Umum · 14 Jun 2025 15:36 WIT

Pdt.Dorman Wandikbo: Peredaran Miras di Tanah Papua Menjadi Senjata Utama Pembunuh Orang Papua


Pendeta Dorman Wandikbo Ketika di temui saat acara KKR Perbesar

Pendeta Dorman Wandikbo Ketika di temui saat acara KKR "Gerakan Pemulihan Bangsa Papua". (Foto: Kristin Rejang)

SASAGUPAPUA.COM, TIMIKA – Dampak peredaran miras ditanah Papua saat ini menjadi masalah yang kompleks, tidak sedikit dari pengkonsumsi minuman beralkohol khususnya bagi orang Papua yang banyak menimbulkan dampak buruk khususnya bagi Orang Asli Papua, mulai dari kriminalitas, kematian, hingga ketergantungan yang merusak mental anak-anak Papua.

Jika dilihat dari data Kementerian Kesehatan terbaru tahun 2024, pengkonsumsi miras (Minuman Beralkohol) secara keseluruhan Tanah Papua menempati urutan teratas jika digabungkan (dari Provinsi Papua, Papua Barat, Papua Barat Daya) dengan presentase total 16,5 persen, unggul dari daerah Nusa Tenggara Timur di urutan kedua dengan 15,2 persen dan Sulawesi Utara di urutan ketiga dengan 11,4 persen.

Hal ini tentu mendapat perhatian khusus dari berbagai pihak, baik pemerintah, lembaga sosial, tokoh masyarakat, tokoh adat, dan juga para tokoh gereja yang ada ditanah Papua, salah satunya dari Anggota Dewan Gereja Papua (DGP) yaitu Pdt.Dorman Wandikbo.

Pdt. Dorman menjelaskan, upaya pemerintah untuk memberantas miras di Papua tentu sudah dilakukan dengan berbagai kebijakan, salah satunya oleh mantan Gubernur Papua, Almarhum Lukas Enembe waktu masih menjabat kala itu di tahun 2016 sebelum ada pemekaran provinsi baru atau DOB, dan Almarhum Lukas Enembe adalah orang yang menindak tegas peredaran miras ditanah Papua.

Dorman saat diwawancarai ketika mengikuti Seminar & KKR “Gerakan Pemulihan Bangsa Papua” yang diadakan di Timika pada Mei lalu, mengingatkan kepada semua masyarakat Papua pentingnya kesadaran untuk menjauhi miras, karena melihat sulitnya larangan dan kuatnya peredaran miras sampai ke pelosok-pelosok Papua tentunya ada pihak-pihak atau oknum-oknum dari institusi tertentu yang bermain untuk membunuh atau merusak generasi Papua.

“Perda untuk tutup miras dibuatkan, tapi miras ini bukan agennya pemerintah daerah lagi tapi dari oknum-oknum anggota TNI-POLRI yang menjadi agen utama untuk miras ke pelosok-pelosok Tanah Papua, “tegasnya.

Dorman berpesan, mewakili suara gereja untuk mengingatkan kepada seluruh orang Papua untuk menjauhi miras karena walaupun nantinya ada perda, atau dari gereja mengusulkan pembuatan perda dari kabupaten atau provinsi, akan selalu ada peredarannya karena dikendalikan oleh oknum orang-orang yang bertujuan memusnahkan orang Papua.

 

“Pentingnya sendiri kita orang Papua untuk harus sadar, ini sangat penting, orang Papua sendiri harus sadar bahwa inilah bagian dari senjata yang paling ampuh untuk pembunuhan secara masal yang sedang dilakukan hari ini, “tegasnya.

Dorman menambahkan, hal yang sangat penting adalah kesadaran, untuk itu hadirnya persekutuan hamba-hamba Tuhan di dalam Dewan Gereja Papua (DGP) melalui KKR “Gerakan Pemilihan Bangsa Papua” yang diadakan bertujuan untuk saling menguatkan melalui pergerakan, menjangkau satu sama lain orang Papua untuk pembinaan Perkuat persekutuan dalam gereja untuk Papua yang lebih baik.

“Satu pergerakan kebangkitan, satu pergerakan untuk menjangkau jiwa-jiwa, anak-anak jalanan, maka pentingnya peranan gereja yang mesti harus diaktifkan, lebih khusus para gembala-gembala mesti harus aktif dalam pembinaan dan kapasitas perkuat jemaat, karena situasi di Papua sangat rumit, dan kita belum ada harapan yang jelas kedepan, “harapnya.

Berikan Komentar
penulis : Edwin Rumanasen
Artikel ini telah dibaca 1 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Daur Ulang Sampah Plastik Jadi Paving Block, DLHKPP Pegubin Catat Sejarah

11 Juni 2025 - 19:12 WIT

Temuan Zat Pewarna Ikan, Dolfin Beanal: Disperindag Harus Cabut Ijin Penjual 

10 Juni 2025 - 14:35 WIT

Menteri ESDM, Gubernur PBD dan Bupati Raja Ampat Dilarang Lakukan Tindakan Malatministrasi  

8 Juni 2025 - 07:40 WIT

KLH Temukan  Pelanggaran Serius pada Aktivitas Tambang di Raja Ampat, Apakah Ijin Dicabut ?

6 Juni 2025 - 02:55 WIT

Hari Lingkungan Hidup, WALHI Papua Soroti Masalah Sampah dan Banjir

5 Juni 2025 - 14:52 WIT

Amungme Membutuhkan Pemimpin Visioner: Jalan Keluar dari Krisis Kepemimpinan

4 Juni 2025 - 14:01 WIT

Trending di Budaya