SASAGUPAPUA.COM, NABIRE – Rektor Universitas Satya Wiata Mandala (USWIM) Nabire, Petrus Tekege memberikan tanggapannya terkait rencana Pemerintah Provinsi Papua Tengah membantu kemajuan pendidikan berupa beasiswa.
Petrus mengatakan pihaknya memberikan apresiasi kepada Gubernur Papua Tengah karena memiliki harapan untuk membangun SDM.
“Kami memberikan kepada gubernur yang memiliki visi yang sangat baik, karena pendidikan adalah jendela kehidupan,” kata Petrus kepada wartawan, Kamis (14/8/2025).
Saat ini, kata Petrus beberapa mahasiswa USWIM mendapatkan beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang merupakan program pemerintah pusat, biasanya diberikan kepada mahasiswa semester satu dan memenuhi syarat.
Oleh karena itu kata Petrus nantinya jika ada bantuan beasiswa dari Pemprov Papua Tengah, maka yang menjadi sasaran adalah mahasiswa semester III ke atas.
“Sedangkan untuk mahasiswa yang tidak akan mendapatkan KIP di semester 1 itu akan dilakukan penyesuaiannya di semester III, manakala memenuhi syarat IPK-nya minimal 2,5 kemudian dia juga tidak dapatkan beasiswa dari sumber yang lain, kemudian mereka juga adalah mahasiswa yang benar-benar aktif,” jelasnya.
Ia juga mengatakan bantuan dari Pemerintah Provinsi tidak 100 persen sebab di Papua Tengah ada 11 Kampus yang ada dibawah kementerian pendidikan.
“Maka perhatian Pemda juga pasti akan disana (universitas lain). Oleh karena itu, tadi gubernur sampaikan akan dibantu sebagian, dan sebagian akan dibantu sendiri, ini juga menjadi solusi yang baik.
Karena gubernur sampaikan tidak bisa semua gratisan. Kalau tidak nanti akan terbiasa dengan manja. Ini betul dan kami mengapresiasi untuk itu,” ungkapnya.
Oleh karena itu, kata dia jangan ada pemahaman bahwa Gubernur sudah membantu sehingga semua biaya perkuliahan akan gratis.
“Tidak ada seperti itu dalam dunia pendidikan yang namanya bantuan pemerintah. Karena itu jangan ada provokasi. Atau Pemahaman pemahaman yang miring kiri, kanan bahwa pemerintah provinsi membebaskan secara keseluruhan, tidak ada untuk itu,” ungkapnya.
Ia juga mengatakan, beasiswa yang direncanakan oleh Pemprov juga baru dalam tahapan komunikasi.
Dimana kata dia, kemungkinan realisasinya akan terjadi pada tahun depan sebab masih dalam proses yang panjang.
“Nantinya akan dilaksanakan sidang-sidang DPR nantinya akan menetapkan misalnya rencana pembangunan jangka menengah yang kebetulan naskah akademik kami yang buat, USWIM sudah saya serahkan tadi malam. Itu akan dilaksanakan kemungkinan efektifnya tahun depan,” ucapnya.
Sekali lagi, ia memberikan apresiasi kepada gubernur yang memberikan perhatian kepada mahasiswanya.
Ia mengingatkan kembali, bantuan dari Pemprov tentu bukan 100 persen. Dimana rencananya yang akan mendapatkan bantuan sekitar 1.300 orang dari 3000 mahasiswa yang tercatat di kampus USWIM.
1.300 orang ini juga tidak serta Merta langsung mendapatkan beasiswa tanpa proses. Petrus menjelaskan pihaknya akan memverifikasi misalnya kerajiannanya, nilai IPK, studi akhir atau sedang KKN, sudah semester berapa dan lain sebagainya.
Sehingga bantuan yang akan diberikan oleh Pemprov berdasarkan hasil verifikasi.
“Tentunya pasti tidak Doble. Mereka yang dapat KIP, pasti tidak masuk, mereka yang dapat bantuan beasiswa dari tempat lain, seperti ada dari Djarum tapi itu hanya satu tahun saja itu ada dua orang kebetulan, kemudian ada dari yayasan tiga jendela itu ada empat orang mereka akan selesai wisuda tahun ini, diluar dari itu tidak ada bantuan dari pihak luar kecuali itu diam-diam dari pemerintah daerah langsung ke anak-anak,” terangnya.
Untuk mekanisme bantuan dari Pemprov kata Petrus pihaknya belum mengetahuinya sebab masih dalam proses yang belum resmi atau baru bersifat direncanakan.
“Yang jelas bahwa mereka yang akan mendapatkan bantuan dari pemerintah daerah kita akan lakukan Pengawasan terhadap mahasiswa. Kalau misalnya dalam satu semester IPK nya turun pasti kita akan tinjau, bagi mereka itu sehingga itu dapat dialihkan ke mereka yang lain yang memenuhi syarat,” pungkasnya.