Menu

Mode Gelap

Hiburan · 4 Des 2025 08:19 WIT

Konser Lucky Dube Band dan Cinta Abadi Papua: Reggae Kuat dalam Hujan -Ada Bintang Kejora Berkibar


Suasana konser Lucky Dube Band di PTC Entrop, Jayapura-Papua, Rabu (3/12/2025). Perbesar

Suasana konser Lucky Dube Band di PTC Entrop, Jayapura-Papua, Rabu (3/12/2025).

SASAGUPAPUA.COM, Jayapura – Jika ada satu musisi global yang denyut nadinya berdetak seirama dengan hati masyarakat Papua, ia adalah Lucky Dube.

Meskipun sang legenda telah tiada, gema reggae dari Afrika Selatan itu kembali menghantam alam Tabi semalam, di JRabu (3 Desember 2025), dalam penampilan magis Lucky Dube Band (LDB) di Lapangan PTC, Jayapura – Papua.

Konser “From Africa to the World” ini bukan sekadar pertunjukan musik. Ini adalah reuni spiritual, sebuah ziarah budaya di mana ribuan jiwa di Papua—dari berbagai daerah di Papua—bersatu merayakan pesan keadilan, perdamaian, dan persatuan yang telah menjadi mantra bagi banyak generasi di tanah ini.

Lebih dari Musik, Ini adalah Identitas

Bagi orang Papua, musik reggae Lucky Dube adalah identitas. Lirik-lirik tajam yang mengkritik apartheid, kemiskinan, dan ketidakadilan resonan kuat dengan pengalaman sejarah dan perjuangan lokal.

- Advertising -
- Advertising -

“Lagu-lagu Dube itu seperti suara hati kami,” ujar Maria (37), seorang penggemar berat. “Setiap kali dengar ‘Prisoner’ atau ‘The Way It Is,’ rasanya dia benar-benar mengerti apa yang kami rasakan. Dia bukan hanya musisi, dia adalah penyambung lidah kami.”

Sepanjang malam, lautan penonton tampak terhipnotis. Tangan terangkat ke udara, melambaikan bendera reggae, sementara sorot mata mereka memancarkan rasa kepemilikan yang mendalam terhadap setiap notasi yang dimainkan LDB.

Ketika band memainkan Remember Me,” dan “Together as One” emosi penonton tumpah ruah. Mereka berpelukan, bernyanyi keras, seolah merayakan persatuan yang mereka impikan.

Yance (38), seorang penggemar asal Serui, menambahkan, “Saya tumbuh besar mendengarkan kaset Lucky Dube di rumah. Malam ini, melihat bandnya di sini, rasanya seperti mimpi yang jadi nyata. Energi persatuan ini tidak bisa dibeli.”

Insiden Pengibaran Bintang Kejora: Dinamika Sosial yang Tak Terhindarkan

Di tengah puncak penampilan Lucky Dube Band, saat mereka menyanyikan lagu “Reggae Strong,” sebuah insiden yang menarik perhatian terjadi.

Beberapa laporan menyebutkan adanya penonton yang mengibarkan bendera Bintang Kejora di tengah lautan manusia.

Insiden ini terjadi meskipun panitia telah memberikan imbauan ketat sebelumnya agar penonton tidak membawa atribut tersebut.

Bendera bintang kejora dikibarkan dalam momen konser Lucky Dube Band di Jayapura, Rabu (3/12/2025).

Panitia pelaksana segera merespons untuk menertibkan situasi dan sempat menghentikan acara sejenak. Namun, antusiasme penonton yang menginginkan konser dilanjutkan membuat acara kembali berjalan.

Tampak pengibaran Bintang Kejora, beberapa kali vocalis LDB menyebut ‘Papua’,  penonton membalasnya dengan ‘Merdeka’ membuat konser sempat dihentikan sementara.

“Sodara-sodara saya sudah minta sama kalian, tolong, bendera BK tolong jangan dikasih naik, sodara tolong jangan, teman-teman keamanan, tolong-tolong kalau tidak acara ini tidak akan mulai, saya kerja selama enam bulan untuk acara ini, tolong, sa kerja untuk Kam semua, jangan begitu,” kata Promotor kegiatan Gorby The Coment Rasta ketika memberikan pengertian kepada penonton di sela-sela konser.

“Dari aparat sampaikan satu kali lagi BK baik, berarti acara kita stop, jadi kita semua jaga ya, tolong jangan sengaja seperti itu, kita butuh hiburan seperti legend yang datang, ini bukan momen politik, ini murni seni, kita mau promosikan kita punya wisata, budaya, kuliner jadi tolong bedakan momen, tidak bisa begitu,” katanya sembari mempersilahkan acara dilanjutkan.

Klimaks di Bawah Guyuran Berkah

Menjelang akhir konser, sekitar pukul 23.30 WIT, langit Jayapura yang cerah sejak sore tiba-tiba berubah. Rintik hujan mulai turun, perlahan menjadi deras.

Namun, alih-alih membubarkan diri, apa yang terjadi justru adalah pemandangan luar biasa: tidak satu pun penonton beranjak.

Di tengah penampilan lagu penutup emosional, “Slave,” ribuan penggemar Lucky Dube memilih untuk bertahan. Mereka menari di bawah guyuran hujan lebat. Cahaya lampu panggung memantul indah di genangan air dan wajah-wajah basah yang penuh semangat. Hujan seolah menjadi berkah, membasuh keramaian dan menyisakan momen intim antara musik, langit, dan penggemar.

Vokalis LDB tampak terharu, sesekali mengelap wajah yang basah oleh air hujan. “Jayapura,!” teriaknya, disambut sorakan membahana.

“Hujan ini berkah. Ini adalah cara Tuhan memberkati konser ini,” kata Fransina seorang penggemar Lucky Dube yang datang dari Timika , Lucky Dube mengajarkan kami untuk berdiri tegak di tengah kesulitan. Sedikit air tidak akan membuat kami lari!”

Konser berakhir tak lama setelahnya, meninggalkan panggung yang basah kuyup namun hati ribuan penonton yang terisi penuh. Hujan malam itu seolah menutup tirai dengan sempurna, menandai bahwa warisan Lucky Dube—musik yang membawa pesan kemanusiaan dari satu belahan dunia ke belahan dunia lain—telah menemukan rumah permanen yang hangat dan penuh cinta di Tanah Papua.

Berikan Komentar
penulis : Kristin Rejang
Artikel ini telah dibaca 51 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

Konser Lucky Dube Band Siap Getarkan Jayapura Besok- Penonton Dilarang Bawa Bintang Kejora

2 Desember 2025 - 18:57 WIT

Epo D’fenomeno Rilis Video Musik “SUARA ALAM,” Serukan Peringatan Keras Krisis Iklim dan Tanggung Jawab Manusia

1 Desember 2025 - 15:35 WIT

Fakta Menarik Not Empty, Bintang “Zona Papsel” yang Kini Sedang Menggema

18 November 2025 - 01:21 WIT

Imanuel Waromi, Musisi dan Pegiat Pendidikan Papua Dikabarkan Tutup Usia

8 Oktober 2025 - 10:08 WIT

Aktor Film Asal Papua, Celo ‘Epen Cupen’ Dikabarkan Tutup Usia

19 September 2025 - 09:41 WIT

Kenang Marcus Wanma, Para Seniman PBD Akan Gelar Konser Bertajuk Teather di Raja Ampat

10 Agustus 2025 - 19:50 WIT

Trending di Budaya