Cerita · 2 Mar 2025 15:19 WIT

Persahabatan Dua Pendaki Wanita Hingga Meninggal Dunia Usai Berhasil Capai Puncak Tertinggi Cartenz


Lilie Wijayanti dan Elsa Laksono. (Foto: Istimewa) Perbesar

Lilie Wijayanti dan Elsa Laksono. (Foto: Istimewa)

SASAGUPAPUA.COM, TIMIKA – Dua Pendaki berusia 60 tahun Lilie Wijayanti dan Elsa Laksono dikabarkan meninggal dunia usai mendaki puncak gunung Piramid Cartenz, Papua diduga akibat  Accuate Mountain Sickness (AMS).

Seorang jurnalis yang juga penulis terkemuka, Andreas Harsono merupakan sahabat dari Lilie dan Wijayanti sewaktu SMA di SMA Dempo Malang. Andreas menjelaskan ia mendapatkan informasi awal dari kabar duka dua sahabatnya, Lilie dan Elsa, meninggal dari grup WhatsApp sekolah tadi malam, Sabtu (1/3/2025).

“Lilie Wijayati kawan saya sekolah di SMA Dempo Malang, selama tiga tahun 1981-84. Badan dan jiwa sehat, dia ingin mendaki ketujuh puncak tertinggi di Indonesia, meninggal di urutan terakhir,” katanya kepada Sasagupapua.com, Minggu (1/3/2025).

Begitupun Elsa Laksono kata Andreas merupakan temannya di SMA Dempo Malang 1981-84, Elsa merupakan dokter gigi lulusan Universitas Trisakti, dan pernah dinas militer, kegemarannya di alam bebas, darat maupun laut.

Andreas menerangkan, Lilie dan Elsa telah berhasil sampai di Puncak pada tanggal 27 Februari 2025.

“Jadi mereka meninggal saat turun gunung. Mereka dua hari naik (ke puncak) dan dua hari turun,”

 

Unggahan Lilie Saat Persiapan Mendaki Puncak Cartenz

Tujuh hari yang lalu, sebelum menaiki Puncak Cartenz, Lilie sempat mengunggah postingan yang berisi persiapannya sudah dilakukan selama berbulan-bulan.

Setelah berbulan-bulan berlatih fisik dan mental, salah satu hal penting yang harus dipersiapkan adalah gear. Kali ini, aku berkunjung ke Columbia Gandaria City Jakarta untuk memilih perlengkapan yang sesuai dengan kebutuhan ekspedisi,” tulisnya.

“Mengingat ekspedisi kali ini agak berat, gunung dengan curah hujan tertinggi dan salju, maka aku sangat berhati-hati dalam memilih gear, berdiskusi, dan inilah pilihanku:,” katanya.

“- Lapisan Pertama: Baselayer Omni- Heat Infinity, untuk menghangatkan dan menjaga suhu tubuh. – Lapisan Kedua: Titanium Arctic Crest Sherpa Fleece. – Lapisan Tambahan: Jika perlu, aku akan menambah

Titanium Arctic Crest Down Jacket. – Lapisan Terluar: Outdry Extreme Jacket, jaket waterproof yang tahan terhadap curah hujan tinggi. Untuk celana, pilihanku pada Hazy Trail Rain Pant. Dan untuk sepatu, aku mantap memilih Facet 75 Mid-Outdry dalam warna burgundy yang sedang tren di 2025,” tulisanya lagi.

 

“Terima kasih kepada @columbiasportswear.id yang telah mendukung Mamak dalam ekspedisi ke Carstensz Pyramid. Semoga dengan persiapan dan gear yang tepat, ekspedisi ini berjalan lancar dan sukses! Menurut aku sih pilihanku dah bener dan keren.

Menurut kalian bagaimana?,” tuturnya.

 

Lilie dan Elsa Bersahabat Sejak SMP

Lilie dan Elsa adalah sahabat selalu bersama sejak duduk di bangku SMP, mereka mulai mendaki sejak berada di bangku SMA.

