Site icon sasagupapua.com

Nonton Bareng The Mambri dan The Viking Timika Bukti Pemersatu Pecinta Sepak Bola di Tanah Papua

The Mambri dan The Viking Foto bersama usai Nobar PSBS Biak vs Persib di Timika. (Foto: Edwin Rumanasen)

THE MAMBRI dan The Viking terlihat antusias dalam acara nonton bareng (nobar) yang diselenggarakan di Jalan Jeruk Sp2 Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah, Jumat (9/8/2024) malam tadi.

Para supporter tim kebanggaan ini, meramaikan gedung terbuka milik PT. Tunas Perkasa Jaya dengan nonton bareng Laga Perdana Liga 1 antara PSBS Biak melawan Persib Bandung yang berlangsung sengit.

Sebagian datang dengan menggunakan baju maupun jaket kebesarannya.

Pendukung PSBS Biak terlihat serius menyaksikan pertandingan. (Foto: Edwin Rumanasen)

Pemilik Perusahaan PT. Tunas Perkasa Jaya, Onesimus Rumbino yang juga putra asli Biak mengaku senang diberikan kepercayaan untuk memberikan dukungan dalam acara nonton bareng yang diinisiasi oleh The Mambri dan The Viking Timika.

“Saya siap menyediakan tempat dan lainnya untuk menunjang acara, ini membuktikan senangnya saya untuk mendukung kegiatan nobar ini,” katanya ketika diwawancarai di sela-sela kegiatan.

Onesimus menjelaskan persiapan Nobar ini hanya dilakukan dalam waktu satu hari namun bisa dihadiri lebih dari 100 orang dan terselenggara dengan baik.

“Harapan secara pribadi kita bangga ketika kali ini PSBS Biak juga bisa mengambil bagian ini merupakan sesuatu semangat agar kami harus berpacu untuk mendukung. Saya secara pribadi melihat kekompakan (The Viking dan Mambri) yang terjadi sangat luar biasa ketika kita berikan informasi, tanpa diberikan undangan, hanya lewat informasi mereka dengan sendirinya kumpul,” pungkasnya.

Antusias tersebut juga disambut baik oleh Pengurus The Viking.

Para pendukung Persib saat menyaksikan pertandingan. (Foto: Edwin Rumanasen)

 

“Kami dari Viking begitu ada informasi, kami buat team untuk rapat kami siap mendukung acara nobar ini,” kata pengurus The Viking Timika, Kushanda. 

Ia mengaku bangga karena bisa bersilahturahmi. “Karena adanya bola kami bersaudara,” ucapnya.

Ia berharap para pecinta sepak bola bisa terus solid di Tanah Papua.

“Kita ada aliansi supporter indonesia. Satu saat kita akan kumpulkan kembali sekarang ada The Mambri dan semoga The Mambri bisa angkat Papua seperti Persipura,” katanya.

Keinginan Nonton Langsung di Bandung Terhalang Aturan

Pertandingan seru antara Persib melawan PSBS yang berlangsung di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung yang berakhir dengan kemenangan Persib Bandung 4-1 atas PSBS Biak.

Sayangnya, regulasi Kompetisi BRI Liga 1 2024/25 pasal 4 ayat 8, membuat The Mambri Timika yang sudah bersiap untuk berangkat dan menyaksikan serta memberikan dukungan secara langsung tim PSBS Biak di Bandung dibuat kecewa.

Korlap The Mambri Kabupaten Mimika, Nimrod Mnsen legowo menerima surat himbauan yang disampaikan oleh pihak Persib dengan memakai regulasi resmi dari PSSI tersebut.

“Memang regulasi resmi dari PSSI siapaun tidak bisa mengganggu aturan tersebut karena sudah di sahkan. Hanya saja kami kaget karena surat itu membuat kami sedikit kecewa karena tidak disampaikan jauh hari sebelumnya,” ujarnya.

Mereka baru mendapatkan informasi H-2 ketika mau berangkat ke Bandung.

“Kami The Mambri Freeport sudah siapkan satu pesawat dan beberapa bis dan penginapan lalu kami akan berangkat ke Jakarta dan akan berlanjut ke Bandung untuk nonton,” katanya.

Hanya saja himbauan tersebut baru di publis oleh manajemen Persib sehingga pihaknya mengaku kecewa.

Surat yang diterbitkan manajemen Persib Bandung.

“Tapi malam ini kami ditemani beberapa Viking, kami tidak berlarut dalam kekecewaan tapi kami bersatu, di Papua ini kami menjadi satu,” katanya.

Pengurus The Viking Timika, Kushanda pun ikut kecewa ketika mendengar ada informasi tim supporter PSBS Biak tidak diijinkan menonton secara langsung di stadion.

