Site icon sasagupapua.com

Mikel Waoteyau Pilot Pertama Suku Kamoro 

Mikel Waoteyau, pilot pertama dari Suku Kamoro. Foto: Istimewa for Sasagupapua.com

MIKEL Waoteyau membanggakan Mimika khususnya masyarakat suku Kamoro. Pasalnya, Mikel berhasil menjadi seorang pilot pertama dari suku Kamoro. 

Mikel Waoteyau seorang putra asli Kamoro yang lahir di sebuah daerah Pesisir Mimika yakni Kampung Aikawapuka, 16 Mei 1999 merupakan anak kedua dari delapan bersaudara.

Usai lulus di Pilot School Banyuwangi pada 24 September 2022 lalu, kemudian mengambil lisensi jam terbang. Kini Mikel telah kembali ke Mimika dan sudah mempunyai jam terbang sebanyak 170 jam.

Ia Waoteyau lahir dari pasangan Ernius Waoteyau dan Agusta Taorekeyau. Ayahnya adalah seorang nelayan.

Mikel merupakan alumni dari SD Inpres Aikawapuka. Setelah lulus SD, SMP Negeri Atuka kemudian lanjut ke bangku studi tingkat SMA sempat bersekolah di SMA Sentra Pendidikan, lalu pindah sekolah di SMA Katolik Santa Maria.

Mikel mendapatkan dukungan sekolah sebagai pilot dari program beasiswa Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Suku Kamoro (YPMAK) tahun 2019.

“Kita lewati berbagai tes seperti tes medis dan lainnya, memang tantangan berat sekali akhirnya saya lulus, itupun masih ada tantangan lagi selama kuliah dengan pendidikan yang semi militer, disiplin dan ketekunan,” cerita Mikel.

Mikel sendiri mengaku, ia pertama kali menerbangkan pesawat usai menghadapi semua teori tentang penerbangan, yakni dengan rute Banyuwangi ke Kota Solo.

Selanjutnya, ia kembali menerbangkan pesawat dari Banyuwangi ke Madura, Banyuwangi – Lombok hingga Sumbawa. Disitulah ia akhirnya mendapatkan 3 lisensi sekaligus dalam penerbangan. Yakni Private Pilot License (PPL), Commercial Pilot License (CPL) dan Instrument Rating (IR).

“Saat ini, saya sudah di Timika, menunggu panggilan pekerjaan, saya berharap sih kerjanya di Timika saja supaya bisa melayani masyarakat di Timika,” kata Mikel kepada Sasagupapua.com, Rabu (16/8/2023).

Mikel berterimakasih kepada kedua orang tuanya yang selalu memberikan nasehat. Juga berkat melalui beasiswa yang diberikan oleh pihak YPMAK.

“Waktu kecil saya suka bandel, tapi berkat nasihat orang tua khususnya bapak yang tidak pernah bosan, akhirnya saya bisa sampai di titik ini. Saya juga bersyukur untuk beasiswa yang sudah diberikan untuk saya dari pihak YPMAK, semoga kedepannya makin banyak putra putri Kamoro yang juga diberi kesempatan untuk meraih cita-cita menjadi seorang pilot,” pungkasnya.

 

Penulis: Kristin Rejang

Berikan Komentar
Exit mobile version