Menu

Mode Gelap

Pemerintahan · 17 Agu 2025 19:30 WIT

HUT ke-80 RI di Papua Tengah, MEGE Gunakan Pakaian Adat Saireri dan Lapago 


Pasangan MEGE saat menggunakan pakaian adat Saireri dan dan Lapago. (Foto: Humas Pemprov Papua Tengah) Perbesar

Pasangan MEGE saat menggunakan pakaian adat Saireri dan dan Lapago. (Foto: Humas Pemprov Papua Tengah)

SASAGUPAPUA.COM, NABIRE – Gubernur Papua Tengah, Meki Nawipa memimpin upacara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia (RI) pada 17 Agustus 2025 di Lapangan Bandara Lama Nabire, Papua Tengah.

Dalam momen tersebut Gubernur Papua Tengah Hadir menggunakan pakaian adat dari wilayah Saireri. Gubernur juga didampingi istri yang menggunakan pakaian adat suku Mee atau dari wilayah adat Mepago.

Wakil Gubernur, Deinas Geley juga tampak mengenakan pakaian adat dari suku Puncak Jaya atau wilayah adat Lapago, Deinas Geley tampak kompak bersama sang istri.

Untuk diketahui, wilayah adat saireri adalah wilayah adat yang dihuni oleh beragam kelompok etnis campuran Austronesia-Melanesia yang menghuni wilayah pesisir Teluk Cendrawasih (disebut juga Teluk Sarera) di pesisir utara Provinsi Papua Tengah dan wilayah kepulauan di Provinsi Papua. Daerah yang termasuk ke dalam wilayah adat ini adalah Kabupaten Biak Numfor, Kabupaten Supiori, Kabupaten Kepulauan Yapen, Kabupaten Nabire, dan Kabupaten Waropen.

- Advertising -
- Advertising -

Sementara La Pago atau Lano Pago adalah sebuah wilayah adat yang terletak di Provinsi Papua Pegunungan, Indonesia. Wilayah adat La Pago meliputi Kabupaten Puncak Jaya, Nduga, Jayawijaya, Lanny Jaya, Mamberamo Tengah, Tolikara, Yalimo, Pegunungan Bintang, dan Yahukimo. Wilayah adat ini didiami oleh beberapa suku, yaitu Biksi, Dani, Eipo, Hubla, Kembra, Ketengban, Kimki, Kimyal, Kopkaka, Kosare, Lani, Lepki, Mek, Momuna, Murop, Murkim, Nduga, Ngalik, Ngalum, Nggem, Pyu, Taborta, Tofanma, Una-ukam, Walak, Yali, Yetfa, dan suku lainnya.

Usai pelaksanaan upacara, Pemprov juga luncurkan tiga program pendidikan yakni

1. Program Pendidikan Sekolah Gratis Sebanyak 124 SMA/SMK negeri dan swasta di delapan kabupaten akan menerima program sekolah gratis. Program ini mencakup 24.481 siswa, terdiri atas 14.446 siswa SMA, 9.036 siswa SMK, dan 1.000 siswa dari daerah konflik dengan pola asrama

2. Aplikasi Pendataan Siswa OAP dan Non-OAP Aplikasi digital ini akan memetakan data siswa by name by address mulai dari PAUD, TK, SD, SMP hingga SMA/SMK. Pendataan akan disinkronkan dengan data DUKCAPIL dan DAPODIK untuk memastikan akses pendidikan sesuai usia sekolah, berbasis kampung.

3. Program Sekolah Sepanjang Hari (SSH) Sebanyak 9 sekolah di Papua Tengah ditetapkan sebagai penerima program SSH, tersebar di Timika (2 sekolah), Nabire (2), Paniai (2), Puncak (1), Puncak Jaya (1), dan Intan Jaya (1).

Berikan Komentar
penulis : Edwin Rumanasen
Artikel ini telah dibaca 137 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

Kabid Perempuan Papua ini Apresiasi Kebijakan Bupati Nabire Beri 65 Akta Usaha

12 Oktober 2025 - 17:57 WIT

Komisi II DPRP Papua Tengah Serap Aspirasi Nelayan di Distrik Kimi

11 Oktober 2025 - 17:07 WIT

Pakai Dana Otsus, 65 Pengusaha OAP di Nabire Dapat Akta Pendirian Usaha

11 Oktober 2025 - 16:43 WIT

Mimika Innovation Week 2025- ‘SA DATA MBJ’ Bawa Mimika Barat Jauh Raih Juara

10 Oktober 2025 - 11:00 WIT

HUT Kabupaten Mimika, Kadistrik MBJ Jadi Pemimpin Upacara Pakai Pakaian Adat Kamoro

9 Oktober 2025 - 17:15 WIT

Anggaran MBG di Nabire Satu Anak Rp22 Ribu- Ada Pesan Harus Pastikan Pangan Lokal

9 Oktober 2025 - 16:47 WIT

Trending di Kesehatan