SASAGUPAPUA.COM, Timika – Persidei Deiyai menjadi tim pertama yang tersingkir dari perhelatan Liga 4 Regional Papua Tengah pasca menelan dua kekalahan beruntun pada babak penyisihan grup.
Tergabung dalam Grup B yang diisi oleh tiga tim yakni Persipuja Puncak Jaya dan Persintan Intan Jaya, Persidei hanya mampu finish di urutan tiga klasemen dengan hasil dua kali menelan kekalahan dan tidak mendapatkan poin.
Usai kalah 1-2 di laga terakhir melawan Persintan Intan Jaya, minggu (13/4/2025) di stadion wania Imipi.
Pelatih Persidei Deiyai, Fred Mote menjelaskan ada beberapa hal non teknis yang menjadi penyebab utama tersingkirnya tim Persido Dogiyai dari kompetisi liga 4 Regional provinsi Papua Tengah, dimana salah satu faktor utama adalah minimnya persiapan tim untuk mengikuti kompetisi ini.
Yangmana waktu yang sangat singkat untuk mempersiapkan tim mulai dari tahapan seleksi hingga mulainya kompetisi sangat mepet, hingga berpengaruh pada komposisi tim yang solid.
Fred menjelaskan, “sebelum pertandingan kami persiapan cuma dua minggu, dari deiyai turun ke nabire, setelah itu kumpulkan pemain cuma dua minggu saja langsung kami masuk dalam pertandingan, jadi untuk persiapan sendiri sangat minim, “jelas Fred saat ditanya awak media pada konferensi pers.
Hal yang sama juga diutarakan oleh kapten tim Denias Pigome terkait minimnya persiapan, menurutnya dengan waktu yang sangat minim membuat tim belum bisa tampil maksimal.
“Persiapan kami hanya dua Minggu saja, itupun juga secara tiba-tiba seleksi pemain dalam dua minggu, dan juga kami tidak seperti tim-tim lain yang sudah target dan persiapan dari jauh-jauh hari entah empat atau tiga bulan sedangkan kami hanya 2 minggu,”ungkapnya.