Menu

Mode Gelap

Umum · 30 Des 2023 22:24 WIT

Musisi Papua, Epo D’Fenomeno Tulis Puisi Kenang Almarhum Lukas Enembe


Foto: @Epo_dfenomeno Perbesar

Foto: @Epo_dfenomeno

MUSISI ternama asal Papua, Onesias Chelvox Andreas Yoel Urbinas atau lebih dikenal dengan nama panggung Epo D’Fenomeno menulis puisi penghormatan terakhir bagi Almarhum Lukas Enembe. 

Pria berdarah Biak yang terkenal dengan berbagai lagu-lagu yang bercerita tentang Papua ini telah mengunggah puisi tersebut di akun YouTube. Hingga kini, total 5,9 ribu kali telah ditonton.

“PUISI Penghormatan terakhir untuk Bapak Lukas Enembe – Gubernur Papua 2013 – 2023 (1967 – 2023). Puisi ini saya tulis dan rekam pada tanggal 27 Desember 2023 dan saya publikasikan pada pukul 02:00 Waktu Papua,” ungkapnya pada deskripsi YouTube.

Berikut puisi yang ditulis oleh Epo D’Fenomeno

- Advertising -
- Advertising -

 

Perbedaan Menembus Kasih?

Karya: Epo D’ Fenomeno

56 tahun lalu lahir seorang anak laki-laki di ketinggian gunung yang menyimpan cita-cita 2013 kali lipat lebih besar daripada gunung tempat dia lahir. 

Dibulan April pada suatu masa, anak ini berhasil menemukan 10 jalan menuju cita-cita yang sejak lama digumuli dan dia berhasil. 

Hanya butuh satu dekade untuk membuktikan bahwa memang benar, kasih menembus perbedaan, tak perlu dijelaskan bagaimana cara dia bekerja, tapi bagaimana cara mengentikan dia untuk bekerja mungkin itu bisa dijelaskan. 

Ya.. itu terjadi saat kasih sedang konsisten menembus perbedaan apalah daya semua berubah sejak serdadu pembeda berjumlah kurang lebih 2019 pasukan datang dan meruntuhkan tembok kasih yang sejak lama dibangun. 

Pengkhotbah 3 ayat 4 bilang begini: ada waktu untuk menangis, dan ada waktu untuk tertawa. Ada waktu untuk meratap dan ada waktu untuk menari nari. 

Dan benar disebelah Barat tembok yang telah roboh, ada rombongan yang sedang berpesta dengan tawa dan tari sedang di Timur tembok isak tangis dan ratap sedih pecah dalam 2023 kali ledakan hati karena kasih telah gugur atas nama perbedaan yang lahir bahkan sebelum 50 tahun yang lalu anak itu pergi dan takam pernah kembali. 

 

Penulis: Red

Berikan Komentar
Artikel ini telah dibaca 74 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

Freeport Indonesia dan Pemkab Nabire Jalin Kemitraan Strategis Turunkan Angka Stunting

7 November 2025 - 12:33 WIT

Buku “Kitong Punya Aksi” Karya Jurnalis Muhammad Ikbal Asra Resmi Diluncurkan 

6 November 2025 - 15:40 WIT

Konferda PDI Perjuangan, Yuni Wonda: Papua Tengah Adalah Banteng 

5 November 2025 - 14:38 WIT

DPRPT Harmonisasi Raperda Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

5 November 2025 - 00:42 WIT

KNPI Kabupaten Puncak Resmi Kantongi SK Karateker: Persiapan Rapimpurda dan Musda

3 November 2025 - 17:45 WIT

Menyatukan Gerakan Literasi di Papua Tengah: Sebuah Langkah Menuju Kemajuan

29 Oktober 2025 - 17:00 WIT

Trending di Umum