RATUSAN Orang Muda Katolik (OMK) di lingkup Keuskupan Timika mengikuti pembukaan Pra Indonesian Youth Day (IYD) di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah.
Pembukaan Pra IYD diselenggarakan di Halaman Gelael, Sabtu (18/6/2023).
Acara ini berlangsung usai kegiatan Live ini yang dilaksanakan sejak Rabu (14/6/2023).
Kegiatan Pembukaan Pra IYD diawali dengan ziarah ke makam Almarhum Uskup John Philip Saklil di Kompleks Bobaigo, Keuskupan Timika.
Selanjutnya, para peserta Pra IYD melaksanakan Defile dengan mengarak patung IYD yang akan dibawa ke Palembang nanti.
Perarakan dengan berjalan kaki ini, di mulai dari Bobaigo, menuju ke arah Budi Utomo, melewati Jalan Hasanudin, lalu ke arah Yos Sudarso, Kembali ke Jalan Cenderawasih dan Finish di lokasi utama pembukaan Pra IYD, yaitu di Halaman Gelael.
Selanjutnya para peserta Pra IYD mengikuti Perayaan Misa dan Opening Ceremony IYD Keuskupan Timika.
Misa dipimpin oleh Uskup Keuskupan Asmat, Mgr. Aloysius Murwito, OFM yang didampingi oleh puluhan Pastor yang bertugas di Keuskupan Timika.
Dalam kotbahnya, Uskup mengatakan seorang yang mengalami bahwa dirinya dicintai oleh Tuhan melalui sebuah keberhasilan, maka hati akan tergerak untuk membagikan pengalaman tersebut kepada orang lain.
“Itulah sebuah kesaksian akan pengalaman hidup yang dipenuhi sukacita,” katanya.
Ia juga mengingatkan orang muda bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan umat manusia sejak dahulu seperti Musa yang diutus Tuhan untuk membawa orang Israel keluar dari tanah Mesir.
“Saat ini kita tidak hanya diperbudak oleh penguasa, namun diperbudak oleh dosa yang terkadang kita sulit untuk keluar, disitulah kita mengalami kelemahan, dikuasai oleh kebiasaan buruk,” kata Uskup.
Dalam situasi manusia yang diperbudak oleh dosa pada zaman dahulu, Allah juga tidak meninggalkan situasi tersebut melainkan mengutus putra-Nya, Yesus Kristus bahkan Yesus rela mati di kayu salib semua untuk mengeluarkan manusia dari perbudakan dosa.
“Yesus membawa kegembiraan dan sukacita,” ucapnya.
Sesuai dengan tema kegiatan yaitu “Orang Muda Katolik, Bangkit dan Bersaksilah”, Uskup mengatakan pengalaman sukacita yang dibawakan oleh Maria untuk memberikan kabar sukacita kepada Elisabet bisa menjadi contoh bagi OMK bahwa sukacita didalam Tuhan tidak bisa dibendung dan harus disampaikan kepada semua orang bagaimana kepercayaan terhadap Tuhan.
Orang muda juga diajak untuk menyadari sabda Tuhan, dan benih sabda Tuhan selalu bertumbuh didalam setiap pribadi serta rasa syukur bahwa masih mempunyai kekuatan, kesehatan serta memiliki talenta untuk membagikan pengalaman akan Tuhan kepada orang-orang.
“Bagaimana hubungan dengan Kristus kalau tidak ada pengalaman kebahagiaan didalam Tuhan ?. Mesti ada pengalaman kegembiraan, rasa bangga menjadi orang Kristen Katolik dengan begitu bisa membagikan pengalaman yang datang dari Tuhan kepada sesama,” ujarnya.
Uskup mengatakan pertemuan IYD dimulai dari lingkup Keuskupan Mimika yang menjadi kesempatan emas bagi OMK dari paroki masing-masing untuk bertemu dengan teman-teman muda.
Ini menjadi waktu yang istimewa untuk berkumpul dan saling menceritakan pengalaman bagaimana sebagai orang Katolik yang mengalami persatuan bersama Tuhan Yesus.
Selanjutnya, kata Uskup, OMK akan membawa pengalamannya ke tingkat IYD Palembang yang juga lebih luas bisa menceritakan tentang pengalaman dicintai oleh Tuhan.
Sehingga, momen IYD ini menjadi suatu kesempatan yang amat membahagiakan dan istimewa untuk memuji dan memuliakan nama Tuhan dan ini membantu membuat tekad yang besar, digelorakan, disemangati ketika kembali ke tempat masing-masing dan menjadi orang orang yang lebih terlibat aktif di paroki masing-masing.
“Jangan sampai IYD hanya menjadi kesempatan yang tidak ada gunanya kalau kembali ke paroki tapi harus menjadi satu kesaksian,” katanya.
Uskup menjelaskan fungsi peranan dalam mengikuti IYD ini adalah membagi dan menerima.
Dimana OMK harus berani berbagi pengalaman. Sebab jika pengalaman itu datang dari pribadi masing-masing tentu tidak ada satupun yang keliru karena Tuhan tidak jauh dari kita.
“Inilah sasaran dari pertemuan ini. Mari sama-sama mohon rahmat Tuhan supaya apa yang disediakan melalui agenda sungguh mendatangkan dan tumbuh berkembang menghasilkan buah-buah dimanapun kita tinggal,” pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua Komisi Kepemudaan (Komkep) Keuskupan Timika, Pastor Maximilianus Dora, OFM menjelaskan kegiatan ini melibatkan OMK dari 6 dekenat yang ada di Keuskupan Timika yang berpusat di Kabupaten Mimika (Dekenat Mimika-Agimuga), Provinsi Papua Tengah.
Dimana di Keuskupan Timika terdapat 6 Dekenat yakni Dekenat Moni Puncak Jaya, Dekenat Mimika Agimuga, Dekenat Paniai, Dekenat Kamuu Mapia, Dekenat Teluk Cenderawasih dan Dekenat Tigi.
Jumlah peserta yang ikut dalam kegiatan Pra IYD sebanyak 486 orang.
Usai mengikuti Live In dan acara pembukaan, Pra IYD yang akan dilanjutkan dengan dengan kegiatan perlombaan, juga materi-materi hingga Rabu (21/18/2023).
Materi yang akan disampaikan kepada pemuda yakni Orang muda dan masalah di tinjau dari hukum perkawinan Katolik, materi dari kepolisian, materi dari dokter yang menjelaskan bagaimana kesehatan kemudian materi penyembuhan luka batin yang akan dibawakan oleh para narasumber yang berkompeten.
Penulis: Kristin Rejang