Sasagupapua.com, TIMIKA- Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (DPMK) menggelar kegiatan Fasilitasi Pemerintah Desa dalam Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna dalam bentuk Pameran dan Gelar Teknologi Kabupaten Mimika Tahun 2024.
Pameran ini diselenggarakan di pelataran Gedung Eme Neme Yauware yang berlangsung selama tiga hari, dari tanggal 2-5 September 2024.
Kegiatan yang bertujuan untuk mengidentifikasi inovasi yang berkembang di kelurahan atau kampung di berbagai sektor, serta mengangkat potensi sumber daya manusia, terkait pemanfaatan teknologi tepat guna yang bermanfaat bagi pembangunan masyarakat di kampung ini dibuka oleh Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Willem Naa Pada Senin (2/9/2024).
Willem mengatakan, kegiatan ini adalah salah satu upaya strategis dalam rangka mendorong pemanfaatan teknologi tepat guna di tingkat Kelurahan dan Kampung.
“Teknologi tepat guna bukan hanya alat atau mesin, tetapi merupakan suatu konsep yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui pemanfaatan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan lokal, ramah lingkungan dan terjangkau,” katanya.
Dikatakan, selaku Pemerintah Daerah sudah menjadi tugas dan tanggung jawab pihaknya untuk terus mendukung pembangunan di kampung dan kelurahan, terutama dalam aspek teknologi. Pemeran ini juga merupakan wadah yang tepat dalam berbagi pengetahuan, inovasi dan pengalaman mengenai teknologi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Menurutnya, banyak manfaat yang diperoleh dari kegiatan ini salah satunya untuk mengidentifikasi inovasi-inovasi yang berkembang di setiap kampung dan kelurahan, baik itu dari sektor seni budaya, pertanian, perkebunan dan berbagai sektor lainnya, agar dapat mengembangkan inovasinya untuk kemajuan kampung, peningkatan produktivitas, perekonomian masyarakat serta meningkatkan pemanfaatan teknologi tepat guna menuju keunggulan daerah.
Wilem juga berharap dengan adanya kegiatan ini diharapkan mampu membantu pelaku UKM di tingkat kampung guna menyebarluaskan informasi dari berbagai jenis teknologi tepat guna dalam mengelola sumber daya alam yang dapat memberikan nilai tambah kepada masyarakat.
Selain itu, ia juga berupaya untuk mengawal kegiatan semacam ini untuk pemberdayaan masyarakat kampung.
“Kegiatan ini harus dikawal, bicara sejahtera kalau tidak dikawal tidak bisa jalan,” ujarnya.
Peserta Mengeluh Sepi Pengunjung
Sayangnya, berdasarkan pantauan media ini, hingga pukul 12.30 wit hari kedua, suasana di lokasi pameran tampak sepi pengunjung.
Pameran tersebut diikuti oleh hampir 20 UMKM dengan berbagai jenis barang maupun makanan yang dipamerkan.
Disana juga diramaikan dengan musik-musik yang dimainkan dan lagu-lagu oleh musisi lokal Timika.
Salah satu peserta yang saat itu membawa produk Keripik dan kompor bahan bakar oli bekas serta beberapa tanaman ini mengatakan pihaknya menyambut positif kegiatan yang dilaksanakan oleh DPMK untuk masyarakat.
“Jadi melalui pameran ini, diharapkan masyarakat luar itu bisa mengenal produk-produk yang ada di Timika, dan ini belum semua karena kemaren dari panitia dibatasi satu stand, dan per distrik itu hanya delapan peserta,” katanya.
Sehingga menurutnya, pesertanya masih terbatas. Samsul juga mengatakan selama dua hari kegiatan namun sepi pengunjung.
“Kalau pengunjung jujur saja saya bilang ini kurang, mungkin kurangnya seperti ini, pertama mungkin sosialisasi dan informasi segala macam itu kurang, berikutnya, waktu yang disampaikan ini mepet, karena rencana tanggal 9 September namun digeser dipercepat ke tanggal 2 September,” katanya.
Ia juga menilai beberapa kali mengikuti pameran memang sepi pengunjung. Sehingga ia berharap kedepannya jika ada momen lagi seperti expo atau pameran, pemerintah perlu memikirkan mengenai daya tarik.
“Mungkin pemerintah siapkan sarana yang lain yang menarik peminat untuk datang, seperti mungkin Doorprize atau lain-lain. Kemudian perbanyak libatkan anak muda, disini orang tua agak susah, tapi kalau anak muda, satu kali kita bangun pasti akan bangun,” katanya.
Sementara itu, Lukas Wayawiuta seorang peserta yang memamerkan sagu, tas anyaman, tauri, dan ukiran khas kamoro mengatakan pengunjung agar kurang.
Ia juga berharap jika ada pameran, sebaiknya melibatkan dari semua distrik.
“Bahkan yang pantai-pantai bisa datang ke kota sini supaya kita sama-sama ramai, daripada nanti dikota saja baru distrik-distrik yang di pantai dan gunung kan mereka harus ambil bagian. Ini kan dibuat oleh DPMK berarti seluruh kampung harus dilibatkan. Harapan saya seperti itu,” ungkapnya.
Namun ia memberikan apresiasi kepada DPMK meskipun baru pertama kali namun bisa membuat kegiatan tersebut.
“Semoga tahun depan bisa lebih ramai lagi, meskipun pengunjung kurang tapi ada yang beli juga, seperti sagu, terus noken juga,” pungkasnya.