SASAGUPAPUA.COM, TIMIKA – Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Puskesmas Karang Senang menggelar Pertemuan Lintas Sektor Tribulanan BLUD Tahun 2024.
Kegiatan dengan tema “Optimalisasi Peran Lintas Sektor Dalam Mendukung Gerakan Masyarakat Hidup Sehat” ini dilaksanakan di Aula Kantor Distrik Kuala Kencana Jalan Poros SP3, Kamis(26/9/2024).
Dalam kegiatan ini dihadiri Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika, Reynold Ubra, perwakilan United Tractors (UTI) sebagai mitra kerja, Babinsa, Kamtibmas, juga para kader-kader posyandu.
Kepala Puskesmas Karang Senang, Mariana Sombodatu, S.KM, M.Kes pada sambutan memberikan apresiasi kepada semua pihak yang hadir dalam kegiatan tersebut.
Ia menjelaskan, pertemuan lintas sektor yang dilaksanakan sangat penting dalam rangka memperkuat kordinasi dan sinergi antara para sektor-sektor terkait.
“Ini guna meningkatkan pelayanan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat khususnya di wilayah kerja BLUD Puskesmas Karang Senang,” katanya.
Dikatakan upaya pembangunan kesehatan tidak dapat kami lakukan sendiri, sangat membutuhkan peran serta lintas sektor yang sangat penting baik dalam hal pencegahan penyakit, promosi kesehatan maupun penyediaan pelayanan kesehatan yang optimal.
“Melalui kolaborasi dan kerjasama yang solid, kita bisa lebih efektif dalam menghadapi berbagai tantangan kesehatan masyarakat termasuk upaya peningkatan kualitas hidup masyarakat dalam pelayanan,” ucapnya.
Hal ini, kata Mariana merupakan bagian dari tanggungjawab bersama, sehingga ia mengajak seluruh elemen lintas sektor yang hadir untuk terus bekerjasama dan semangat.
“Kita tetap sehati sepikir dengan bergandengan tangan, berinovasi dan berkontribusi demi tercapainya masyarakat yang sehat dan sejahtera,” ucapnya.
Mariana mengatakan semua pihak perlu mendukung program-program kesehatan seperti Germas sebab program ini merupakan program yang sangat baik untuk pemberantasan penyakit menular, peningkatan akses pelayanan kesehatan yang sangat membutuhkan dukungan peran serta dari semua pihak.
“Kami berharap dalam pertemuan lintas sektor ini dapat menghasilkan kesepakatan dan rekomendasi yang bermanfaat bagi peningkatan pelayanan kesehatan dimulai rencana kita, Marilah kita bersama-sama mewujudkan masyarakat yang sehat, dan mandiri,” tutupnya.
Acara dibuka oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika, Reynold Ubra.
Dalam sambutannya, Reynold mengatakan, pertemuan kali ini adalah tanggung jawab puskesmas, dimana pihak Puskesmas harus melaporkan semua kegiatan kepada kepala distrik, tokoh masyarakat, bahkan sektor swasta yang ada di wilayah kerjanya.
“Saat ini kita konsen juga terkait dengan pelayanan ibu bersalin,saya tidak mau ibu bersalin dirujuk kemana-mana, kalau tidak ada indikasi medis untuk dirujuk, dan kalau bisa persalinan normal, itu harus dilakukan aktif di Puskesmas,” katanya.
Ia menjelaskan dalam kegiatan pertemuan lintas sektor ini, Puskesmas harus menyampaikan apa yang dikerjakan selama triwulanz kemudian tencana yang akan datang.
“Juga untuk bapak ibu kepala kelurahan juga harus bisa menyampaikan saran masukan dan lain-lain,” ucapnya.
Ia mengatakan Puskesmas Timika yang berada di Distrik Kuala Kencana merupakan puskesmas dengan pelayanan kesehatan yang canggih.
“Puskesmas besarnya 2 sudah terakreditasi kemudian Puskesmas ini mendapat BLUD, kami membuat BLUD supaya ketika tahun awal anggaran belum ada dana, anggaran di awal tahun belum ada penetapan anggaran, BLUD tidak mengenal itu, obat habis, bisa beli sendiri, barang-barang yang habis mereka bisa beli sendiri,” terangnya.
Reynold juga menekankan kualitas pelayanan harus di tingkatkan, sehingga pihak puskesmas saat ini gencar membuat pos pelayanan kesehatan seperti di Puskesmas Karang Senang ada satu pos kesehatan yang dipusatkan di rumah makan Horas.
“Kita buat pos malaria, karena pasien datang mau berobat jam 7 pagi, pulang jam 12, itu artinya percuma puskesmas akreditasi tapi pelayanannya tidak bagus. Menurut aturan WHO untuk pelayanan kesehatan dari daftar sampai ambil obat dan pulang itu harusnya 30 menit. Itu artinya pelayanan tidak bagus,” katanya.
Sehingga saat ini banyak pos malaria yang digelar karena rata-rata orang datang ke Puskesmas untuk berobat karena sakit malaria. Hal ini untuk membantu masyarakat mendapatkan akses pengobatan yang lebih efisien.
Penulis: Edwin Rumanasen