Sasagupapua.com, TIMIKA- Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah menggelar pertemuan terkait pencapaian pelaksanaan PN Polio di Kabupaten Mimika.
Kegiatan ini dilaksanakan di Salah satu hotel yang ada di Timika, Kamis (29/8/2024).
Sekertaris Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika, Fransiska Tekege menjelaskan Polio merupakan penyakit menular yang sangat berbahaya dan dapat menyebabkan kelumpuhan permanen.
“Meskipun Indonesia telah dinyatakan bebas polio sejak beberapa tahun lalu, namun ancaman penyakit ini masih ada,” ungkapnya.
Oleh karena itu kata dia, pelaksanaan PIN Polio menjadi sangat penting untuk memastikan bahwa setiap anak mendapatkan imunisasi lengkap, guna melindungi mereka dari risiko polio.
Berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan nomor KH.01.07/MENKES/1031/2024, enam Provinsi di Tanah Papua harus melaksanakan Pekan Imunisasi Nasional PIN Polio mulai Star pada tanggal 27 Mei 2024 sebanyak 4 kali putaran.
“Target tiap putaran pelaksanaan PIN Polio di Papua adalah sebanyak 95 persen dari anak usia 0-7 tahun 11 bulan dan 29 hari,” jelasnya.
Untuk total target Kabupaten mimika adalah 55. 570 anak.
“Saya sangat mengapresiasi atas upaya dan kerja keras yang telah dilakukan oleh semua pihak, terutama bapak ibu kepala puskesmas beserta tim teknis dilapangan, walapun banyak kegiatan rutin di Puskesmas namun telah berupaya untuk mewujudkan cakupan imunisasi sesuai standar yang telah ditetapkan oleh kemenkes RI Yaitu 95 persen,” terangnya.
Untuk cangkupan imunisasi Kabupaten Mimika per tanggal 22 Agustus adalah NOPV1 sebanyak 70 persen, NOPV2 sebanyak 64 peesen, BOPV 1 berjumlah 25 persen, BOPV 2. PIN Polio akan berakhir pada 30 September 2024
“Kami masih ada PR sekitar 25 persen Setelah Tim WHO dan Bidang P2P Khususnya seksi Imunisasi Melakukan RCA. Target yang kami harus kejar dalam tempo 14 hari kedepan adalah sasaran dari puskesmas puskesmas yang berada di dalam kota,” jelasnya.
Terutama, kata dia Puskesmas Timika sebanyak 6.916 anak yang belum mendapatkan Imunisasi Polio.
Puskesmas Bhintuka sebanyak 1.020 anak, Puskesmas Pasar sentral 369 anak. Puskesmas Timika Jaya.
“Kami harus memakai strategi yang tepat agar tujuan kita tepat sasaran. Hal ini akan mempengaruhi capaian cakupan imunisasi nanti nya, karena kasus Polio pertama kali di temukan di Timika, maka mau dan tidak mau kita harus mencapai target yang telah ditetapkan oleh Kemenkes RI,” ungkapnya.
Menurutnya, PIN POLIO di Papua akan di anggap gagal dan PIN polio bisa di ulang atau diperpanjang waktunya sehingga yang cape adalah tenaga Kesehatan atau Juru Imunisasi (Jurim) di lapangan.
Oleh karena itu,Kepala Puskesmas harus merangkul lintas sektor yang ada di Tingkat Distrik untuk kerja sama. Hal ini
sangat penting guna peningkatan peran kepala distrik, kepala kampung serta RT, RW karena yang punya Masyarakat adalah mereka.
“Saya berharap, pertemuan ini dapat menjadi wadah untuk kita bersama-sama mengevaluasi pelaksanaan PIN Polio dan menyusun strategi yang baik ke depan untuk mencapai cakupan imunisasi yang lebih optimal,” harapnya.
Ia mengajak semua pihak untuk terus berkomitmen dalam mengejar target yang belum tercapai.Mari kita jadikan Kabupaten Mimika yang kita cintai ini sebagai wilayah yang bebas dari polio dan penyakit menular lainnya,” pungkasnya.