PAKAI Prosesi Adat Kamoro, Patung di Kuala Kencana Diganti Baru Setelah 28 Tahun Berdiri
SUASANA Kuala Kencana pagi tadi, Sabtu (19/8/2023) diwarnai dengan pukulan tifa dan nyanyian-nyanyian khas bahasa Kamoro yang dibawakan oleh masyarakat Kamoro.
Disaksikan oleh warga Timika khususnya Kuala Kencana, para petuah adat dan penari Kamoro membuat ritual adat.
Ritual adat ini dibuat sebagai tanda pemugaran patung-patung di area Kuala Kencana yang sudah sejak 28 tahun lalu berdiri.
Patung-patung baru yang berdiri dibuat oleh para Maramowe (Pengukir) asli Kamoro dibawah koordinasi Yayasan Maramowe yang merupakan Yayasan Binaan PT. Freeport Indonesia. Mereka membuat beberapa patung diantaranya patung Memawe dan Mbitoro.
Director, EVP Social Responsibility & Community Development PTFI, Claus Wamafma mengatakan acara yang digelar di wilayah kerja Freeport yakni di Kuala Kencana hari ini diawali dengan prosesi pergantian beberapa patung ornamen.
“Ini dipasang pertama kali hampir 28 tahun yang lalu, sehingga ketika kita mendapatkan momen di HUT RI ini kita melihat kondisinya perlu untuk diperbaharui, hari ini kita lakukan dengan pergantian patung dengan ritual dari masyarakat asli yang ada di Timika, masyarakat Kamoro,” katanya.
Hal ini sekaligus menunjukan komitmen dari Freeport untuk terus mendukung pengembangan budaya masyarakat Amungme dan Kamoro.
Dikatakan masyarakat Kamoro identik dengan seni dan budaya dimana mereka sangat ekspresif ketika membawakan sebuah budaya dan seni.
“Hari ini menjadi konsen dari PTFI agar terus menjaga agar budaya luhur, budaya luar biasa dari orang Kamoro ini bisa terus kita lestarikan dan itu salah satu tujuan dari program investasi sosial di PTFI,” pungkasnya.
Penulis: Kristin Rejang