SASAGUPAPUA, TIMIKA – Setelah jenazah tiga karyawan yang terjebak longsor ditemukan, Freeport menginformasikan kembali dua karyawan juga berhasil ditemukan.
Dalam rilis resmi yang diterima media ini, Freeport menjelaskan tim penyelamat telah bekerja selama 27 hari penuh tanpa henti untuk menemukan seluruh pekerja yang terkana Insiden Luncuran Material Basah.
Tim Penyelamat PT Freeport Indonesia (PTFI) bersama Kementerian ESDM,Polres Mimika, Basarnas, dan BPBD, pada Minggu 5 Oktober 2025 menemukan dan mengevakuasi lima korban dari lokasi insiden luncuran material basah di Tambang Bawah Tanah Grasberg Block Cave.
Kelima korban tersebut ditemukan dalam keadaan telah meninggal dunia.
Dengan penemuan ini, seluruh tujuh karyawan yang terdampak insiden pada 8 September 2025 telah ditemukan dan proses penyelamatan dinyatakan selesai.
Sebelumnya, pada Sabtu, 20 September 2025, dua karyawan telah ditemukan yaitu Irawan berusia 46 tahun asal Cilacap dan Wigih Hartono berusia 37 tahun asal Tulungagung.
Hasil identifikasi oleh tim medis bersama pihak Kepolisian mengonfirmasi bahwa kelima rekan kerja yang ditemukan pada tahap akhir penyelamatan adalah:
1. Zaverius Magai, PT Redpath Indonesia
2. Holong Gembira Silaban, PT Redpath Indonesia
3. Dadang Hermanto, PT Redpath Indonesia
4. Balisang Telile, warga negara Afrika Selatan, PT Redpath Indonesia
5. Victor Bastida Ballesteros, warga negara Republik Chili, PT Redpath Indonesia
Jenazah akan dibawa ke Jakarta untuk kemudian diantar ke kampung halaman masingmasing, kecuali jenazah Zaverius Magai akan dimakamkan di Kuala Kencana, Timika.
Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Tony Wenas, menyampaikan rasa duka mendalam atas kehilangan ini.
“Mereka adalah sahabat dan bagian dari keluarga besar Freeport Indonesia. Kehilangan ini membawa duka yang mendalam bagi kita semua. Atas nama pribadi dan perusahaan, saya menyampaikan belasungkawa kepada keluarga yang telah berada di Tembagapura sejak 14 September 2025. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberi kekuatan dan ketabahan bagi kita semua.” katanya.
Ia juga memberikan apresiasi kepada tim penyelamat yang telah bekerja tanpa lelah, baik siang maupun malam ditengah kondisi yang menantang.
“Penyelamatan memerlukan waktu panjang karena lokasi yang sulit dan volume material basah mencapai sekitar 800 ribu ton. Terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan tenaga, pikiran, dan doa.” katanya.
PT Freeport Indonesia memastikan pendampingan penuh bagi seluruh keluarga rekan kerja yang telah berpulang, serta penanganan jenazah dengan penuh hormat.
“Proses investigasi untuk mengetahui penyebab insiden akan terus dilanjutkan secara menyeluruh dan transparan. Hasil investigasi akan menjadi dasar bagi perusahaan untuk menerapkan langkah-langkah pencegahan agar kejadian serupa tidak terjadi di masa mendatang,” pungkasnya.