SASAGUPAPUA.COM, OKSIBIL – Memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang jatuh pada 5 Juni 2025 lalu, Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan, dan Pertamanan (DLHKPP) bersama tim Daur Sampah Plastik Kabupaten Pegunungan Bintang mencatat sejarah.
Mereka membuat Paving Block dari daur ulang sampah plastik. Hal ini ditandai dengan pelaksanaan demo daur ulang sampah plastik yang dilaksanakan di halaman Kantor Bank Papua KC Pegubin, Rabu (11/6/2025).
Plt.DLHKPP Pegubin, Marshall Suebu menjelaskan, Demo pembuatan Paving Block dari Daur ulang Sampah Plastik adalah yang pertama kali dilakukan di Pegunungan Bintang dan merupakan lanjutan kegiatan yang dilakukan saat memperingati hari lingkungan hidup 5 Juni lalu.
Dimana hasil sampah plastik yang dikumpulkan sebanyak 35 kilo kemudian dilebur melalui proses pembakaran dan kemudian dicetak kedalam cetakan dan hasilnya menjadi Paving Block.
Marshall menjelaskan, aksi ini merupakan bentuk aksi spontanitas peduli sampah plastik yangmana sesuai dengan tema Lingkungan Hidup Sedunia Tahun 2025 yaitu Bebas Polusi Plastik.

Plt.DLHKPP Pegubin, Marshall Suebu bersama tim daur sampah plastik saat melakukan pencetakan Paving Block. (Foto: Istimewa)
“Atau seruan global untuk bertindak, komitmen kolektif untuk mengatasi polusi plastik, jadi kita berharap kedepan sampah plastik kita bisa meminimalisir dan kemudian kita jadikan kota kita kota bersih dan sehat sehingga warga dapat hidup dengan aman dan bisa lebih maju.”jelasnya.
Aksi spontanitas pemungutan sampah plastik disekitar kota Oksibil ini diinisiasi oleh tim Daur Sampah Plastik DLHKPP Pegunungan Bintang bekerjasama dengan Bank Papua KC Oksibil dan melibatkan TNI-POLRI Kabupaten Pegunungan Bintang.
Sementara itu, Bupati Kabupaten Pegunungan Bintang, Spei Bidana saat memperingati hari Lingkungan Hidup mengatakan, Kabupaten Pegunungan Bintang harus menjadi daerah konservasi.
Sebab letak geografis sungai-sungai yang berada di bagian hulu yang mengalirkan kehidupan.
Sungai tersebut kata dia memberikan kehidupan bagi banyak orang sebab sungai tersebut mengalir tidak hanya bagi Pegunungan Bintang namun sungai tersebut mengalir menuju Digoel juga Mappi, sehingga perlu dijaga dengan tidak mencemari lingkungan.
“Mengingat banyaknya ekploitasi hutan yang selalu dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, saya katakan untuk pegunungan bintang itu kita tidak ijinkan untuk perkebunan dengan skala besar atau ekploitasi hasil hutan dengan skala besar” tegasnya.
Spei juga menambahkan, melalui hari lingkungan hidup masyarakat Pegubin harus selalu sadar untuk menjaga lingkungan demi keberlangsungan hidup.
“Melalui hari lingkungan hidup ini kita harus mencintai bumi dan selalu menjaga dari berbagai ancaman yang datang merusak kehidupan kita dan lingkungan sekitar,”Pungkasnya.