Site icon sasagupapua.com

Cerita Yusuf Rombe dan Jemaat Moria: Persembahan Tanah untuk Pelayanan

Gedung Gereja GKI Jemaat Moria. Foto: Tim Media AIYE

SASAGUPAPUA.COM, TIMIKA – “Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar” (Lukas 16:10a). Ayat ini seolah menggambarkan perjalanan hidup Yusuf Rombe, calon Wakil Bupati Mimika yang kini mendampingi Alexsander Omaleng dalam pemilihan kepala daerah.

Sebelum terjun ke dunia politik, Yusuf adalah sosok pengusaha yang merintis karirnya dari kios kecil di Tembagapura hingga sukses. Namun, di balik keberhasilannya, Yusuf Rombe adalah pribadi yang selalu setia dalam pelayanannya kepada gereja dan masyarakat.

Suami dari Erda Darius Rombe ini memiliki jejak dalam pelayanan gereja, khususnya di GKI Tanah Papua Jemaat Pniel di Jalan C. Heatubun, tempat ia pernah menjadi majelis gereja. Meski kini tidak lagi tercatat sebagai majelis jemaat, Yusuf tetap aktif dalam pelayanan. Ia bahkan mencatatkan jejak kebaikan yang telah menjadi bagian penting bagi GKI Jemaat Moria, sebuah jemaat pemekaran dari GKI Jemaat Pniel.

Wakil Ketua Majelis Jemaat GKI Moria, Pnt. Maryunus Baredu, mengenang bagaimana Yusuf Rombe turut membangun jemaat sejak awal berdirinya. “Pada tahun 2014, di bawah kepemimpinan Pdt. Mercy Rumere sebagai Ketua Majelis Jemaat Pniel saat itu, kami membangun pos pelayanan di lahan lama, awalnya kami memiliki bangunan kecil untuk beribadah,” jelas Maryunus.

Namun, situasi jemaat yang berada di lorong kecil dan minim ruang membuat Yusuf Rombe yang saat itu masih melayani sebagai majelis, tergerak untuk membantu. “Bapak Syamas Yusuf Rombe sebagai majelis jemaat hadir melayani di Jemaat Moria dan melihat gedung Pospel di dalam lorong. Terus beliau bilang bahwa GKI di Tanah Papua gereja yang tertua di Tanah Papua tetapi sangat miris karena berdiri dalam lorong. Sehingga pak Yusuf Rombe nengambil keputusan pembangunan gereja besar di jalan besar,” kenag Maryunus.

Melihat kondisi tersebut, Yusuf mengambil keputusan besar, ia menghibahkan sebagian tanah miliknya di jalan utama untuk pembangunan gereja. Tanah seluas 1 hektare itu kemudian diberikan separuhnya atau 50 x 100 meter sebagai tempat baru untuk pembangunan gedung gereja yang lebih besar.

Langkah Yusuf tak berhenti pada pemberian tanah. Ia juga membantu dalam penimbunan untuk memulai proses pembangunan. “Kenapa Pak Rombe berinisiatif memberikan tanah? Karena saat itu, gereja tidak memiliki cukup dana untuk membeli lahan seluas itu. Beliau punya tanah dan berikan sebagai persembahan untuk bangun gereja yang ada ini,” lanjut Maryunus.

Tahun 2019, GKI Jemaat Moria resmi menjadi jemaat mandiri. Meski pembangunan belum tuntas, namun gedungnya sudah terlihat megah. Ini juga tak terlepas dari bantuan hibah dari Pemerintah Kabupaten Mimika di bawah kepemimpinan Bupati Eltinus Omaleng.

Menurut Maryunus, Yusuf telah lama dikenal sebagai seorang dermawan, yang tak hanya mendukung gereja, tetapi juga masjid dan tempat ibadah lain di wilayah itu. Sumbangsih Yusuf untuk Jemaat Moria menjadi pengingat bagi jemaat akan kasih yang tulus dan tindakan nyata seorang pemimpin.

Bukan hanya hibah tanah dan penimbunan, Yusuf Rombe kata Maryunus juga membantu dalam pelayanan dan pembangunan bagi jemaat yang kini beranggotakan 138 kepala keluarga tersebut.

Jadi keterlibatan Yusuf Rombe dalam kegiatan sosial terutama dalam mendukung pelayanan dan pembangunan gereja, pembangunan masjid dan tempat ibadah lainnnya sudah lama dirasakan oleh masyarakat. “Kami mengenal beliau bukan baru sekarang, atau saat berikan tanah. Tapi jauh sebelumnya bahwa bukan hanya bantu gereja tapi juga masjid dan tempat ibadah lain,” ungkap Maryunus.

Cerita ini diungkapkan oleh Maryunus dan juga anggota jemaat, melihat banyaknya sorotan negatif kepada sosok Yusuf Rombe yang sedang berjuang mengemban pelayanan sebagai calon Bupati Mimika. “Doa kami, apapun yang beliau gumuli dan rencanakan, semoga berhasil dengan tuntunan Tuhan,” kata Maryunus. (Advertorial)

 

Berikan Komentar
Exit mobile version