Site icon sasagupapua.com

Gubernur Papua Tengah: Malaria Ancam Pembangunan 

Gubernur Meki Nawipa saat sambutan, pada Eliminasi Malaria di Ballroom Kantor Gubernur Papua Tengah. (Foto: Edwin Rumanasen)

SASAGUPAPUA.COM, TIMIKA – Pemerintah Provinsi Papua Tengah mengadakan kegiatan bertajuk Eliminasi Malaria Provinsi Papua Tengah dengan semangat bersatu mewujudkan Papua Tengah Bebas Malaria.

Kegiatan ini berlangsung di Kantor Gubernur Papua Tengah, Jumat (1/8/2025).

Gubernur Papua Tengah, Meki Nawipa dalam momen sambutan mengatakan, malaria adalah penyakit yang tidak hanya mengancam kesehatan tapi juga menghambat masa depan pembangunan khususnya di tanah Papua.

Sesuai dengan data kasus malaria menunjukan lebih dari 93 persen kasus malaria di Indonesia terjadi di Tanah Papua dan papua tengah mencatat hampir 70 ribu kasus pada tahun 2024.

“Ini adalah angka yang sangat serius yang lebih memprihatinkan kasus ini juga terjadi pada ibu hamil dan anak-anak balita yang seharusnya menjadi generasi penerus bangsa,” ujarnya.

Gubernur mengatakan, malaria yang menyerang mereka dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan, anemia berat bahkan kematian janin. Ia menyebut hal ini adalah ancaman nyata terhadap kualitas, SDM Papua kedepan.

“Oleh karena itu hari ini kita berkumpul bukan sekedar untuk mengikuti sebuah ceremony, tetapi untuk menyatukan komitmen, hati dan langkah, mewujudkan Papua Tengah Bebas dari malaria,” katanya.

Ia menyebut pemerintah Republik Indonesia telah menetapkan target nasional eliminasi malaria pada tahun 2030 sebagaimana tercantum dalam kemenkes nomor 22 tahun 2022 tetapi saya menegaskan bahwa papua tengah tidak tunggu sampai 2030.

Ia mengajak semua pihak untuk bergerak cepat. Meki mengatakan deklarasi hari ini adalah tonggak sejarah bersama para bupati bersama para mitra pembangunan, bersama seluruh elemen rakyat untuk menegaskan komitmen eliminasi malaria dari seluruh pelosok Papua Tengah, dari gunung hingga pesisir dari kampong ke kampung.

“Saya minta seluruh kepala desa untuk memasukan penanggulangan malaria sebagai prioritas untuk pembangunan daerah masing-masing. Kita butuh tindakan nyata, mulai dari pemberdayaan kader malaria, penguatan surveilans hingga mitigasi program malaria dengan upaya pencegahan stunting dan peningkatan gizi anak,” ungkapnya.

Ia juga berikan apresiasi kepada seluruh pihak baik pemerintah kabupaten, tenaga kesehatan, mitra pembangunan yang telah bekerja keras dan tetap semangat dalam menghadapi tantangan, penanggulangan malaria di lapangan.

“Mari kita wujudkan papua tengah yang sehat, mari kita tuntaskan malaria agar anak-anak kita tumbuh cerdas, ibu-ibu kita tetap sehat dan masyarakat kita dapat hidup lebih produktif, dengan semangat dan gotong royong, saya percaya bahwa papua tengah mampu menjadi provinsi menuntaskan malaria lebih cepat dari target nasional,” pungkasnya.

Berikan Komentar
Exit mobile version