Menu

Mode Gelap

Ekonomi · 11 Agu 2025 19:45 WIT

Harapan Baru dari Momen Dua Menteri Kunjungi Kampung Bumi Raya Nabire


Marten Pigai (Tengah), Warga Bumi Raya Nabire. (Foto: Red) Perbesar

Marten Pigai (Tengah), Warga Bumi Raya Nabire. (Foto: Red)

SASAGUPAPUA.COM, NABIRE – “Selama ini kami cari pasar, mama-mama mereka bawa jualan kemana, dipasar kadang tidak laku, tapi sekarang sudah ada koperasi kita tidak susah, yang penting pemerintah perhatikan kita masyarakat,” begitu ungkapan seorang warga Bumi Raya Nabire Marten Pigai.

Marten Pigai menyambut senang kedatangan Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Republik Indonesia H. Yandri Susanto dan Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi mengunjungi Kampung Bumi Raya, Distrik Nabire Barat, Provinsi Papua Tengah, Senin (11/8/2025).

Dalam kunjungan tersebut tampak Gubernur Papua Tengah yang juga merupakan Ketua Satgas Koperasi Merah Putih Papua Tengah, Meki Nawipa ikut mendampingi. Tak hanya Meki Nawipa ada juga hadir Sekertaris Daerah Provinsi Papua Tengah, Siliwanus Sumule, Bupati Intan Jaya Aner Maisini dan jajaran DPRP.

Mereka semua dijemput dengan tarian adat bertajuk Kolaborasi Dansa Adat Saireri yang dibawakan oleh masyarakat sekitar untuk menjemput para tamu penting. Kunjungan tersebut diawali dengan penanaman jagung perdana

- Advertising -
- Advertising -

Dihadapan para pejabat Nasional dan Daerah, Marten mengungkapkan harapan dan kerinduannya untuk mendapatkan kenyamanan untuk mengakses jalan menuju ke perkebunan agar mempermudah para petani berkebun.

Gubernur Meki Nawipa bersama Menteri Koperasi dan Menteri Desa saat mengunjungi Kampung Bumi Raya, Distrik Nabire Barat. (Foto: Red)

“Supaya kami senang, menteri koperasi sudah datang, desa sudah datang dan sudah lihat, dengan begitu kami sudah terima dan terimakasih banyak,” ucapnya.

Ia juga berterimakasih kepada menteri koperasi yang sudah memberikan kepercayaan bagi para petani di Bumi Raya.

“Terimakasih luarbiasa, kami sangat senang, kami masyarakat tidak akan susah,” serunya.

Ia mengatakan selama ini mereka sempat ragu dengan program koperasi desa yang ditakutkan harga kecil dan tidak memihak pada petani. Namun mendengar penjelasan terkait harga beli, Marthen kini menjadi tau jelas harga yang akan mereka dapatkan.

“Awalnya kami ragu dengan harganya. Komoditi yang kami tanam ini, tetapi sekarang sudah jelas harganya sekian, itu sudah buat kami puas,” ungkapnya.

 

Koperasi Merah Putih Diharapkan Memberikan Manfaat Untuk Warga Nabire

Menteri Koperasi, Budi Arie Setiadi dalam sambutan pembukaannya menjelaskan Koperasi desa merah putih ini adalah program nasional yang melibatkan hampir 17 kementerian lembaga.

“Termasuk ketua satgasnya di Provinsi adalah Gubernur, di kabupaten kota adalah pak Bupati, apa itu koperasi merah putih ? itu adalah alat perjuangan masyarakat, alat usaha ekonomi milik rakyat, milik warga desa,” terangnya.

Menteri Koperasi, Budi Arie Setiadi. (Foto:Red)

Karena itu, kata dia mereka datang ke Nabire dan menitipkan ke Gubernur, agar ada ada contoh yang baik dalam pengelolaan koperasi desa merah putih di kabupaten Nabire dan juga di provinsi Papua Tengah.

