Menu

Mode Gelap

Cerita · 7 Des 2025 12:27 WIT

Dari Aktivis PBB ke Seduhan Kopi: Kisah Rhoy Wanda Bangun “Keluarga” di Kedai One Milly Papua


Rhoy Wanda saat meracik kopi di stand miliknya ketika mengikuti pameran UMKM dalam momen konser tribute to Rio Grime beberapa momen lalu. (Foto: Kristin Rejang) Perbesar

Rhoy Wanda saat meracik kopi di stand miliknya ketika mengikuti pameran UMKM dalam momen konser tribute to Rio Grime beberapa momen lalu. (Foto: Kristin Rejang)

SASAGUPAPUA.COM, Jayapura – Dari dunia aktivis yang telah digelutinya selama lebih dari satu dekade, Yosua Wanda atau akrab disapa Rhoy Wanda, seorang pria asal Waropen, Papua, kini menemukan passion dan keluarga barunya di balik seduhan kopi.

Rhoy adalah pemilik Kedai One Milly. Kedai ini terletak di sebuah lokasi yang masih hutan namun berada di dalam kota tepatnya di Skyland, Jayapura.

Rhoy Wanda berfoto didepan kedai miliknya. (Foto: Instagram Kedai1Milly)

Dibuka sejak 2 Oktober 2022, One Milly adalah sebuah kedai kopi yang bukan hanya menyajikan minuman maupun makanan, tetapi juga menjadi wadah komunitas dan semangat pantang menyerah.

- Advertising -
- Advertising -

Rhoy Wanda mengungkapkan bahwa ia sempat bekerja di dunia aktivis di United Nations Development Programme (UNDP) sebuah jaringan organisasi jaringan pembangunan global PBB.

Ia bekerja di UNDP sejak tahun 2007 hingga 2021. Merasa jenuh dengan rutinitas tersebut, ia mulai mencari cara agar bisa tetap bekerja sambil mengejar hal yang ia sukai.

“Saya berpikir untuk bagaimana sa kerja, asap di dapur tetap menyala, tapi sa tetap stay, tetap suka dan senang,” ujar Roy dalam wawancara tersebut.

 

Dari Hobi Menjadi Bisnis Berkelanjutan

Ketertarikannya pada kopi muncul dari banyaknya teman yang bergerak di industri kopi, mulai dari kafe, roastery, hingga petani. Setelah berdiskusi dan menggali wawasan dari teman-temannya, ia memutuskan untuk terjun ke bisnis ini.

Meskipun memiliki latar belakang yang jauh berbeda, Roy belajar dasar-dasar kopi secara intensif selama satu minggu, dan sisanya ia pelajari secara otodidak.

Untuk memastikan semangatnya dalam berbisnis tidak pernah padam, Roy menanamkan filosofi yang kuat pada kafenya, termasuk dengan menempelkan tema anime One Piece.

“Jadi memotivasi. Sa sendiri seorang duda dengan anak dua, yang sa berpikir anak-anak harus sekolah, sa harus backup sa punya adik-adik, sebagai tiang rumah untuk keluarga sa tetap stay, dapur tetap menyala, jadi saya berpikir untuk bagaimana terjun di dunia kopi, untuk tetap bisa stay berusaha berkelanjutan terus,” tuturnya.

 

One Milly: Bukan Hanya Soal Cuan, Tapi Keluarga

Kedai ini dinamakan One Milly, yang ternyata memiliki makna berlapis. Rhoy menyebut tersirat tiga makna didalamnya yakni

One Da Family: Merujuk pada keluarga Wanda.

One Family: Melibatkan keluarga inti dan adik-adiknya yang ikut membangun tempat usaha.

One Piece Family: Melibatkan semua “nakama” atau komunitas pecinta One Piece.

Rhoy menekankan bahwa hal terpenting yang ia dapatkan dari usahanya adalah keluarga, bukan semata-mata keuntungan materi. Ia menikmati tempatnya sebagai ruang diskusi, tempat orang-orang datang berbagi cerita, dan tempat ia mendapatkan banyak ilmu.

