SASAGUPAPUA.COM, Nabire – Pemerintah Provinsi Papua Tengah melalui Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak menunjukkan keberpihakan nyata terhadap kelompok masyarakat yang paling membutuhkan melalui penyaluran bantuan sosial Tahun Anggaran 2025.
Kegiatan berlangsung di Halaman Kantor Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak, Senin (23/12/2025).
Program ini menyasar pemenuhan kebutuhan dasar berupa permakanan, sandang, serta alat bantu fisik bagi anak terlantar, lanjut usia terlantar, dan penyandang disabilitas yang menjalani kehidupan di dalam panti-panti asuhan serta lembaga kesejahteraan sosial di wilayah tersebut.
Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak, Roni Msikmbo, dalam laporan teknisnya menjelaskan bahwa inisiatif ini bukan sekadar rutinitas birokrasi, melainkan upaya terstruktur untuk menjamin standar hidup yang layak bagi warga binaan panti.
Roni Msikmbo memaparkan paket bantuan permakanan yang diserahkan telah dirancang untuk memenuhi standar nutrisi, mencakup beras berkualitas, telur, susu, kacang hijau, biskuit, serta bahan pokok lainnya.
Selain asupan pangan, penyediaan sandang juga menjadi perhatian agar setiap penghuni panti memiliki pakaian yang layak dan memadai.
Khusus bagi penyandang disabilitas, Dinas Sosial menyiapkan alat bantu fisik yang disesuaikan dengan kebutuhan mobilitas masing-masing individu.
“Kami berupaya agar negara hadir di setiap aspek kehidupan mereka, mulai dari apa yang mereka makan hingga alat yang membantu mereka untuk bisa bergerak mandiri,” ujar Roni Msikmbo saat melaporkan rincian program tersebut.
Kegiatan ini mendapatkan apresiasi serta atensi penuh dari Wakil Gubernur Papua Tengah, Deinas Geley.
Dalam sambutannya yang sarat dengan pesan kemanusiaan, Deinas Geley secara khusus menyoroti peran vital para pengelola panti dan yayasan yang telah mengabdikan diri sebagai perpanjangan tangan pemerintah.
Ia menegaskan bahwa tanpa ketulusan para pengasuh yang menjaga anak-anak dan merawat lansia siang serta malam, program pemerintah tidak akan mencapai sasarannya dengan sempurna.
“Pemerintah menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada para pengurus yayasan dan pengelola panti. Bapak dan Ibu adalah pahlawan kemanusiaan yang memastikan anak-anak kita tidak kehilangan harapan dan orang tua kita tetap merasa dicintai di masa tua mereka. Bantuan ini adalah bentuk dukungan kami untuk meringankan beban pelayanan mulia yang kalian jalankan,” ungkapnya.
Berikut data penerima manfaat bantuan dari Dinas Sosial Papua Tengah ini:
1. Permakanan untuk Disabilitas sebanyak 600 orang dengan jumlah panti atau yayasan sebagai berikut:
a. Yayasan Forum Peduli Difabel Papua Kabupaten Nabire: sebanyak 120 Orang
b. Yayasan ARMINIA Papua: sebanyak 120 Orang
c. Panti Hasun Santa Helena Nabire: sebanyak 39 Orang
d. Yayasan Yohanes Kalvin Nabire di Teluk Kimi: sebanyak 67 orang
e. Yayasan Bina Kasih Karang Mulia: sebanyak 98 orang
f. Yayasan Difabel Kiwa Papua: sebanyak 106 orang
g. Yayasan Pelayanan Kasih (YPK) Kabupaten Mimika: sebanyak 150 orang
2. Alat bantu kesehatan sebanyak 100 Paket terdiri atas: Kursi Roda, Tongkat Jalan, Dan Alat Bantu Dengar
3. Permakanan untuk Anak-anak terlantar dalam Panti: Berjumlah 200 orang dalam Panti Asuhan di Kabupaten Nabire dan Kabupaten Paniai.
4. Sandang bagi Anak-anak terlantar yang ada dalam Panti Asuhan atau dalam pembinaan Yayasan: Adalah sebanyak 200 orang, lokasinya adalah Kabupaten Nabire dan Paniai.
5. Lanjut Usia (LANSIA) terlantar yang ada dalam Panti Asuhan atau di bawah pembinaan Yayasan: Berjumlah 300 orang dan lokasinya Kabupaten Nabire dan Kabupaten Paniai.
6. Sandang bagi LANSIA terlantar dalam Panti Asuhan: Sebanyak 100 orang, lokasinya adalah Kabupaten Nabire dan Paniai.