SASAGUPAPUA.COM, TIMIKA – Kepala Distrik Mimika Barat Jauh, Ever Kukuareyau mengatakan pihaknya siap membantu masyarakat untuk mengembangkan potensi wisata pantai dan air terjun Kokonao Kecil, di Kampung Potowaiburu, Kabupaten Mimika, Papua Tengah.
Hal ini disampaikan oleh Ever kepada media ini dari Potowaiburu, Minggu (20/4/2025).
Ia menjelaskan pada hari Rabu, 16 April 2025 pihaknya melakukan musyawarah formal bersama kepala Kampung, tokoh-tokoh adat, serta pemilik hak adat dan dihadiri oleh Kapolsek, Danramil, dan Kepala Tata Usaha Puskesmas Potowai Buru.
“Malamnya, tokoh-tokoh adat melakukan prosesi adat dalam syair menggunakan lagu adat atau mbakiri sampai pagi,” kata Ever.
Selanjutnya keesokan harinya Ever yang juga merupakan putra Kamoro ini bersama para tokoh adat dan orang tua di Kampung Potowaiburu menuju ke lokasi pantai Kokonao Kecil untuk kembali melakukan prosesi adat pemberian makan tempat atau meminta ijin.
“Artinya bahwa masyarakat adat, orang-orang tua telah memberikan ijin ke pemerintah distrik untuk mengembangkan potensi wisata di Kokonao Kecil,” jelasnya.
Ia berharap setelah upaya yang nantinya dilakukan oleh pihak distrik, Pemerintah Kampung kedepan bisa mengambil contoh dan bisa mendirikan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) di bidang wisata pantai dan air terjun.
“Sehingga bisa tampak menarik dan menguntungkan bagi masyarakat.Kami juga berharap kedepan, masyarakat tidak hanya berpendapatan dari hasil potensi nelayan tapi ada hasil dari sektor lain slah satu contoh wisata pantai dan air terjun,” tuturnya.
Air Terjun dan Pantai yang Indah Siap Diperkenalkan
Hanya membutuhkan waktu lima menit menggunakan perahu fiber dari Kampung Potowaiburu menuju ke Wisata air terjun di Potowaiburu.
“Perjalanannya dari kampung lalu kita menyeberang melewati laut menggunakan perahu fiber, kalau jalan kaki juga bisa tapi lama,” jelas Ever.
Dijelaskan, ketika tiba di lokasi tepatnya di pinggir pantai, lalu melanjutkan dengan berjalan kaki menuju ke lokasi air terjun dengan jarak sekitar 500 meter.
“Didalam (lokasi air terjun) jalannya itu masih tertutup alam, masyarakat biasa pergi, tapi masih lewat jalan yang becek dan hutan bakau. Dia punya tempat didalam ada batu yang alami semacam tangga begitu untuk membantu orang naik ke air terjun,” katanya.
Menurutnya, kekayaan alam tersebut memiliki potensi wisata yang menarik. “Jadi selama ini yang datang piknik paling masyarakat sekitar, pihak distrik, tenaga kesehatan saja, sehingga kami berpikir agar mengembangkan akses wisata,” terangnya.
Ia menjelaskan, langkah awal yang akan mereka lakukan adalah menata tempat tersebut menjadi lebih bagus dan orang yang berkunjung bisa nyaman.
“Kita rencana buka akses, buat satu jembatan kecil untuk lewat sampai ke air terjun. Sekarang sementara kita baru minta ijin, Rencana setelah ijin sudah selesai dari masyarakat lewat adat dalam bulan ini kita turun untuk pembabatan. Jadi sementara kami dari Distrik fokus membuka dulu, nanti setelah itu kalau sudah promosi, ada pimpinan OPD turun mereka lihat bisa dikembangkan,” katanya.
Lokasi air terjun tersebut satu paket dengan lokasi pantai yang indah dengan panorama pasir putih dan air laut yang jernih seperti pantai Kaimana.
“Jadi pantai Potowai kan panjang, nah disepanjang itu ada pantai namanya Pantai Kokonao Kecil, tidak jauh juga jarak dari Pantai ke Air Terjun Sekaligus di pantai itu orang bisa menikmati sunset, matahari bagus sekali orange, bentuknya seperti Aurora begitu,” ungkapnya.
Ia mengatakan, pihaknya ingin mengembangkan potensi wisata tersebut bukan tujuannya untuk menjadikan hak milik pemerintah, namun mereka memiliki beberapa tujuan selain pengembangan potensi wisata.
Namun dengan adanya potensi tersebut masyarakat bisa lebih mengenal Potowaiburu bisa menjadi pilihan tempat wisata bagi masyarakat.
Selain itu bisa membuka peluang ekonomi bagi masyarakat sekitar.
“Misalnya ada OPD ke Distrik Mimika Barat, lalu berminat untuk melihat tempat wisata itu, nanti bisa pakai perahu masyarakat menyeberang ke lokasi akhirnya masyarakat bisa peroleh pendapatan dari situ,” ungkapnya.
Ia berharap masyarakat khususnya pemerintah kampung Potowai bisa terus menggali potensi-potensi wisata yang tersembunyi.
“Jadi yang distrik lakukan ini sebagai contoh kalau Pemda bisa lihat bisa bantu dukung untuk melihat potensi ini, sehingga tidak hanya hasil dari tangkap ikan dan lainnya tapi ada potensi lain yang bisa dia dapat,” pungkasnya.
Sebagai informasi, dari Mimika ke Potowaiburu kita bisa menggunakan jalur udara maupun laut.
Untuk waktu tempuh dari pelabuhan Pomako memakan waktu sekitar 8-12 jam. Bisa juga menggunakan pesawat berjenis cessna caravan.
Berikut foto-foto pihak Distrik bersama sejumlah toko masyarakat, pihak kemanan dan lainnya mulai dari proses musyawarah hingga prosesi adat di lokasi Air Terjun Potowaiburu: