Menu

Mode Gelap

Budaya · 19 Mei 2025 18:03 WIT

Pembinaan dan Lomba Kerajinan Suku Amungme Wujud Komitmen Dinas Pariwisata Mimika Jaga Budaya


Foto bersama saat pembukaan kegiatan perlombaan (Foto:Edwin/sasagupapua) Perbesar

Foto bersama saat pembukaan kegiatan perlombaan (Foto:Edwin/sasagupapua)

SASAGUPAPUA.COM, TIMIKA – Dinas Pariwisata Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Kabupaten Mimika menggelar Kegiatan pembinaan Kesenian yang masyarakat pelakunya dalam daerah kabupaten/kota.

Kegiatan ini berupa peningkatan pendidikan dan pelatihan sumberdaya manusia, kesenian dan tradisional.

Ketua Panitia Kegiatan, Santy Sondang menjelaskan tujuan dilaksanakan kegiatan ini untuk mengangkat dan melestarikan nilai kebudayaan lokal daerah, menjadi sarana untuk meningkatkan  keterampilan dalam menciptakan kerajinan tangan berkualitas, dapat menjadikan motivasi bagi generasi muda untuk mengembangkan kreativitas sebagai generasi penerus dalam melestarikan dan mengembangkan budaya lokal.

“Memperkenalkan budaya Papua ke masyarakat luas dan meningkatkan pariwisata serta perekonomian lokal, Menjaring langsung keadaan real tentang objek kemajuan kebudayaan di tingkat paling dasar yang sehari hari berlangsung dalam masyarakat yang nantinya dapat dituangkan dalam dokumen sebagai warisan budaya,” jelasnya.

Ketua Panitia, Santy Sondang saat membawakan laporan panitia. (Foto: Edwin Rumanasen)

Narasumber dalam kegiatan ini berasal dari Kementerian Kebudayaan Pusat dan pihak Lembaga Musyawarah Adat Suku Amungme (LEMASA).

Dijelaskan, metode pelaksanaan kegiatan ini selain pelatihan juga dibuat lomba kerajinan tangan. Dimana ada tiga jenis kerajinan tangan yang diperlombakan yaitu Kawitok, Noken dan Mahkota kegiatan berlangsung dari Senin, 19 – 22 Mei 2025 di salah satu hotel yang ada di Timika.

“Tiga jenis kerajinan tangan ini akan dibuat dan diselesaikan dalam waktu tiga hari dan hari keempat adalah penilaian dewan juri untuk  pengumumannya,” jelasnya.

Ia menjelaskan peserta berasal dari sanggar masyarakat Amungme Binaan Dinas dan Kelompok Binaan Lemasa yang berjumlah 12 kelompok dimana setiap kelompok diwakili oleh tujuh orang. Dua orang sebagai pendamping yang lainnya peserta dari kaum muda.

Para peserta saat memulai proses pembuatan kerajinan tangan suku Amungme. (Foto: Edwin Rumanasen)

“Kami memilih kaum muda sebagai regenerasi agar jangan sampai Kawitok, Noken dan Mahkota ini bisa punah, sehingga kita terus melakukan kegiatan ini kami harapkan tiap tahun agar generasi muda bisa tau dan paham, bisa membuat Kawitok (kalung), Noken dan Mahkota,” ujarnya.

Ia menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang memberikan dukungan sehingga kegiatan tersebut bisa terlaksana dengan baik.

Apresiasi Dari Wakil Bupati: Wujud Nyata Dukungan dan Perhatian Pemerintah

Kegiatan perlombaan ini dibukan oleh Wakil Bupati Kabupaten Mimika, Emanuel Kemong, Senin (19/5/2025).

Wakil Bupati mengatakan keberagaman kebudayaan daerah merupakan kekayaan dan identitas bangsa yang sangat diperlukan untuk memajukan kebudayaan nasional Indonesia.

Untuk itu kata dia, diperlukan langkah strategis berupa upaya pemajuan kebudayaan melalui perlindungan, pengembangan, pemanfaatan, dan pembinaan guna mewujudkan masyarakat yang berdikari secara ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan.

Wakil Bupati Mimika, Emanuel Kemong saat membawakan sambutan. (Foto: Edwin Rumanasen)

“Salah satu upaya strategis adalah dengan cara mengadakan lomba kerajinan tangan daerah yang merupakan cerminan dari kekayaan budaya dan keterampilan masyarakat kita di Mimika,” katanya.

Pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia, kesenian tradisional, kerajinan tangan suku Amungme  sebagai upaya  meningkatkan produktifitas pengrajin suku Amungme yang memang masih kurang dari segi kualitas maupun kuantitas.

“Hal ini seiring dengan kurangnya hasil kerajinan tangan amungme yang ditampilkan saat kegiatan pameran budaya lokal,” ujarnya.

Ia mengatakan kegiatan ini merupakan wujud nyata dukungan dan perhatian pemerintah terhadap pengrajin lokal yang diharapkan nantinya akan dapat

menghasilkan sebuah karya seni yang berciri khas Amungme untuk dapat dipromosikan atau dikenalkan ke masyarakat yang lebih luas.

Wakil Bupati memberikan apresiasi atas semangat dan kreatifitas para peserta dalam menghasilkan karya kerajinan tangan yang luar biasa.

Lomba ini diharapkan dapat menjadi ajang untuk saling belajar dan berbagi pengalaman serta mendorong inovasi dalam dunia kerajinan tangan lokal.

“Kita sadar bahwa tanpa bantuan masyarakat tentu kita tidak bisa berbuat banyak untuk membangun daerah, melestarikan budaya lokal, kebersamaan sangatlah penting dikedepankan agar kita dapat membangun daerah lebih baik dan maju,” jelasnya.

