Site icon sasagupapua.com

JOEL Hadiri Maulid Nabi 1446 H, ini kata Ketua MUI

Calon Bupati Mimika Johannes Rettob saat menghadiri acara maulid nabi. (Foto: Istimewa)

SASAGUPAPUA.COM, TIMIKA – Johannes Rettob dan Emanuel Kemong senantiasa menunjukkan sikap toleransi sebagai teladan dalam merawat persatuan masyarakat yang majemuk di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah.

John-Emanuel atau JOEL yang sedang berkontestasi di Pilkada Mimika 2024 mendapat apresiasi ketika menghadiri Maulid Nabi Muhammad SAW 1446, digelar Himpunan Kerukunan Maros (Hikmas) Timika, Kamis (3/10/2024).

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Mimika, Ustad Muhammad Amin, dalam sambutannya menyebut sangat baik jika seluruh pasangan calon di Pilkada Mimika senantiasa merangkul keberagaman.

“Sambutan dari Ketua Hikmas (Mursaling) menyampaikan terima kasih setinggi-tingginya kepada semua pihak, termasuk kepada bapak Johannes Rettob yang berpartisipasi di keluarga Hikmas,” kata Amin.

“Indahnya kalau tiga paslon hadir di Hikmas. Tapi kenapa mereka (dua paslon lain) tidak datang. Yang datang, yang berani datang, lengkap, pak John dengan pak Emanuel. Padahal beliau Katolik,” lanjut dia.

Kendati begitu, Amin memastikan dirinya tidak sedang mendukung atau mempromosikan salah satu pasangan calon. Akan tetapi, siapapun yang senantiasa menjaga toleransi dalam perbedaan patut diapresiasi.

“Sebentar itu ada yang kamera (rekam) saya bahwa Ketua MUI dukung JOEL. Matannang-tannang nak (diam-diam saya) di rumah, (aktivitas) saya cuma rumah masjid ceramah, dipelintir di sana sini, ketua MUI mendukung ini,” ucapnya.

Menurut Amin, seluruh pasangan calon di Pilkada Mimika tentu punya elektabilitas dan visi misi serta kekuatan politik untuk berkontestasi dalam proses demokrasi ini.

“Kita dorong semua, karena mereka orang terbaik semua. Tidak ada kacang-kacang ini. Mereka yang maju ini punya elektabikitas, punya visitas, dan yang terakhir pastinya isi tas,” ucapnya berkelakar.

Ia mengingatkan, jangan karena politik persatuan menjadi terkoyak. Apalagi, Mimika yang sangat heterogen, didiami hampir seluruh suku bangsa dengan latar belakang kepercayaan berbeda-beda.

“Indahnya hidup di Timika, tidak satu agama, dua tiga empat agama dilindungi oleh negara. Pemerintah melindungi semua agama,” kata Amin.

Amin menikmati suasana toleransi dan kebersamaan pada acara Hikmas kali ini. Sejumlah tokoh termasuk John-Emanuel dan warga non muslim lainnya turut hadir.

“Alhamdulillah, tamunya Hikmas ini tidak hanya muslim, tapi ada juga non muslim. Ini yang dibilang toleransi betul-betul,” ucapnya.

“Kalau di Maros ki tinggal pada-padatta mi itu (kita semua sama) sama-sama bahasa, suku, agama. Tapi kalau di Timika, beda agama, bahasa, daerah, tapi kita bisa sama-sama di tempat ini. Alhamdulillah,” pungkasnya.

 

 

Berikan Komentar
Exit mobile version