“Koperasi itu milik banyak orang, jadi kalau koperasi merah putih Bumi Raya artinya milik warga desa Bumi Raya, bukan milik kepala desa, bukan milik bupati, gubernur, atau menteri koperasi. Harus dijaga bersama, supaya bisa memberi manfaat buat warga dan seluruh masyarakat anggota koperasi desa merah putih,” serunya.

 

Ajakan Tanam Padi, Jagung dan Ubi-ubian Serta Rempah

Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Republik Indonesia H. Yandri Susanto mengatakan melalui program tanam jagung sebagai contoh dimana nantinya ketika panen, hasilnya akan ditampung di Koperasi Desa.

“Adanya koperasi desa merah putih bisa jadi penampung atau pengepul hasil pertanian disini, jagung, beras, ubi sayuran lain bisa ditampung di koperasi desa merah putih,” ungkapnya.

Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Republik Indonesia H. Yandri Susanto. (Foto: Red)

Ia juga berharap dengan adanya penanaman perdana ini bisa membantu program Bakan Bergizi Gratis (MBG) agar sukses sama seperti daerah yang lain.

“Jadi bapak ibu, tinggal menanam kemudian memproduksi sebanyak banyaknya nanti pemerintah akan beli dengan harga yang bagus,” katanya.

Ia menjelaskan, harga yang dibeli dari para petani adalah Beras Rp6.500 dan jagung Rp5.500.

“Koperasi desa merah putih bisa jadi tempat memasarkan panennya nanti Koperasi bumi raya bisa melakukan pengumpulan hasil kemudian untuk kepentingan paling penting adalah program MBG,” ucapnya.

Ia mengajak seluruh petani di Bumi Raya agar menanam padi ubi-ubian, jagung hingga rempah-rempah untuk makanan bergizi gratis.

“Oleh karena itu kita sambut koperasi, makan sehat bergizi, cek kesehatan gratis semua kita sambut,” kata Yandri.

Apalagi kata dia, ada astacita ke enam adalah membangun dari desa, dari kampung untuk pemerataan ekonomi agar semua masyarakat di Papua mendapatkan kesejahteraan dalam rangka menuntaskan kemiskinan.

(Foto: Red)

“Kita punya peluang, waktu, kesempatan yang sama. Kami Pemerintah pusat siap mendorong untuk memajukan dan memakmurkan tanah Papua,” terangnya.

Ia juga menjelaskan Bumi Raya mendapatkan program bertajuk Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD) yang merupakan bantuan langsung dari presiden Prabowo Subianto.

“Semoga kunjungan kami menjadi semangat bapak dan ibu, semoga maju berhasil dan bisa bahagia di Tanah Papua,” pungkasnya.

Berikan Komentar
penulis : Edwin Rumanasen
Artikel ini telah dibaca 119 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

Kabid Perempuan Papua ini Apresiasi Kebijakan Bupati Nabire Beri 65 Akta Usaha

12 Oktober 2025 - 17:57 WIT

Komisi II DPRP Papua Tengah Serap Aspirasi Nelayan di Distrik Kimi

11 Oktober 2025 - 17:07 WIT

Pakai Dana Otsus, 65 Pengusaha OAP di Nabire Dapat Akta Pendirian Usaha

11 Oktober 2025 - 16:43 WIT

Mimika Innovation Week 2025- ‘SA DATA MBJ’ Bawa Mimika Barat Jauh Raih Juara

10 Oktober 2025 - 11:00 WIT

HUT Kabupaten Mimika, Kadistrik MBJ Jadi Pemimpin Upacara Pakai Pakaian Adat Kamoro

9 Oktober 2025 - 17:15 WIT

Anggaran MBG di Nabire Satu Anak Rp22 Ribu- Ada Pesan Harus Pastikan Pangan Lokal

9 Oktober 2025 - 16:47 WIT

Trending di Kesehatan