SASAGUPAPUA.COM, NABIRE – Sekelompok pelajar di Nabire, Papua Tengah ikut memperingati Hari Hak Asasi Manusia (HAM) Se-dunia yang jatuh setiap tanggal 10 Desember.
Meskipun mereka adalah notabene siswa Sekolah Menengah Atas (SMA), namun terlihat peduli dengan momen HAM, mereka melakukan aksi peringatan HAM dengan membuat lapak baca, kemudian menuangkan suara mereka melalui sejumlah coretan di kain maupun karton Manila dengan berbagai tulisan seperti ‘Papua Darurat Kemanusiaan’, Selamat Hari HAM 10 Desember 2024, Usut Tuntas Semua Pelanggaran HAM di Papua’, Melawan Lupa Tragedi Paniai Berdarah 7-8 Desember 2014 – 7-8 Desember 2024′, dan lainnya.
Mereka merupakan sekelompok pelajar yang menamakan diri sebagai ‘Solidaritas Pelajar West Papua’.
Koordinator Solidaritas, Yosua Pigome menjelaskan ia bersama teman-temannya mengaku peduli dengan situasi HAM yang terjadi di Papua.
“Kami tahu bahwa di Papua itu ada banyak sekali pelanggaran HAM yang terjadi misalnya di Nduga, Puncak, Intan Jaya, Puncak Jaya, di Nabire juga pembubaran paksa, itu semua merupakan kasus-kasus yang sudah terjadi dan dialami oleh orang Papua,” katanya.
Aksi yang dilakukan ini juga sebagai bentuk edukasi mereka untuk memberitahukan kepada masyarakat Nabire jika pelanggaran HAM yang terjadi di tanah Papua merupakan pelanggaran yang sangat mengancam hak kemanusiaan, hak hidup, hak makan, hak untuk menyampaikan pendapat di muka umum.
“Dan semua itu memang sudah diatur di dalam undang-undang pasal 39 tahun 99 tentang HAM. Hari ini kami mau mengingatkan kepada masyarakat bahwa ini hari HAM,” ucapnya.
Sehingga kata dia, masyarakat meskipun kini sedang berada dalam situasi politik tidak melupakan situasi di Papua.
“Kami mau menyampaikan kepada masyarakat bahwa jangan buta akan situasi di Papua bahwa saat ini sedang terjadi banyak pelanggaran HAM,” katanya.
Mereka juga selalu membuat aksi tidak hanya hari ini, namun dalam momen-momen tertentu juga mereka selalu membuat aksi untuk mengingatkan masyarakat soal situasi yang terjadi di Papua.
“Kami sudah pernah buat aksi-aksi untuk menyuarakan seperti pelajar yang di intan jaya, puncak, kami buat aksi-aksi bisu begitu,” tuturnya.
Dalam momen Pilkada ini, mereka berharap agar pemimpin yang terpilih di tanah Papua nantinya bisa melihat situasi pelanggaran HAM yang terjadi khususnya di Tanah Papua.
“Kami berharap secepatnya untuk memproses pelanggaran HAM di Papua Tengah,” pungkasnya.