“Dapat cuan itu nomor kesekian, yang sa dapat adalah keluarga, sa buka usaha ini sa berusaha merangkul semua orang, uang itu nomor kesekian, sa menikmati tempat, orang datang bercerita dengan saya,” ungkapnya.

Sudut Kedai One Milly di Jayapura. (Foto: IG One1Milly)

Kedai One Milly bahkan memiliki tradisi unik. Meskipun hari Senin adalah hari libur, Kedai menggunakannya untuk tur ke kedai kopi lain. Rhoy dan para barista akan mengunjungi kedai lain untuk berdiskusi, berbagi pengalaman, saling mendukung, dan memberi semangat kepada sesama pelaku usaha.

 

Menerapkan Konsep Jaga Lingkungan

Aura Aktivis masih ada dalam dada Rhoy Wanda. Ia memilih membuat Kedai yang ramah lingkungan.

Tak hanya suasana alam pepohonan dan bunga hijau yang melekat di kedai tersebut ada juga salah satu contoh kedai ini menyediakan cup minuman bukan plastik yang bisa digunakan sebanyak 8 kali. Bahkan memberikan diskon bagi mereka yang membuang sampah pada tempatnya.

“Kami tidak ingin mendirikan usaha tapi merusak lingkungan, karena alam yang memberikan kita usaha ini, kopi berasal dari alam,” ungkapnya.

Selain itu, di kedai ini Roy sengaja tidak menyediakan WiFi.

Kedai One Milly di Sky Land Jayapura. (Foto: Instagram One1Milly)

“Kami sengaja tidak sediakan WiFi, tujuannya supaya orang datang ke kedai ini murni untuk berbagi cerita dan tidak fokus dengan gadget mereka,” pungkasnya.

 

Pesan untuk Generasi Muda Papua

Sebagai pengusaha muda Papua, Rhoy Wanda memiliki pandangan progresif tentang keberlangsungan hidup dan mencari rezeki. Ia menegaskan bahwa untuk bertahan hidup, tidak mesti harus menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).

“Usaha adalah bagian daripada kita, dan apa strategi kita sebagai seorang manusia untuk bertahan hidup. Jadi tidak mesti harus PNS,” tegasnya.

Ia juga berpesan agar generasi muda mampu menggali potensi dan talenta yang dimiliki.

Rhoy Wanda ketika diwawancarai media. (Foto: Kristin Rejang/sasagupapua)

“Pikirkan masa depan dengan cara-cara teknis dan strategis yang bisa mendorong kemajuan,” katanya.

Ia juga menyarankan agar anak muda Papua memilih circle Terbaik dan manfaatkan jaringan untuk membangun usaha, karena circle adalah poin penting agar dapur tetap “ngebul” dan usaha bisa terus berdiri kuat.

“Manfaatkan ko punya circle untuk membangun ko punya usaha karena circle adalah poin penting untuk ko tetap bisa berdiri kuat untuk ko pu asap di dapur tetap menyala,” pesannya.

Berikan Komentar
penulis : Kristin Rejang
Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

WALHI Papua Ingatkan Ancaman Kerusakan Hutan Terhadap Warisan UNESCO

5 Desember 2025 - 14:38 WIT

Jeritan Hutan Knasaimos: Anak Walabi Terpisah dari Induk, Korban Nyata “Ilegal Logging”

3 Desember 2025 - 08:50 WIT

Epo D’fenomeno Rilis Video Musik “SUARA ALAM,” Serukan Peringatan Keras Krisis Iklim dan Tanggung Jawab Manusia

1 Desember 2025 - 15:35 WIT

John Gobai: Dokumen dan Aset Divestasi Freeport Wajib Diserahkan ke Papua Tengah

27 November 2025 - 21:25 WIT

Air Mata di Bundaran Timika Indah: Kisah Mama Papua yang ‘Berumah’ di Lapak Pinang Demi Cita-Cita Anak

27 November 2025 - 01:04 WIT

WALHI Papua: Tambang Emas Ilegal, Akar Konflik Harisontal Suku dan tapal batas di wilayah Kapiraya

27 November 2025 - 00:15 WIT

Trending di Hukum Kriminal