BUPATI Mimika, Johannes Rettob, menunjukkan komitmennya dalam memajukan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di daerahnya. Dengan jumlah 18.00 UMKM aktif, Kabupaten Mimika punya potensi besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
Salah satu upaya konkrit yang dilakukan adalah memberikan pelatihan kepada pelaku UMKM mengenai cara memasarkan produk melalui marketplace. Pelatihan ini bertujuan untuk membekali pelaku UMKM dengan keterampilan digital untuk bersaing di era digital.
Selain itu, pemerintah juga memberikan insentif berupa pulsa gratis, guna memudahkan UMKM berkomunikasi dan mengakses platform digital untuk memasarkan produk mereka. Tak hanya itu, terdapat juga e-commerce lokal bernama ‘UKM Mimika’.
Inovasi platform yang dikembangkan oleh programming yang berasal dari Mimika ini resmi diluncurkan pada 2023 lalu. Kini, ‘UKM Mimika’ telah tersedia di Google Play Store App store.
Hadirnya marketplace yang fokus pada produk lokal ini bertujuan untuk mengurangi persaingan dengan platform e-commerce besar dan memberikan ruang bagi UMKM di Mimika untuk berkembang,
“Kami bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mengembangkan UMKM, termasuk meluncurkan aplikasi UMKM mimika. Jadi kami punya aplikasi sendiri yang bapak ibu bisa lihat di playstore, dapat diunduh ratusan umkm mimika yang kini aktif berjualan di platform tersebut,” kata Johannes Rettob.
Sejak diluncurkan, aplikasi ‘UKM Mimika’ telah mencatat transaksi mencapai puluhan juta rupiah.
Ardi, salah satu programmer aplikasi ini mengatakan, transaksi pembelian dan transfer pembayaran dapat dilakukan secara langsung tanpa melibatkan pihak ketiga, sehingga tidak memerlukan biaya admin.
Selain itu, Johannes Rettob bersama Pemkab Mimika mencanangkan langkah strategis dengan membangun rumah produksi UMKM yang ditargetkan rampung pada tahun 2025.
Rumah produksi UMKM ini nantinya akan menjadi pusat produksi berskala besar yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas modern.
“Bagi saya sebagai bupati Mimika, pertama ingin sekali membawa UMKM Mimika mempunyai pasar, sehingga kami mendorong bantuan dari segala pihak terutama pemerintah pusat dan swasta agar UMKM Berkualitas bisa didistribusikan antar daerah hingga kancah internasiona,” ucapnya.
“Dengan rumah produksi ini diharapkan dapat menciptakan produk-produk unggulan yang mampu bersaing di pasar nasional maupun internasional,” imbuhnya.
Asosiasi UMKM Mimika
Pria yang akrab disapa JR ini juga membentuk Asosiasi UMKM Mimika. Organisasi bertujuan menyatukan aspirasi para pelaku UMKM, meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk lokal, serta memperluas jaringan pemasaran.
Selain itu, Asosiasi UMKM Mimika juga diharapkan dapat menjadi jembatan antara pelaku UMKM dengan pemerintah, perbankan, dan pihak swasta lainnya.
Johannes juga menginisiasi kerjasama dengan sejumlah perusahaan logistik, yang bertujuan mempermudah distribusi produk UMKM Mimika ke berbagai wilayah di luar pulau. Sehingga dapat meningkatkan daya saing dan membuka peluang bisnis lebih luas bagi UMKM.
“Salah satu upaya yang kita lakukan adalah menjalin kerjasama dengan perusahaan-perusahaan logistik untuk mempermudah distribusi produk UMKM kami ke luar pulau,” ujarnya.
Pemkab Mimika juga memfasilitasi pelaku UMKM mengikuti pameran-pameran di hampir seluruh Indonesia dan menjalin kerjasama dengan para investor.
Mendorong Kemudahan Distribusi Bahan Baku
Meski telah berjalan cukup maksimal, terdapat tantangan yang dihadapi UMKM Mimika. Letak geografis Mimika yang jauh dari pusat produksi membuat harga bahan baku menjadi mahal.
Hal ini tentu sangat memberatkan para pelaku UMKM, terutama yang memproduksi barang-barang dengan nilai tambah.
Pemkab Mimika juga aktif menggelar pelatihan dan workshop, bertujuan meningkatkan kapasitas pelaku UMKM. Baik dalam hal manajemen usaha, digital marketing, maupun peningkatan kualitas produksi.
Pemkab Mimika juga menjalin kerja sama dengan berbagai lembaga keuangan untuk memberikan akses permodalan bagi UMKM. Tak hanya itu, Johannes juga mendorong pemerintah pusat ikut memperhatikan UMKM lokal untuk menekan harga bahan baku produksi atau memberikan insentif kepada produsen bahan baku lokal.
Sebagai informasi, Johannes Rettob menghadiri acara Simposium Nasional 2024 di Gedung Kementerian Koperasi UKM RI Pada Senin, 12 Agustus 2024. Acara ini digelar dengan Tema Utama “UMKM Maju Berkelanjutan Menuju Indonesia Emas 2045”.
Pada kesempatan itu, Johannes memberikan sambutan sekaligus memperkenalkan UMKM di Kabupaten Mimika yang kini telah berkembang pesat dengan penjualan yang telah memanfaatkan teknologi digital.
Johannes juga memberikan cendramata kepada Yulius selaku Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM).
“Kita akan meningkatkan peran UMKM ini dalam perekonomian, dalam PDB, dan juga (kualitas) tenaga kerja yang 90% ini kita dorong lebih jauh,” ujar Yulius.
(Red)