Lingkungan · 5 Jun 2025 14:52 WIT

Hari Lingkungan Hidup, WALHI Papua Soroti Masalah Sampah dan Banjir


Suasana di salah satu sudut kota Jayapura. (Foto: Doc WALHI) Perbesar

Suasana di salah satu sudut kota Jayapura. (Foto: Doc WALHI)

SASAGUPAPUA.COM – Peringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang jatuh pada hari ini, 5 Juni 2025, WALHI Papua menyoroti permasalahan sampah dan banjir di Tanah Papua, kelalaian pemerintah dan kurangnya edukasi kepada masyarakat menjadi faktor utama.

Hal ini disampaikan Direktur Eksekutif Daerah WALHI Papua, Maikel Primus Peuki dalam rilis yang diterima media ini. Maikel mengatakan semua pihak harus seriusi, menyatakan bahwa lingkungan sering dianggap tidak serius.

“Pemerintah kota perlu mengoptimalkan anggaran daerah untuk penanganan sampah di kota-kota di tanah Papua, seperti Kota Jayapura, Kota Sorong, Kota Nabire, Manokwari, Wamena dan Merauke.

Kota Jayapura mengalami masalah persampahan yang signifikan,” ungkapnya.

Setiap hari kata dia,ratusan ton sampah timbul, di mana sam pah rumah tangga merupakan penyumbang terbesar.

Dikatakan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Jayapura mencatat timbulan sampah mencapai 242 ton per hari.

Untuk itu, ada beberapa poin penting yang disampaikan oleh WALHI mengenai persampahan di Kota Jayapura:

Timbunan Sampah: Kota Jayapura menghasilkan sekitar 241 ton sampah setiap hari.

1. Penyumbang Terbesar: Sampah rumah tangga merupakan penyumbang terbesar, diikuti oleh sampah pasar.

2. Pengangkutan Sampah: Petugas kebersihan di Pasar Induk Regional Youtefa mengangkut sampah belasan kali sehari, menggunakan gerobak ke Tempat Penampungan Sementara (TPS) sebelum dibawa ke TPA Koya Koso.

3. TPA Koya Koso: Sampah dari Kota Jayapura dibawa ke TPA Koya Koso untuk pembuangan akhir.

4. Dampak Lingkungan: Tumpukan sampah dapat berdampak pada kesehatan, terutama risiko penyebaran penyakit seperti demam berdarah (DBD).

5. Usaha Pengelolaan: Pemerintah Kota Jayapura terus berupaya meningkatkan pengelolaan sampah, termasuk dengan mengajak masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya dan tidak membuang sembarangan.

6. Pemanfaatan Kembali: Pemkab Jayapura juga berupaya meningkatkan pemanfaatan sampah rumah tangga untuk mengurangi volume sampah di TPS dan TPA.

7. Kerja Sama: Kolaborasi dengan semua pihak terutama pegiat lingkungan

8. Perubahan Kebiasaan: Perilaku masyarakat, seperti membuang sampah sembarangan, juga menjadi faktor yang memperburuk masalah persampahan.

“Pemerintah perlu membuka ruang dan libatkat semua pihak untuk upaya yang berkelanjutan dan komprehensif untuk mengatasi masalah persampahan di Kota Jayapura, termasuk peningkatan kesadaran masyarakat, pengembangan infrastruktur pengelolaan sampah, dan kerja sama dengan berbagai pihak,” pungkasnya.

Berikan Komentar
penulis : Kristin Rejang
Artikel ini telah dibaca 45 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Menteri ESDM, Gubernur PBD dan Bupati Raja Ampat Dilarang Lakukan Tindakan Malatministrasi  

8 Juni 2025 - 07:40 WIT

Kementerian ESDM Hingga Pemda Sebut Tidak Ditemukan Masalah Lingkungan di Pulau Gag

8 Juni 2025 - 07:02 WIT

Kementerian ESDM Hentikan Sementara Operasi PT GAG Nikel, Bahlil Bakal Bertolak ke Sorong

6 Juni 2025 - 09:16 WIT

KLH Temukan  Pelanggaran Serius pada Aktivitas Tambang di Raja Ampat, Apakah Ijin Dicabut ?

6 Juni 2025 - 02:55 WIT

Amungme Membutuhkan Pemimpin Visioner: Jalan Keluar dari Krisis Kepemimpinan

4 Juni 2025 - 14:01 WIT

Aktivis Greenpeace dan Anak Muda Papua dari Raja Ampat Gelar Aksi Saat Momen Konferensi Nikel di Jakarta

4 Juni 2025 - 08:16 WIT

Trending di Lingkungan