BANJIR yang meluap ke jalan raya dari Kali 3 Jembatan Kembar SP5 menggenangi sejumlah rumah warga di lima RT yakni RT 1 sampai RT 5 di Kampung Limau Asri, Distrik Iwaka.
Akibat banjir, diperkirakan sebanyak 245 KK, 1653 jiwa terdampak banjir.
Bencana banjir yang terjadi sejak Selasa (11/6/2024) pagi itu, langsung direspon Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimima melaui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
pihak BPBD sempat kesulitan sampai ke lokasi lantaran warga melakukan pemalangan jalan.
Beruntung, setelah melakukan koordinasi dengan masyarakat setempat pihak BPBD akhirnya sudah berhasil masuk ke pemukiman warga yang terdampak.
Setelah masuk ke pemukiman warga, petugas langsung mendata dan segera turunkan bantuan berupa tenda posko, bahan makanan dan lainnya bagi warga RT 1 sampai RT 5.
“Terutama untuk anak-anak karena informasi yang kami dapat anak-anak kelaparan akibat banjir ini. Bantuan sekarang sedang dikirim dari Timika ke SP5,” jelas Plt. BPBD Kabupaten Mimika, Moses Yarangga.
Dia mengatakan bantuan untuk korban banjir ini bukan hanya dari BPBD tapi dari Dinas Sosial, Dinas Kesehatan dan pihak lainnya.
Seorang mama yang menjadi korban mengatakan banjir terjadi pada pagi hari setelah hujan semalaman. Akibat banjir itu ia tidak bisa memasak, sehingga kelurganya menjadi lapar, terutama anak-anaknya, dari pagi hingga siang belum makan.
Sementara itu Alex yang juga merupakan warga yang terdampak banjir mengucapkan terima kasih kepada BPBD Mimika yang telah merespon dengan cepat bencana banjir itu.
“Kami lihat sendiri petugas BPBD langsung turun melakukan pendataan dan informasinya bantuan sedang dikirim,” ungkapnya.
Menurut keterangan seorang warga, bernama Eman yang melintasi jalan tersebut tadi pagi menggunakan sepeda motor sekitar Pukul 09.30 WIT genangan air masih tinggi dan hampir memasuki pemukiman warga.
“Masih tergenang di jalan. Muda-mudahan tidak sampai ke pemukiman warga,” ucapnya.
Berdasarkan video yang dikirimkan Eman, genangan di jalan raya nampak tinggi, namun sejumlah sepeda motor, mobil roda empat bahkan truk tetap melintasi wilayah itu.
Ia menambhakan gara-gara banjir itu warga di SP 5 melakukan pemalangan jalan.
“Tadi saya lihat warga palang jalan, tapi saya tidak tanya lebih lanjut,” ucapnya.