Site icon sasagupapua.com

Kisah Perjuangan Juan Paulus Faya dari Asmat Hingga Jadi Paskibra di Istana Negara 

Presiden Joko Widodo saat berhadapan dengan Juan Paulus Faya saat upacara pengukuhan Paskibra beberapa waktu lalu. Foto: Capture Twitter @jokowi

ADA yang baru dalam pengukuhan anggota Pasukan Pengibar Bendara Pusaka (Paskibraka) Tahun 2023, yang digelar di Istana Negara, Jakarta, Selasa (15/08/2023) lalu. Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengukuhkan 76 anggota paskibraka dari 38 provinsi di tanah air, dari tahun sebelumnya yang hanya 34 provinsi.

Seperti diketahui, Indonesia saat ini memiliki empat provinsi baru di Papua, yaitu Papua Selatan, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua Barat Daya. Anggota Paskibraka dari keempat provinsi baru tersebut pun pertama kali akan bertugas pada Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi dan Upacara Penurunan Bendera Merah Putih pada 17 Agustus 2023.

Dibalik kegembiraan para paskibra karena mendapatkan kesempatan berdiri di Istana Negara pada momen HUT ke 78 RI, ada sosok Juan Paulinus Damianus Faya.

Juan adalah seorang perwakilan paskibraka dari Provinsi Papua Selatan. Juan mengaku rela menempuh perjalanan jauh untuk mengikuti seleksi anggota paskibraka.

Juan yang berasal dari Kabupaten Asmat ini, harus menempuh perjalanan laut selama 5 hari 5 malam untuk sampai di Kabupaten Merauke.

“Saya mendengarkan info bahwa ada seleksi untuk tingkat provinsi saja itu pas di kakak-kakak tentara yang ada di Asmat. Jadi di situ saya berniat untuk mendaftar. Saya pun daftarnya di Koramil Asmat. Kami berangkat menggunakan kapal, di atas kapal selama 5 hari 5 malam dari Asmat menuju Merauke,” ucap Juan dikutip dari Setkab.go.id.

Juan pun berpesan kepada generasi muda lainnya di Papua Selatan untuk tetap semangat dalam meraih dan mewujudkan cita-cita.

Juan turut menyampaikan apresiasi kepada pemerintah dan Presiden Jokowi yang telah memberikan perhatian dan melakukan pembangunan di Papua Selatan.

“Bapak Jokowi su datang ke Asmat kita berterima kasih sekali kepada Bapak Jokowi sudah ke Asmat, sudah membantu bandara kita yang dulu kecil sekali, bandaranya cuma karpet baja yang bisa pesawat-pesawat kecil sekarang kan sudah bisa Trigana Air dan Wings (Air). Jadi untuk Bapak Jokowi juga saya berterima kasih sekali,” tutur Juan.

Kisah Juan ini juga diungkapkan oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo dalam unggahan di Twitter.

Dalam unggahannya Jokowi mengatakan Juan Paulinus Damianus Faya baru saja dikukuhkan sebagai anggota Pasukan Pengibar Bendara Pusaka (Paskibraka) tahun 2023. Ia berasal dari Provinsi Papua Selatan. Untuk sampai di titik ini, Juan yang berasal dari Kabupaten Asmat harus menempuh perjalanan laut selama 5 hari 5 malam untuk sampai di Kabupaten Merauke mengikuti seleksi Paskibraka tingkat provinsi. Dan lolos.

Juan adalah satu dari 76 pelajar yang tahun ini akan bertugas sebagai Paskibraka pada Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi dan Upacara Penurunan Bendera Merah Putih pada 17 Agustus 2023 di Jakarta.

Jika tahun lalu anggota Paskibraka datang dari 34 provinsi, tahun ini mereka datang dari 38 provinsi berkat adanya 4 provinsi baru, termasuk Papua Selatan.

Begitulah. Setiap anggota Paskibraka punya cerita sendiri bagaimana mereka terpilih dan berlatih untuk bertugas dalam upacara HUT ke-78 Kemerdekaan RI di Jakarta. Semuanya menarik. “Pas bawa baki waktu latihan, saya enggak tahu kalau ada Pak Presiden di atas. Senang banget Pak Presiden bisa nonton langsung,” ujar Lilly Indiani Suparman Wenda perwakilan Paskibraka dari Provinsi Papua Pegunungan

Selain Juan, kesan menjadi seorang Paskibra di Istana Negara juga diungkapkan oleh Lilly Indiani Suparman Wenda sosok pembawa baki pada upacara kenaikan bendera merah-putih.

Lilly yang merupakan perwakilan paskibraka dari Provinsi Papua Pegunungan mengaku sangat bangga dan senang bisa menjadi anggota Paskibraka 2023. Bahkan, ia tidak menyangka latihannya saat membawa baki bendera pusaka dilihat langsung oleh Presiden Jokowi dan Ibu Iriana.

“Bangga sekali, sangat senang. Pas bawa baki juga itu enggak tahu kalau ada Pak Presiden di atas juga, terus pas di bawah baru kelihatan kalau ada. Jadi senang banget Pak Presiden bisa nonton langsung,” ujar Lilly.

Lainnya adalah Mahardhika Benhill Wapai yang juga perwakilan Paskibraka dari Provinsi Papua Pegunungan juga tidak menyangka dan merasa beruntung impiannya untuk menjadi anggota paskibraka dapat terwujud. Mahardhika menyebut, pemekaran provinsi menjadikan langkahnya menuju paskibraka menjadi lebih mudah.

“Jujur sebenarnya saya merasa beruntung banget, karena memang saya dari awal pengin masuk paskibraka harusnya tes di Papua. Cuma semenjak ada provinsi baru saya jadi lebih mudah masuk ke paskibraka nasional,” ucap Mahardhika.

 

Penulis: Kristin Rejang

Berikan Komentar
Exit mobile version