwulan.
Ia memberikan apresiasi kepada direktur RSUD yang baru, yang meyakinkan dirinya untuk membayarkan hak para nakes setiap bulannya.
“Direktur sampaikan ke saya masalah keuangan kita akan kontrol dan bisa mencukupi, oleh sebab itu setiap kali pembayaran, direktur selalu lapor saya bisa cukup, bisa cukup, sehingga pelayanan ini baik dan tenaga dokter dan medis bisa puas dengan kebijakan dan pergerakan dari direktur rumah sakit,” ucapnya.
Dikatakan, RUSD milik masyarakat. Selagi Provinsi belum membangun rumah sakit rujukan maka RSUD Nabire yang akan menjadi rumah sakit tujuan.
“Oleh sebab itu kita harus berusaha sesuai dengan kemampuan harus kita maksimalkan,” pungkasnya.