SASAGUPAPUA.COM, Papua Tengah – Sebuah keputusan yang mengharukan sekaligus membanggakan diambil oleh Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Intan Jaya.
Dalam upaya tulus mengembangkan kerajinan tangan lokal, mereka memilih untuk melaksanakan Studi Tiru langsung di jantung Papua, tepatnya di Labewa Fashion Papua milik Agusta Bunai di Wamena, bukan di kota-kota besar di luar pulau.
Kegiatan inspiratif ini berlangsung selama tiga hari, mulai tanggal 26 hingga 28 November 2025, di galeri Labewa Fashion yang hangat.
Keputusan untuk fokus belajar dari talenta dan hasil kerajinan asli Papua ini menunjukkan komitmen mendalam untuk menghargai kekayaan budaya dan sumber daya alam bumi cenderawasih.
Mengubah Rerumputan Biasa Menjadi Karya Indah Bernilai Ekonomi
Ketua Dekranasda Intan Jaya, Nelli Kudiai Maisini, menyampaikan rasa syukurnya dengan penuh haru saat ditemui di hari terakhir kegiatan.
“Kami bersyukur berada di Wamena, di galeri milik Ibu Agusta Bunai. Selama tiga hari ini, kami sungguh belajar banyak. Kami ingin menunjukkan bahwa apa yang tumbuh di Wamena ini sama dengan apa yang tumbuh di Sugapa (Intan Jaya). Kami memilih bahan lokal yang terdapat di daerah kami masing-masing,” ujar Nelli.

Ketua Dekranasda Intan Jaya, Nelli Kudiai Maisini saat menunjukan hasil karya home decor di hari ketiga. (Foto: FB- Agusta Bunai)
Selama studi tiru, tim Intan Jaya fokus mempelajari kerajinan berbasis bahan alam dimana hari pertama mereka diajar membuat jepit rambut yang unik dan cantik. Hari Kedua mereka Merangkai anting-anting dan kalung dan hari ketiga mereka membuat home décor Natal menggunakan bahan lokal, mengingat sebentar lagi perayaan suci akan tiba.
Nelli Kudiai Maisini menekankan filosofi di balik kreasi mereka “Bahan inti adalah bahan alam yang sudah disiapkan Tuhan bagi kami. Yang selama ini kami pikir cuman rerumputan, cuman biji-bijian, bunga-bunga yang tidak berguna. Tetapi ketika kita rangkai dan buat, akhirnya menjadi sangat cantik dan menghasilkan nilai ekonomi,” kata dia.
Ia juga memohon doa agar ilmu yang didapat tidak hanya sekadar pengetahuan, namun benar-benar dapat dikembangkan dan diwujudkan di Intan Jaya.
“Doakan kami sehingga apa yang kami belajar di sini bukan hanya sekadar belajar saja, tapi kami mengembangkan pengetahuan sehingga apa yang kami sudah dapat di sini, kami akan kembangkan lagi,” harapnya.
Sambutan Tulus dari Tuan Rumah
Sementara itu, Agusta Bunai, Owner Labewa Fashion, menyambut tim dari Intan Jaya dengan tangan terbuka dan rasa bangga.

Ketua Dekranasda Intan Jaya, Nelli Kudiai Maisini dan Owner Labewa Fashion, Agusta Bunai. (Foto: FB- Damaris Maisini)
“Terima kasih sudah datang di Papua Pegunungan, di galeri Labewa Fashion. Kami sangat merasa terhormat sekali. Apapun yang kami bisa, kami akan mencoba untuk berbagi. Semoga menjadi berkat untuk semua tim yang sudah datang,” kata Agusta.
Kegiatan Studi Tiru ini bukan hanya sekadar pelatihan kerajinan, tetapi juga menjadi bukti nyata semangat kolaborasi sesama anak negeri Papua. Ini adalah langkah maju yang menunjukkan bahwa potensi kerajinan tangan Papua memiliki nilai jual tinggi, yang hanya perlu sentuhan kreativitas untuk membawa kemakmuran bagi para mama dan perempuan Papua.

Suasana hangat dan sederhana ketika Tim Dekranasda Intan Jaya melaksanakan pelatihan di Galeri Labewa Fashion. (Foto: FB- Agusta Bunai)
Tim Dekranasda Intan Jaya berharap melalui pengetahuan yang dibawa kembali ke Sugapa, para ibu pengurus Dekranasda Intan Jaya dapat menghasilkan karya-karya cantik yang dapat dipasarkan secara luas, memenuhi kebutuhan, dan mengangkat derajat kerajinan Intan Jaya di mata nasional maupun internasional.







