Site icon sasagupapua.com

Empat Hari Alami Longsor, Enam Kampung di Tembagapura ini Butuh Bantuan

Longsor terjadi di Distrik Tembagapura. (Foto: Istimewa)

SASAGUPAPUA.COM, TIMIKA – Enam Kampung di Wilayah Distrik Tembagapura mengalami longsor dan membutuhkan bantuan makanan.

Kepala Distrik Tembagapura, Thobias Yawame menjelaskan longsor yang terjadi di enam kampung tersebut berlangsung selama empat hari yaitu 16-20 Mei 2025.

Enam Kampung tersebut adalah Kampung Tsinga, Kampung Doliningokgin, Kampung Beanigogom, Kampung Jongkogoma, Kampung Minipogoma, Kampung Noselanop.

Longsor tersebut kata dia terjadi akibat curah hujan yang tinggi yang mengakibatkan tanaman masyarakat mengalami kerusakan.

Tampak beberapa warga melintasi daerah yang terkena longsor di salah satu kampung yang ada di Distrik Tembagapura. (Foto: Istimewa)

“Memang tidak ada korban jiwa atau kerusakan infrastruktur tapi kebun masyarakat rusak,” terangnya.

Masyarakat Membutuhkan Bahan Makanan

Kepala Distrik Tembagapura menjelaskan akibat dari kerusakan perkebunan masyarakat, sehingga mereka kekurangan makanan.

“Tanaman masyarakat rusak dan sampai saat ini mereka membutuhkan makanan,” jelas Kepala Distrik Tembagapura,Thobias Yawame, Kamis (22/5/2025).

Sehingga ia mengatakan saat ini masyarakat di enam kampung tersebut sangat membutuhkan bantuan dan perlu cepat mendapatkan respon.

“Kami monitor dari lapangan bahwa di wilayah enam kampung terdapat longsor yang sama dan rata-rata kebunnya masyarakat sudah terkena longsor semua dan tidak bisa lagi panen hasil kebun  untuk mereka makan,” ungkapnya.

Sehingga kata dia masyarakat membutuhkan bantuan dan partisipasi dari semua pihak seperti Pemerintah, PT Freeport Indonesia, YPMAK dan sumbangsih dari ormas-ormas dan seluruh masyarakat untuk membantu kebutuhan masyarakat selama proses pemulihan perkebunan.

“Hingga saat ini longsor sudah mulai redah tidak ada susulan lagi. Enam kampung ini semua rata rata kena longsor sehingga bantuan ini penting, kami juga butuh biaya transportasi untuk mengangkut bantuan jika nanti ada yang menyumbang” terangnya.

Kondisi tanah longsor yang menutupi kebun warga. (Foto: istimewa)

Ia juga menerangkan beberapa pihak dari enam kampung tersebut sudah membentuk tim untuk menangani situasi longsor yang dialami warga. Mereka juga telah bergerak untuk meminta permohonan bantuan kepada pemerintah, PTFI dan YPMAK serta seluruh masyarakat.

“Sehingga dengan permohonan yang diajukan saya harap untuk bisa dapat dibantu. Seberapa nilainya tapi kepedulian dari PT Freeport indonesia dan dari pemerintah maupun dari YPMAK sangat dibutuhkan, Jangan sampai sama sekali tidak ada perhatian untuk mereka bantu mereka karena mereka adalah masyarakat kita yang perlu diperhatikan bersama,” pungkasnya.

Untuk diketahui saat ini tim dari enam kampung telah membuka satu posko untuk menampung bantuan-bantuan dari masyarakat.

Lokasi markas atau posko yang didirikan terdapat di Pemukiman Kali Bengkok Kampung Hangaiji (SP 2) tepatnya di rumah Kepala Kampung Doliningokgin.

“Jika ada sumbangan bisa langsung diserahkan disana, sehingga jika terkumpul,  kami memohon pihak Freeport atau YPMAK maupun pemerintah bisa membantu untuk drop ke masyarakat di enam kampung terdampak,” pungkasnya.

 

Berikan Komentar
Exit mobile version