Site icon sasagupapua.com

Dana Kampung Tunai Untuk Distrik Yaur dan Teluk Umar -Bupati Nabire Pesan Jaga Laut

Mesak Magai didampingi istri dan rombongan ketika tiba di Kampung Akudiomi, Jumat (12/9/2025). Foto: sasagupapua.com

SASAGUPAPUA.COM, NABIRE – Perpaduan  suara gitar, bass akustik (stem bass), seruling, tambur dan nyanyian mengiringi kedatangan Bupati Nabire, Mesak Magai dan rombongan di Kampung Akudiomi, Distrik Yaur, Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah, Jumat (12/9/2025).

Tarian-tarian disuguhkan untuk menyambut harapan baru dari masyarakat 8 kampung yang ada di dua Distrik Yaur dan Teluk Umar bagi pembangunan melalui dana kampung.

Berpusat di SMP Negeri 2 Yaur, sebanyak Rp5.315.240.916 Dana Kampung diserahkan secara tunai dihadapan masyarakat.

Kepala Distrik Yaur, Martina Hamberi dalam sambutannya memberikan apresiasi kepada Bupati Nabire.

Ia juga memberikan kesan kepada delapan kepala kampung di distrik Yaur bahwa tugas dan tanggung jawab mereka menerima uang dana desa adalah titipan dan anugerah Tuhan. Sehingga harus dilaksanakan dengan rasa hormat dan tanggung jawab serta takut akan tuhan sehingga pelayanan kepada masyarakat bisa tepat sasaran dan masyarakat bisa merasakan hal mereka.

“Bapak-bapak Kepala kampung, uang adalah akar kejahatan. Maka hati kita tidak boleh meninggalkan Tuhan. Karena uang yang datang dan tiba di atas tanah ini, adalah milik masyarakat bukan milik kita, ambulan yang memang hak kita dan berikan yang punya hak masyarakat,” pesannya.

Bupati Nabire, Mesak Magai saat menyerahkan dana kampung ke salah satu kepala kampung dan bendahara, Jumat (12/9/2025) Foto: Sasagupapua.com.

Ia juga berpesan agar para kepala kampung bisa melayani masyarakat dengan hati nurani.

“Sebab apa yang kita buat. Akan menjadi berkat di dalam perjalanan hidup kita. (Hari ini sampai kepada keturunan kita,” katanya.

Bupati Kabupaten Nabire, Mesak Magai menjelaskan hari ini adalah hari kelima mereka mengantar uang dana kampung secara tunai langsung ke lapangan.

Mesak berusaha menjawab apa yang selalu menjadi keluhan. Masyarakat tak pernah melihat secara langsung fisik dari dana kampung itu.

“Masyarakat mungkin sudah tau nilainya tapi fisiknya seperti apa, itu mereka tidak tau,” ujarnya.

Tak hanya itu, berbagai keluhan lainnya seperti tak ada transparansi pengolahan dana kampung dan sebagainya sudah sering ia dengar.

Oleh sebab itu kami sudah sampaikan dana kampung tersebut itu kepada semua masyarakat. Di dalamnya itu ada dana BLT, kemudian dana non-fisik, tetapi juga di dalam dana kampung itu juga ada pembayaran pajak, pembayaran honor atau insentif daripada para kepala kampung sudah tercover di dalam,” terangnya.

Usai membagikan dana kampung yang disaksikan oleh seluruh masyarakat, Mesak juga memberikan penekanan agar pihak kepala kampung segera memfasilitasi musyawarah kampung untuk perencanaan pembangunan di kampung.

Potensi Wisata dan Jaga Laut

Ia berharap dana yang dibagi akan berputar di kampung tersebut untuk membangun kemajuan kampung dan tidak disalahgunakan agar masyarakat bisa merasakan dana kampung tersebut.

“Nilai keuangan tahun ini kita sudah tau berapa tapi tahun depan kita tidak tau berapa lagi yang akan kita terima karena semua adalah kebijakan pemerintah pusat,” ungkapnya.

Misalnya tahun 2025 APBN yang diterima oleh Kabupaten Nabire ada pemotongan senilai 135 miliar akibat efisiensi. Untuk itu ia berharap pihak pemerintahan tingkat kampung bisa memanfaatkan dana kampung untuk kemajuan masyarakat.

“Itu berarti bahwa kedepan kita tidak tau kebijakan-kebijakan pemerintah pusat seperti apa. Sehingga sekarang saya berpikir bahwa kita tidak bisa bergantung kepada pemerintah pusat,” tuturnya.

Dalam keadaan darurat, pemerintah daerah punya kemampuan untuk menggali potensi.

Untuk itu, Mesak menekankan hal yang penting yang harus dikembangkan oleh dua distrik tersebut yaitu kawasan wisata.

Bupati Nabire, Mesak Magai saat diwawancarai awak media pada Jumat (12/9/2025). Foto: Sasagupapua.com

“Ada objek-objek wisata di pulau menarik, bagus. Ada ikan hiup pausnya di sini, ada terumbu karangnya,” ucapnya.

Untuk itu ia berpesan agar masyarakat bisa menjaga potensi kekayaan alam laut yang sangat indah tersebut.

“Jangan bom ikan, jaga terumbu karang. Itu yang kami harapkan. Sehingga melalui itu, orang banyak akan datang, ada turis, wisatawan, ini uang masuk di kampung,” katanya.

Dengan potensi itu, desa harus punya kemampuan untuk harus berdayakan kampung.

“Baik melalui pendapatan-pendapatan (potensi wisata) itu, dia bisa menghadirkan air bersih, dia bisa perhatikan jalan yang rusak, bisa perhatikan posyandu dan sebagainya. Itu yang kami akan jalan,” ungkapnya.

Terus Diawasi dan Kontrol

Usai penyerahan dana kampung itu, Bupati mengatakan pihaknya tidak akan tinggalkan dan pergi.

Namun akan terus memonitoring dan mengontrol kembali penggunaan dana desa tersebut.

“Jadi kami akan turun cek lagi, apakah semua perencanaan itu, dilalui musyawarah dan sebagainya itu berjalan maksimal atau tidak,” tegas Bupati.

Bupati Nabire, Mesak Magai saat menari bersama anak-anak dan masyarakat usai acara pembagian dana kampung di Kampung Akudiomi, Jumat (12/9/2025). Foto: Sasagupapua.com

Ia juga menjelaskan dalam pengelolaan dana kampung itu sembari kegiatan fisik lain dijalankan dana kampung ini harus menyasar dua konsen yaitu tangani gizi buruk dan stunting.

“Jadi ada kampung yang ketika setelah kami bagi dana, mereka langsung konsentrasi untuk stunting dan gizi buruk. Seperti itu yang kami harapkan. Sehingga kampung lain juga lakukan hal yang sama. Mereka sama-sama duduk, rencanakan pembangunan, tetapi tidak terlepas daripada pembangunan stunting dan gisi buruk. Tetap menjadi program utama,” pungkasnya.

 

Berikan Komentar
Exit mobile version