SASAGUPAPUA.COM, TIMIKA – “Patut Kita Bersyukur, Berterimakasih kepada Tuhan atas doa-doa dan air mata dari mama-mama Papua, dari seluruh umat di Tanah Papua, sudah lima tahun Keuskupan Timika Sede vacante hanya Rahmat Tuhanlah ini terjadi,” begitu ungkapan Uskup Terpilih Keuskupan Timika, Pastor Bernardus Bofitwos Baru, OSA saat mengawali sambutannya, Sabtu (8/3/2025).
Dalam kesempatan tersebut ia mengutip refleksi Santo Agustinus tentang pengalamannya, perasaannya ketika Santo Agustinus dipilih menjadi uskup di Afrika Utara pada tahun 354.
Agustinus ketika dipilih oleh umat kata Pastor Bernardus mereka berteriak di gereja menginginkan agar Agustinus menjadi uskup Hippo, Afrika Utara.
“Agustinus sebenarnya tidak mau, hatinya sedih dan menangis karena menjadi uskup adalah beban yang berat, menjadi uskup adalah godaan besar karena akan jatuh kepada kekuasaan, pujian, dan jatuh kepada godaan-godaan kesombongan, oleh karena itu Agustinus sebenarnya menolak, tidak mau untuk menerima sebagai uskup, tetapi satu titik yang dia katakan, saya takut kemungkinan ini pada mulanya saya mencari keselamatan di tempat uang terendah, tempat terakhir dari pada resiko naik ke atas jabatan tinggi karena akan tergoda oleh kesombongan, oleh pujian, karena status quo, saya sebenarnya lebih suka menjadi biarawan, hidup dalam kontemplasi, hidup dalam ketenangan, mencari Tuhan dalam keheningan, dan studi kitab suci,” katanya.
Namun Pastor Bernardus mengatakan, Agustinus tidak bisa menolak karena sang gembala agunglah yang memilih untuk menggembalakan gerejanya.
“Perasaan Agustinus sama dengan saya juga, saya sebenarnya tidak punya cita-cita, keinginan menjadi uskup, saya mau menjadi Agustin, saya seorang biarawan, saya mau hidup dalam kontemplasi, mencari Tuhan dalam doa dan keheningan, tetapi gereja Papua membutuhkan, Yesus Gembala Agung membutuhkan itu,” ucapnya.
Ia mengatakan, waktu ia bertemu dengan Nuncio (diplomat gerejawi), ia mengatakan bahwa terpilihnya ia sebagai Uskup adalah pilihan Kristus sang gembala agung. “Saya siap untuk menerimanya,” ucapnya.
Oleh karena itu, ia menyampaikan tiga hal yang menjadi harapannya kepada rekan imam, biarawan/biarawati, juga umat, “Bahwa sebagaimana Agustinus mengatakan saya sebagai uskup, menjalankan tugas sebagai uskup tapi bersama kalian saya juga adalah umat, saya juga membutuhkan dukungan, doa dari bapak-ibu sekalian,” ucapnya.
Tiga hal yang ia harapkan adalah ia perlu dengan semua mengedepankan sikap untuk saling mendengarkan.
“Kedua, Kita mengedepankan sikap untuk saling mengedepankan dialog dan komunikasi, ketiga adalah sikap saling membantu dan saling bekerjasama, itulah sebagai uskup tidak menjalankan tugas sendirian, bersama-sama saling mendengarkan, saling mendukung, dan saling membantu untuk memajukan keuskupan Timika, keuskupan di Tanah Papua yang kita cintai ini,” katanya.
Ia mengucapkan terimakasih kepada Nuncio Vatikan untuk Indonesia, juga kepada Pastor Marthen Kuayo, Administrator yang sudah bertugas selama lebih dari lima tahun.
“Tadi kami ketemu, Pater Kuayo ini kelihatannya senang sekali tapi saya ini sedih sekali karena beban akan ke saya lagi, dia sudah lepaskan beban tapi saya bilang tidak tetap disamping saya,” ujarnya.
Ia juga mengucapkan terimakasih kepada Pastor Sejken Keuskupan Timika, Pastor Amandus Rahadat.
“Pastor yang bicara tentang Papua yang luar biasa, menjadi inspirasi, tentang situasi Papua yang suram ini, kalau bukan pastor Amandus lah yang bersuara dari atas mimbar ini yang selalu kita lihat dia bicara tentang tanah Papua ini,” katanya.
Terimakasih juga ia sampaikan kepada Pastor Vicaris Ordo Santo Agustinus Indonesia Vikariat Papua.
Ia mengucapkan terimakasih kepada para suster, para pastor, juga para umat di Mimika dan seluruh umat yang ada di Papua untuk proses ini.
” Harapan saya semoga bapak ibu terus mendoakan saya , dengan doa-doa anda saya butuhkan untuk menjalankan tugas penggembalaan ini bersama dengan imam, para suster, dan bapak ibu sekalian yang secara langsung terlibat untuk memajukan karya-karya kerajaan Allah di keuskupan Timika ini di semua bidang, dan aspek, semoga doa-doa bapak-ibu sekalian saya mengharapkan baik doa pribadi, defosi, maupun doa ujud ujud yang dibawakan karena itu kekuatan kita semua,” tutupnya.