SASAGUPAPUA.COM, DOGIYAI – Pemerintah Kabupaten Dogiyai menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung perekonomian dan kemandirian masyarakat adat. Melalui Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM), Pemkab Dogiyai menyerahkan bantuan fasilitas vital berupa Freezer dan Air Conditioner (AC) kepada Pengelola Koperasi Konsumen Organik di Kampung Dikiyouwa, Distrik Kamuu, pada Rabu (3/12/2025).
Bantuan yang terdiri dari 8 unit Freezer dan 8 unit AC (masing-masing 4 unit ditempatkan di Dogiyai dan 4 unit di Timika) bertujuan untuk menjaga kualitas dan kesegaran hasil pertanian masyarakat Dogiyai yang akan dipasok ke PT Freeport Indonesia (PTFI) di Timika.
Penyerahan ini sekaligus mengoptimalkan gudang penampungan dan pemasaran yang telah dibangun di Dogiyai dan Timika, yang kini mendekati penyelesaian 100% di Timika.
Kolaborasi dan Keberlanjutan Program Jadi Kunci
Mewakili Bupati Dogiyai, Asisten I Setda Dogiyai, Nason Pigai, S.IP, menekankan pentingnya kolaborasi antar-Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk mewujudkan pertanian berkelanjutan.
“Sekarang sudah saatnya kita lihat peluang sumber daya alam yang melimpah, lihat peluang pasar di luar sana, dan menjadi individu yang kreatif dan inovatif,” ujar Nason Pigai dalam sambutannya.
“Perlu ada kerja sama antara dinas koperasi, pertanian, peternakan, lembaga swasta, serta pihak-pihak yang memiliki visi sama. Kita harus punya perencanaan matang untuk mewujudkan pertanian berkelanjutan di wilayah ini,” lanjutnya.
Pigai mengapresiasi pembangunan gudang penampungan tersebut dan berharap fasilitas ini dapat mengoptimalkan pertanian organik terpadu di Dogiyai.
Ia juga menegaskan bahwa program pengembangan ekonomi lokal harus berkelanjutan, bahkan saat terjadi pergantian kepemimpinan, untuk memastikan program ini menjadi sumber pendapatan berkelanjutan bagi keluarga yang terlibat.
Solusi untuk Masalah Sosial dan Jaminan Pasar
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Dogiyai, Fabianus Pekei, M.Si menjelaskan program ini merupakan jawaban atas kerinduan lama masyarakat terkait masalah pemasaran (Pasaran) hasil bumi mereka.
“Ini kan tujuannya kan suplai hasil pertanian mama dorang, buah, sayur, ubi, semua ini kan nampung di sini, lalu kirim ke Timika,” jelas Kadis Koperasi dan UKM.
Ia menambahkan bahwa pembangunan gudang penampungan dan jaminan pasar ini juga berfungsi untuk mengatasi “penyakit sosial” yang timbul akibat sulitnya akses pasar, seperti anak-anak dan keluarga yang terlantar.
Program ini juga ada kolaborasi antara Dinas Perhubungan dan Dinas Koperasi, dengan mitra lokal, untuk meringankan beban kebutuhan masyarakat Dogiyai.
Pihak Freeport sendiri, setelah dikunjungi, menyatakan kesiapan membeli hasil pertanian organik Dogiyai dalam jumlah ton per hari, mengingat komoditas Dogiyai yang ditanam tanpa pupuk sangat diminati.
“Kami Dinas Koperasi dan UKM juga sangat mengapresiasi kepada Bapak Bupati, dan bapak wakil bupati, yang memiliki komitmen yang kuat untuk menjawab kebutuhan masyarakat,” tuturnya.
Koperasi Siap Distribusi dan Perluas Pasar
Sementara itu, Pengelola Koperasi Konsumen Organik, Marius Tebai, menyatakan kesiapan penuh untuk mendistribusikan pasokan pangan lokal. Ia menyebut pasokan dari Dogiyai dan Timika hampir 100 persen siap didistribusikan.
Tebai juga mengungkapkan bahwa koperasi tidak hanya fokus pada pasar lokal, tetapi juga telah merancang strategi pemasaran komprehensif hingga pasar internasional.
Pasokan Siap 100% dan Bidik Pasar Kopi Internasional
Pengelola Koperasi Konsumen Organik, Marius Tebai, menyatakan bahwa pasokan komoditas pangan lokal dari Dogiyai dan Timika saat ini hampir 100 persen siap didistribusikan. Koperasi juga telah menerima modal usaha dari Pemkab Dogiyai, yang diserahkan melalui Dinas Koperasi dan UKM, sebagai dukungan nyata.
Tak hanya fokus pada pasar lokal, Tebai juga mengungkapkan bahwa koperasi merancang strategi pemasaran komprehensif hingga ke ranah internasional. Koperasi sedang bekerja sama dengan IPB untuk mengembangkan lahan kopi guna memenuhi permintaan 10 ton kopi dari Dogiyai dan Sugapa, dengan koneksi pasar yang menjanjikan di Amerika, Inggris, dan Belanda.
Dengan tersedianya fasilitas pendingin, gudang penampungan, dan jaminan pasar ton-an, Pemerintah Kabupaten Dogiyai kini membuka era baru kemandirian ekonomi, menjamin hasil bumi lokal dapat diolah dan dipasarkan secara optimal demi kesejahteraan masyarakat Mee.