Wakil Bupati Kabupaten Mimika, Emanuel Kemong saat membuka acara. (Foto: Edwin Rumanasen)

Sehingga ia mengajak semua pihak agar kedepan kita bergandengan tangan untuk menanamkan jiwa seni dan budaya sehingga kita dapat menciptakan

pilar pilar kesenian tradisional yang berakar dan saling berkesinambungan dari generasi ke generasi.

“Saya berharap lomba ini akan terus berlanjut dan semakin meriah di masa depan,” pungkasnya.

Memberikan Semangat Untuk Tampil Terbaik

Kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan dan Olahraga (Disparbudpora) Kabupaten Mimika, Elisabeth Cenawatin mengatakan perlombaan yang digelar bukan untuk mencari juara seperti olahraga.

“Adat itu kita tidak akan rubah, bentuknya sama, bahannya juga tetap sama. Hanya bagaimana kami tampilkan yang lebih indah, bagus, menarik dan rapih, dan kreatif, itu yang akan dinilai,” jelasnya.

Kepala Dinas Parawisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga, Elisabeth Cenawatin. (Foto: Edwin/sasagupapua)

Ia mengatakan, kerajinan tangan harus dibuat sebaik mungkin untuk ditampilkan di luar Timika.

“Untuk itu kita mau lihat tangan-tangan terampil disini kami latih supaya mereka buat secara bagus sebelum kita keluar (pameran dan lain sebagainya),” jelasnya.

Ia mengatakan 12 kelompok binaan dari Pemda maupun Lembaga Adat ini akan berlomba dan diberikan nilai yang terbaik.

Budaya Kebanggaan Masyarakat Papua

Perwakilan dari Kementerian Kebudayaan, Tubagus Sukmana yang juga merupakan juri mengatakan salah satu yang diperlombakan adalah Noken.

Noken merupakan kerajinan tangan yang sudah ditetapkan sebagai warisan dunia dari UNESCO dan itu merupakan suatu kebanggan dari masyarakat Papua.

Perwakilan kementerian kebudayaan, narasumber/juri.Tubagus Sukmana. (Foto: Edwin/sasagupapua)

“Jadi otomatis kegiatan seperti ini merupakan bagian dari upaya untuk mempublikasikan dan melestarikan nilai budaya kita. Noken ini kan bagian dari kemajuan obyek kebudayaan atau karya budaya tak benda itu,” katanya.

Ia mengatakan seni dan budaya perlu untuk dilestarikan, dikembangkan dan dimanfaatkan fungsinya

“Dan juga dilakukan pembinaan-pembinaan ini untuk pelestarian atau mentransfer ilmu untuk generasi-generasi yang akan datang agar tidak hilang nilai dan budaya ini,” pungkasnya.

Ketua Lemasa Beri Apresiasi

Ketua Lemasa, Karel Kum yang menggelar kegiatan tersebut. Dimana saat ini Kerajinan Suku Amungme bisa diketahui oleh masyarakat secara luas.

“Selamat ini lebih banyak Budaya Kamoro yang menonjol sementara budaya Amungme belum terlalu digaungkan sehingga kami berikan apresiasi untuk pemerintah untuk mengangkat budaya atau kearifan lokal dari Amungme,” katanya.

Ketua Lemasa, Karel Kum. (Foto: Edwin Rumanasen)

Dikatakan, saat ini mereka mengutamakan untuk bermitra dengan pemerintah dan semua pihak untuk mengangkat budaya atau kearifan lokal.

“Sehingga bisa dilihat di luar bahwa inilah budaya kami, seperti juga noken, kita tahu bersama bahwa semua tujuh suku punya noken, tapi model anyaman tentu berbeda baik suku Amungme maupun 7 suku lainnya, inilah yang kami ingin perkenalkan disini melalui lomba,” ungkapnya

Peserta saat membuat kerajinan suku Amungme. (Foto: Edwin Rumanasen)

Begitupun juga dengan mahkota dan Kawitok, dimana kata dia selama ini orang tidak tahu tentang mahkota kebesaran dari suku Amungme juga Kalung atau Kawitok.

“Untuk itu kami akan angkat atau lombakan disini. Agar orang-orang diluar sana tahu tentang mahkota, noken, dan kawitok kebesaran suku Amungme,” pungkasnya.

Berikan Komentar
penulis : Kristin Rejang
Artikel ini telah dibaca 72 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

CERITA FOTO: Pelaksanaan Upacara Bendera HUT ke-80 RI di Mimika Barat Jauh

18 Agustus 2025 - 17:40 WIT

Masyarakat Distrik Mimika Barat Jauh Rayakan HUT RI Dengan Tifa Duduk Selama Dua Malam

18 Agustus 2025 - 17:13 WIT

Ever Kukuareyau: Semoga HUT ke-80 RI Masyarakat MBJ Rasakan Merdeka Sesungguhnya

18 Agustus 2025 - 17:04 WIT

Sambut HUT Ke-80 RI, Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku Gelar Doa Bersama dan Santunan Anak Yatim di Jayapura

18 Agustus 2025 - 09:05 WIT

Rayakan HUT Ke-80 RI, Pertamina Patra Niaga Gelar Kegiatan “Sapa Pelanggan” dan Promo Spesial HUT Kemerdekaan RI di Papua Maluku

18 Agustus 2025 - 08:55 WIT

HUT ke-80 RI di Papua Tengah, MEGE Gunakan Pakaian Adat Saireri dan Lapago 

17 Agustus 2025 - 19:30 WIT

Trending di Pemerintahan