Ini diceritakan oleh Lilie ketika mengunggah video kebersamaan dirinya bersama dengan Elsa tanggal 8 November 2025 lalu.

“Are We The Dancing Queen? Pertemanan Mamak Pendaki dan Mamak Gigi dimulai sejak bangku SMP, dan berlanjut ke SMA dan mulailah kami mendaki bersama,” tulisnya.

Ia menjelaskan dalam postingan bahwa persahabatan mereka sempat terputus tanpa kabar berita, dimana Lilie

melanjutkan kuliah dan karir di Telkom, dan Elsa melanjutkan kuliah kedokteran Gigi di Jakarta.

“Karena itulah dia dinamai Mamak Gigi. Komunikasi terbatas, dan hubungan terputus,” ujarnya dalam postingan itu.

Dan ketika Sosmed mulai marak, mereka pun kembali bertemu bersama dengan rekam lainnya.

“Percaya atau tidak, Mak Gigi inilah biang kerok kami mendaki lagi. Saat itu dia berulang tahun ke 50, dan ketika ditanya mau hadiah apa? Jawabannya adalah

hiking ke Gunung Semeru. Jadilah kami bersusah payah penuh drama mendaki gunung Semeru dan gagal,” katanya.

Dari situlah mereka berdua dan seorang teman membentuk grup Kura-Kura Gunung dan beranak pinak sampai sekarang.

“Mendaki puluhan gunung di dalam dan beberapa di luar negeri. Alam adalah playground kami. Entah mengapa kalau

di alam kami bisa bergembira seperti menari-nari di trek, lupa semua masalah.

Dan itulah kami, kami ga bisa menari, menarinya jelek karena bukan Dancing Queen tapi kami adalah Hiking Queen. Gunung adalah kerajaan kami,” ungkapnya dalam postingan tersebut.

 

Dua Sahabat Meninggal Usai berhasil Mendaki Puncak Gunung Cartenz

Dua sahabat sejati ini meninggal usai berhasil menyelesaikan misinya menaiki Puncak gunung Cartenz.

Berdasarkan unggahan @tropic-Adventure, menjelaskan Lilie Wijayanti dan Elsa Laksono meninggal pada 1 Maret 2025 dalam perjalanan turun dari Puncak Cartenz.

“PT Tropis Cartenz Jaya, selaku operator, turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas berpulangnya Saudari Lilie Wijayanti Poegiono

dan Elsa Laksono pada 1 Maret 2025, dalam perjalanan turun dari Puncak Carstensz Pyramid menuju Base Camp Lembah Kuning,” tulis mereka.

“Kedua wanita hebat ini, yang merupakan klien dari agen operator Indonesian Expeditions, telah berhasil mencapai puncak setinggi 4.884 mdpl pada 28 Februari 2025. Semoga keluarga serta kerabat yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan dalam menghadapi kepergian ini,” kata mereka mengakhiri postingannya.

Untuk diketahui, berdasarkan informasi, saat ini Jenazah Elsa telah berhasil dievakuasi ke RSUD Mimika, sementara Lilie baru akan dievakuasi pada esok, Senin (3/3/2025).

Berikan Komentar
penulis : Kristin Rejang
Artikel ini telah dibaca 630 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Hari ini Pengumuman Uskup Baru Keuskupan Timika, Berikut Link Live Streamingnya

8 Maret 2025 - 08:28 WIT

Besok Pengumuman Resmi Nama Uskup Keuskupan Timika

7 Maret 2025 - 13:16 WIT

Meski Kesulitan Anggaran, Ramses: PSU Papua Harus Sukses Apapun Kondisinya

6 Maret 2025 - 15:11 WIT

Makna Mendalam Ketika Daun Palem Kering Dibakar Sebelum Rabu Abu

5 Maret 2025 - 01:11 WIT

Aktivitas Pendakian di Gunung Cartenz Tanpa Persetujuan Masyarakat Adat ?

3 Maret 2025 - 17:49 WIT

Mahasiswa dan Pelajar FKMI Tolak Pemekaran Kabupaten Intan Jaya

3 Maret 2025 - 00:21 WIT

Trending di Umum