Menu

Mode Gelap

Cerita · 15 Des 2025 19:42 WIT

Bersama dalam Terang: Rasa Syukur Katrina di Opitawak dan Semangat Belajar Yuliana dalam Pelayanan Natal PTFI


Para murid Sekolah Gereja GBI Apache
Timika
antusias mengikuti kegiatan
Diakonia Natal di Dataran Rendah PTFI
(21/11). Foto: Corcom Freeport Indonesia Perbesar

Para murid Sekolah Gereja GBI Apache Timika antusias mengikuti kegiatan Diakonia Natal di Dataran Rendah PTFI (21/11). Foto: Corcom Freeport Indonesia

SASAGUPAPUA.COM, Timika- Jauh sebelum lonceng Natal berdentang pada 25 Desember, semangat kekeluargaan dan pelayanan kasih telah menyala terang di wilayah operasional PT Freeport Indonesia (PTFI). Melalui inisiatif Diakonia (pelayanan kasih) Natal, segenap karyawan dan komunitas PTFI dengan suka cita dan penuh syukur hadir di tengah warga Kampung Manikame Kyura Gunung, Dataran Rendah, dan Kampung Banti, Dataran Tinggi, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, pada tanggal 20 hingga 21 November 2025.

Solidaritas di Dataran Tinggi: Bersama dalam Terang

Aksi di Dataran Tinggi, yang meliputi Kampung Banti 1, Banti 2, Kimbeli, dan Opitawak, menjadi saksi bisu kekuatan solidaritas di tengah tantangan. Kresna Suryandaru, Ketua Panitia Natal Dataran Tinggi PTFI, menjelaskan bahwa kegiatan ini sepenuhnya didasari inisiatif karyawan.

“Kekeluargaan antara karyawan dan komunitas PTFI telah terjalin kuat dengan saudara-saudara di kampung-kampung sekitar area operasi perusahaan. Di hari Natal ini kami berinisiatif untuk mengumpulkan dana dan menyalurkannya dalam bentuk bantuan bahan makanan untuk mereka,” kata Kresna.

Panitia Natal Dataran Tinggi PTFI
membagikan 650 bingkisan bantuan bahan
makanan kepada warga kampung di
Dataran Tinggi Mimika (22/11). Foto: Corcom Freeport Indonesia

- Advertising -
- Advertising -

Total sebanyak 650 paket bantuan bahan makanan berhasil disalurkan kepada warga melalui gereja dan jemaat setempat.

Tema Natal PTFI tahun ini, “Bersama dalam Terang,” memiliki makna yang sangat mendalam bagi keluarga besar perusahaan.

Tema ini dipilih sebagai pengingat bahwa PTFI baru saja menghadapi masa yang sangat berat menyusul insiden tambang bawah tanah. Kresna menegaskan bahwa masa sulit itu berhasil dilewati berkat satu hal.

“Perlahan semua bisa dilewati dengan kebersamaan. Ini karena kami semua bergandengan tangan, maju bersama sebagai satu keluarga, mengatasi kesulitan bersama, dan terus bertumbuh menjadi lebih kuat,” ujar Kresna, menandaskan pentingnya persatuan.

Doa dan Harapan Warga Opitawak

Kehadiran karyawan PTFI disambut hangat, bahkan sejak pagi hari. Katrina Magal, salah satu warga Kampung Opitawak, sudah memenuhi Gereja Banti 2, menantikan momen doa bersama dan pembagian berkat.

Ia menjadi representasi dari rasa syukur yang tulus dari masyarakat yang hidup berdampingan dengan perusahaan.

“Kami bersyukur karyawan PTFI hadir di tengah-tengah kami untuk berdoa bersama dan memberikan bantuan bahan makanan,” ungkap Katrina.

Ia menyampaikan pemahamannya tentang kondisi PTFI.

Katrina Magal, warga kampung Opitawak
bersama warga kampung di Dataran Tinggi
Mimika lainnya menerima bingkisan bahan
makanan dari rangkaian diakonia di Gereja
Banti, Distrik Tembagapura (22/11).Foto: Corcom Freeport Indonesia.

