SASAGUPAPUA.COM, TIMIKA – Dinas Pariwisata Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) sukses menggelar kegiatan Perlombaan Kerajinan Suku Amungme.
Kegiatan perlombaan ini berlangsung selama empat hari mulai tanggal 19 sampai hari ini acara penutupan, Kamis, 22 Mei 2025 di salah satu hotel yang ada di Timika.

Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat pada Setda Mimika, Septinus Timang saat membawakan sambutan. (Foto: Edwin Rumanasen)
Bupati Kabupaten Mimika yang diwakili oleh Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat pada Setda Mimika, Septinus Timang hadir untuk menutup kegiatan tersebut.
Dalam sambutannya, ia memberikan apresiasi dan menyambut baik kegiatan tersebut.
“Intinya kita semua pemenang, kalau orang bilang harga minyak dunia itu bisa jatuh, harga nilai budaya ini tidak bisa jatuh. Yang lain boleh kita kasih hilang, tapi yang ini tidak bisa karna ini warisan leluhur yang harus dilestarikan. Atas nama pemerintah daerah kami menyambut baik penyelenggaraan kegiatan ini,” serunya.
Budaya Amungme Harus Go Internasional
Septinus Timang berharap kedepannya kegiatan tersebut bisa berlangsung dan terus ditingkatkan sehingga Amungme tidak hanya dikenal di Timika saja.
“Tapi orang di Jakarta juga bisa tahu, orang di Aceh juga bisa tahu bahwa budaya Amungme seperti ini. Selama ini kan kita dan kita sendiri disini yang baku tahu tapi tidak perna terekspose keluar. Sehingga harapan kita kedepan budaya Amungme harus go internasional,” harapnya.
Ia juga menyinggung sempat pada tahun 2004-2008 budaya Amungme pernah ditampilkan di Festival Australia yang disponsori oleh YPMAK yang saat itu LPMAK.
“Jangan habis disini, harapan kami ini harus hidup terus, sehingga kita punya Generasi yang akan datang ini bisa tahu terkait dengan tradisi, dan budaya,” ungkapnya.
Kerajinan Tangan Suku Amungme juga Memiliki Nilai Jual
Ia menyebut, kerajinan tangan dari suku Amungme memiliki nilai jual.

Kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan dan Olahraga Kabupaten Mimika, Elisabeth Cenawatin saat menyerahkan hadiah kepada salah satu pemenang. (Foto: Edwin Rumanasen)
“Kalau kita bicara produksi, siapa yang jual siapa yang beli, sehingga harus dipikirkan mengenai ini. Bila perlu dibandara kita buka satu tempat kosong untuk semua kerajinan tangan kita di tampilkan disitu untuk dilihat dan orang akan tahu, ini Amungme punya, ini Kamoro punya dan lain-lain,” ungkapnya.
Ia juga berterimakasih kepada para dewan juri yang merupakan pihak berkompeten dalam menilai hasil karya para peserta.
“Harapan kami harus ditingkatkan kegiatan seperti ini supaya animo dari masyarakat semakin banyak untuk mempromosikan nilai-nilai budaya dan dikenal oleh masyarakat secara luas,” pungkasnya.
Berikut Sanggar yang Mendapatkan Juara
Usai 12 sanggar mengikuti perlombaan mulai dari proses pembuatan Mahkota, Kawitok dan Noken hingga hasil akhir telah ditentukan enam sanggar yang mendapatkan hasil terbaik.
Enam sanggar tersebut menang berdasarkan penilaian dari tiga dewan juri yaitu dari pihak Lemasa dan juga dari Kementerian Kebudayaan.
Berikut pemenangnya:
1. TERBAIK I : Sanggar Amungkal dengan jumlah nilai 3.926.
2. TERBAIK II : Sanggar Kuk Aroki Nameng dengan jumlah nilai 3.893.
3. TERBAIK III : Sanggar Jil Nameng dengan jumlah nilai 3.884.
4. BAIK I : Sanggar Amungme Johore dengan jumlah nilai 3.834.
5. BAIK II : Sanggar Amungme More dengan jumlah nilai 3.832.
6. BAIK III : Sanggar Amungsa dengan jumlah nilai 3.808