“Memang agak sedikit down juga teman-teman bilang tidak bisa nonton di stadion,” katanya.

Namun, ia mengatakan pihaknya berharap tim PSBS Biak terus bersemangat, dan para pendukung juga tetap rukun.

“Kita tetap rukun supaya liga 1 ini harus berjalan terus. Kita hanya melaksanakan saja semoga silahturahmi ini menjadikan kita solid dan bersaudara, disini bumi dipijak kita harus junjung tinggi,” katanya.

Sepak Bola dan Supporter di Tanah Papua

Jumlah The Viking di Kabupaten Mimika sebanyak 200 orang, sementara The Mambri berjumlah 3000an orang. Jumlah tersebut sudah merupakan akumulasi dari dataran rendah (Lowland) dan Tembagapura (Highland).

Nimbrod Mnsen mengatakan dengan acara nobar yang dilaksanakan menjadi bukti bola kaki adalah pemersatu insan kalangan pecinta sepak bola yang ada di Tanah Papua.

“Kami saling kenal bukan baru tapi sudah lama sejak PSBS Biak berjuang di liga II,” terangnya.

Ia menjelaskan The Mambri dan The Viking yang ada di Tanah Papua sudah memiliki hubungan emosional yang spesial.

Para pengurus The Mambri dan The Viking. (Foto: Edwin Rumanasen)

“Di Biak saat PSBS Biak tampil dengan klub lain, Bobotoh selalu tampil dengan team napi bongkar untuk ikut menjadi supporter mereka ambil gendang dan memberikan dukungan yang menurut kami itu sangat baik untuk kami,” katanya.

Kushanda mengaku bangga melihat antusias masyarakat yang menghadiri acara Nobar tersebut.

“Semoga kita semakin solid walaupun di tanah rantau. Kita harus junjung sportifitas apapun yang kita pijak harus kita junjung juga. Jadi kita disini bersaudara semua, nanti ada PSBS Biak main kita siap mendukung dan memberikan semangat,” terangnya.

Tak Menyurutkan Semangat Meski PSBS Biak Kalah di Laga Perdana

PSBS Biak tampil perdana di Kompetisi BRI Liga I dan menelan kekalahan dari Persib Bandung.

Nimrod Mnsen mengatakan pihaknya tetap merasa bangga meskipun PSBS Biak mengalami kekalahan.

“Itu tidak membuat kami kalah semangat. Karena PSBS biak merupakan team terbaik dari liga II yang track recordnya tidak pernah terkalahkan,” ujarnya.

Sebagai Supporter mereka sadar betul team yang dihadapi oleh PSBS Biak adalah tim juara liga I yang memiliki kualitas dan pengalaman serta jam terbang yang tinggi,” ungkapnya.

Sehingga ia berharap dari event liga I PSBS Biak bisa mengambil pembelajaran dari tim terkuat Liga 1 tahun 2023 tersebut.

Ia mengatakan, PSBS Biak yang memiliki materi pemain yang mumpuni dan menjadi bukti permainan yang ditampilkan memiliki kualitas.

“Hanya saja kita belum padu. Secara head to head dan taktik di lapangan, mereka memiliki kualitas yang hampir sama dengan Persib hanya saja kita tidak bisa pungkiri bahwa jam terbang menjawab semua dan experience. PSBS Biak membutuhkan waktu untuk melengkapi lini-lini tertentu,” ungkapnya.

Kushanda berharap dengan hadirnya PSBS Biak di Liga I kembali membangkitkan semangat masyarakat Papua.

“Kedepannya lebih baik, solid lagi pemainnya supaya bisa menjuarai seperti Persib dan Persipura,” ungkapnya.

Semangat para pendukung PSBS Biak dan Persib di Mimika. (Foto: Edwin Rumanasen)

Onesimus Rumbino mengaku sebagai pengusaha dan anak biak asli di Papua, khususnya di Mimika harus terus memberikan dukungan kepada para anak muda yang memiliki antusias terhadap dunia sepak bola.

“Kami anak-anak Biak asli sangat bangga walaupun malam ini kalah,tapi bagi kami PSBS Biak bisa bermain di liga 1 itu sudah menjadi kebanggaan, menang dan kalah tidak jadi masalah, tapi kami percaya, kami juga bisa seperti tim-tim yang lain,” ungkapnya.

Baginya PSBS Biak tampil dalam liga 1 merupakan kebanggaan bagi masyarakat Papua.

“Harapan kami bahwa PSBS harus ambil bagian pertandingan kasta liga satu, tetap semangat,” pungkasnya.

Berikan Komentar
Exit mobile version