“Kami memahami tambang belum beroperasi. Doa kami semoga perusahaan, karyawan dan kami warga semua dikuatkan dengan rasa persatuan dan kekeluargaan di masa sulit ini,” katanya, menyoroti kekuatan spiritual yang menyelimuti wilayah tersebut.

Bingkisan dan Semangat Belajar Yuliana di Pesisir

Sementara semangat persatuan bergelora di Dataran Tinggi, pelayanan kasih Natal di Dataran Rendah menyentuh hati anak-anak. Pelayanan ini berlangsung di Kampung Manikame Kyura Gunung pada Jumat, 21 November 2025.

Rai Leimena, Ketua Panitia Natal Dataran Rendah PTFI, mengakui tantangan untuk menjangkau lokasi ini. Perjalanan menuju Kampung Manikame membutuhkan waktu 1,5 jam dengan jalur darat—wilayah yang sangat jauh di pesisir, menjadikan bantuan Natal ini sangat ditunggu-tunggu.

Kegiatan tersebut diikuti oleh lebih dari 50 anak-anak yang bernyanyi bersama. Selain mendapatkan beragam bingkisan alat sekolah dan bahan pangan, mereka juga menerima edukasi tentang pentingnya menjaga kesehatan dan kebersihan sejak dini.

Salah satu yang paling riang adalah Yuliana Magai, murid Sekolah Gereja GBI Apache Timika. Ia tampak gembira saat menerima bingkisan buku dan alat tulis. Bagi Yuliana, hadiah itu adalah motivasi yang nyata.

“Setiap saya mendapat hadiah buku baru, saya jadi lebih semangat untuk belajar matematika. Saya juga senang Ibu Guru selalu ajarkan pelajaran baru di sekolah,” kata Yuliana.

Panitia Natal Dataran Rendah PTFI
memberikan edukasi kebersihan sejak dini
untuk murid Sekolah Gereja GBI Apache
Timika. Satu demi satu anak-anak
mempraktikkan cara mencuci tangan
dengan benar. Foto: Corcom Freeport Indonesia

Yuliana Magai mewakili harapan dan semangat baru yang dibawa oleh PTFI ke daerah terpencil. Dari kebutuhan akan bahan makanan di kaki gunung hingga kebutuhan akan buku pelajaran di pesisir, langkah kecil yang dilakukan PTFI di hari istimewa ini diharapkan membawa suka cita dan kebahagiaan universal.

“Semoga langkah kecil di hari istimewa ini membawa suka cita dan kebahagiaan untuk kita semua,” tutup Rai Leimena, mengakhiri kisah Natal yang penuh makna dan solidaritas ini.

Berikan Komentar
penulis : Red
Artikel ini telah dibaca 6 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

“Gerobak Itu Sa Pu Mimbar Pelayanan”: Kisah Naway Rumaterai di Balik Usaha Sagu Bakar SAMARASTA 

16 Desember 2025 - 08:04 WIT

Konflik Kwamki Narama: Tangisan Janda, Kebun Pinang Hancur, dan Natal yang Dirampas

12 Desember 2025 - 14:45 WIT

Dari Aktivis PBB ke Seduhan Kopi: Kisah Rhoy Wanda Bangun “Keluarga” di Kedai One Milly Papua

7 Desember 2025 - 12:27 WIT

Air Mata di Bundaran Timika Indah: Kisah Mama Papua yang ‘Berumah’ di Lapak Pinang Demi Cita-Cita Anak

27 November 2025 - 01:04 WIT

Warisan Rasa dari Atas Danau: Semangat Mama Debora Lestarikan Pangan Lokal di Kampung Yoboi

18 November 2025 - 00:31 WIT

Cerita Kuriana Ramandei, Pengusaha Ayam Petelur di Papua Tengah

10 Oktober 2025 - 17:32 WIT

Trending di Cerita