SASAGUPAPUA.COM, Nabire – Suasana kemeriahan Natal mulai terpancar kuat di Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah.
Tidak hanya dari hiasan lampu warna-warni, tetapi juga dari kesibukan luar biasa di salon-salon anyam rambut. Bagi perempuan Papua, Natal adalah momen sakral untuk tampil maksimal dengan “mahkota” terbaik mereka.
Siska Yatipai, seorang pengrajin anyam rambut profesional ketika ditemui Sasagupapua.com, Senin (22/12/2025), mengungkapkan kesibukan melayani pelanggan telah mencapai puncaknya seiring kian dekatnya hari raya.
Puncak Antusiasme Sejak Awal Desember
Kesadaran untuk tampil cantik di hari Natal membuat warga Nabire melakukan persiapan jauh-jauh hari.
Siska menjelaskan bahwa pesanan mulai membeludak bahkan sebelum memasuki bulan Desember.

Jenis-jenis rambut yang dijual di salon tempat Siska bekerja. (Foto: Kristin Rejang/Sasagupapua.com)
“Kalau untuk minta dianyam rambut itu kadang mereka sudah mulai dari tanggal belasan (Desember) tapi yang sudah beli rambut untuk persiapan itu dari tanggal satu, bahkan sebelum bulan Desember itu sudah ada,” ungkap Siska saat menggambarkan betapa tingginya antusiasme masyarakat tahun ini.
Permintaan ini sering terjadi juga ketika hari-hari besar tak hanya natal tapi berdasarkan pengalaman, pada saat Paskah pun banyak pelanggan yang ingin mengubah penampilan dengan gaya rambut anyaman khas yang artistik.
Siska mengaku jadwalnya kian padat karena banyak pelanggan yang tidak ingin kehabisan slot waktu atau stok rambut sambung pilihan mereka.
Kualitas Premium untuk Momen Spesial
Untuk mendukung penampilan yang elegan, Siska menyediakan berbagai jenis rambut sambung yang didatangkan khusus dari luar daerah hingga mancanegara.
Ia menekankan bahwa kualitas bahan menjadi prioritas utama para pelanggan untuk momen spesial sekali setahun ini.
“Kita pesan dari Jawa, kadang ada yang dari luar negeri juga karena dia punya bahan juga beda, dia lebih halus dan bagus kalau yang dari luar punya,” jelasnya mengenai pilihan rambut impor yang menjadi favorit karena kelembutan dan kekuatannya.

Jenis-jenis rambut yang dijual di salon tempat Siska bekerja. (Foto: Kristin Rejang/Sasagupapua.com)
Meskipun tersedia pilihan rambut ekonomis mulai dari harga Rp30.000, banyak pelanggan yang rela merogoh kocek hingga Rp200.000 demi mendapatkan rambut kualitas terbaik.
Seni Anyaman yang Rumit dan Beragam
Proses pengerjaan anyaman ini bukanlah perkara mudah dan menuntut ketelitian tinggi. Siska menawarkan berbagai model, mulai dari kepang sederhana hingga motif rumit yang memakan waktu berjam-jam. Harga jasa yang ditawarkan pun bervariasi mengikuti tingkat kesulitan; misalnya, model lilit dua panjang dipatok antara Rp400.000 hingga Rp450.000, sementara jasa sulam atau jahit gimbal bisa mencapai Rp500.000.
Dalam sehari, Siska harus bekerja ekstra keras untuk memenuhi permintaan.
“Kalau anyam lepas bisa dua kepala, kalau anyam tempel bisa tiga atau empat kepala,” tuturnya.
Sementara kalau sambung rambut panjang bisa memakan waktu satu kepala kurang lebih enam jam.
Model anyaman ini tidak hanya diminati oleh anak muda dengan pilihan warna-warni yang berani, tetapi juga oleh kalangan ibu-ibu yang ingin tampil anggun.
“Ibu-ibu juga ada, sekarang itu ibu-ibu yang banyak juga,” tambah Siska.
Bagi para pengrajin rambut di Nabire, Natal bukan sekadar perayaan iman, melainkan musim panen yang membawa berkah ekonomi.
“Ini natal pertama saya rasakan dari salon ini, dan menang puji Tuhan bawa berkat karena banyak pesanan, beberapa jenis rambut juga habis,” pungkasnya.