SASAGUPAPUA.COM, MANOKWARI – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) terus digalakkan di seluruh pelosok negeri.
Kali ini Sosialisasi program MBG bertempat di Gedung Serbaguna Gereja Maranatha di Kabupaten Manokwari Senin, 30 Juni 2025. Program MBG bertujuan untuk meningkatkan kualitas gizi anak-anak, ibu hamil, dan ibu menyusui, sekaligus memberdayakan ekonomi masyarakat lokal.
Acara ini dihadiri oleh Anggota Komisi IX DPR RI Obet Rumbruren, Sekretaris Deputi Bidang Promosi dan Kerja Sama Badan Gizi Nasional (BGN) Alwin Supriyadi, dan Lurah Manokwari Timur Muhammad Adi Setyawan. Sosialisasi dengan tema bersama mewujudkan generasi sehat Indonesia itu diikuti oleh 300-an peserta.
Dalam sambutannya, Obet Rumbruren, Anggota Komisi IX DPR RI menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam menyukseskan program ini.
“Kami sebagai mitra Komisi IX DPR RI berkomitmen penuh untuk memastikan program ini sampai ke seluruh lapisan masyarakat Manokwari, terutama di daerah-daerah yang membutuhkan perhatian lebih,” ujar Obet Rumbruren.
Ia juga mengapresiasi antusiasme masyarakat yang hadir dan menyambut baik inisiatif ini. Sekretaris Deputi Bidang Promosi dan Kerja Sama BGN Alwin Supriyadi menyampaikan tujuan utama dari program MBG yaitu untuk mencerdaskan anak-anak Indonesia menuju Indonesia Emas 2045.
Program ini menyasar anak-anak dari jenjang TK, PAUD, SD, SMP, SMA, hingga pendidikan setara, serta ibu hamil dan ibu menyusui dan balita.
“Kami mengatur asupan gizi secara detail, mencakup karbohidrat, protein, dan serat, untuk memastikan anak-anak tidak mengalami kekurangan gizi atau kelebihan berat badan,” jelas Alwin.
Alwin Suprijadi juga menyoroti tiga tujuan khusus program MBG yakni peningkatan gizi, dukungan pendidikan, dan pemberdayaan ekonomi lokal.
“Program Makan Bergizi Gratis ini dirancang untuk mengangkat UMKM lokal. Bahan baku makanan akan diprioritaskan dari sekitar lokasi dapur, meningkatkan konsumsi produk lokal seperti beras, sayur, buah-buahan, telur, dan ikan. Setiap dapur akan melayani minimal 3.000 penerima manfaat setiap hari,” Alwin.
Kabupaten Manokwari menargetkan mendirikan 17 Satuan Pelayanan Pemberian Gizi (SPPG) dari 7 dapur yang sudah beroperasi. Program MBG juga membuka lapangan kerja baru, dengan setiap dapur merekrut sekitar 47 tenaga kerja lokal, di samping 3 tenaga inti dari BGN (Kepala Dapur, Ahli Gizi, dan Akuntan).
Kemudian, Lurah Manokwari Timur Muhammad Adi Setyawan, menyampaikan dukungan penuh pemerintah daerah terhadap pelaksanaan program MBG di wilayahnya.
“Kabupaten Manokwari saat ini sedang dalam tahap uji publik peraturan daerah (Perda), mencakup pendidikan dasar hingga perguruan tinggi. Diharapkan program ini dapat segera terealisasi untuk meringankan beban masyarakat,” pungkas Muhammad Adi.