BUPATI Kabupaten Nabire, Mesak Magai memberikan pernyataan sikap terhadap aksi masyarakat yang memperjuangkan soal Potensi Pertambangan Blok Wabu.
Dalam video yang berdurasi 5 menit 28 detik tersebut, mesak mengaku pada tahun 2022 sekitar bulan Februari ia ketemu dengan seseorang dari Dirjen Minerba di Jakarta.
“Bahwa dari Jakarta ada tiga kelompok orang sedang bidik untuk mereka mau masuk untuk operasi di Blok Wabu,” ungkapnya.
Pada bulan September 2022 ia juga pernah bertemu dengan pejabat tinggi PT. Freeport Indonesia di Timika.
“Bahwa beliau pernah cerita dengan saya, tentang potensi kekayaan Blok wabu,” ungkapnya.
Ia mengatakan potensi pertambangan Blok Wabu dengan Tembagapura berbeda.
Dimana potensi di Tembagapura dengan kekayaan alam, baik itu emas, tembaga, sebagainya berada di bawah tanah sehingga operasinya menggunakan peralatan besar dan canggih dan membutuhkan biaya yang besar, tidak seperti seperti Blok Wabu..
“Blok wabu itu emas itu berhamburan diatas tetapi potensinya sangat luar biasa. Kalau mereka menggunakan alat, itu sekitar 25 tahun belum bisa selesai,” ungkapnya.
Namun, Mesak menyampaikan kepada masyarakat Papua Tengah, bahkan para pejabat yang ada di 8 Kabupaten juga pejabat yang ada di Propinsi Papua Tengah bahwa blok wabu adalah titipan Tuhan untuk masyarakat nikmati tidak menggunakan peralatan yang canggih peralatan besar untuk mengambil pertambangan emas yang terlindungi di areal Blok Wabu termasuk Kabupaten Paniai, Intan Jaya, Puncak Jaya dan Puncak, Deiyai, Dogiyai dan sebagainya.
“Oleh sebab itu, ini titipan Tuhan untuk anak cucu kita akan makan ambil potensi kekayaan itu, sehingga saya harap kita semua pejabat lindungi potensi tersebut. Supaya masyarakat kita ini sampai anak cucu juga tidak akan habis cepat,” kata dia.
Ia berharap agar potensi pertambangan di Blok Wabu biarlah menjadi kebebasan bagi masyarakat untuk mengambil secara manual dengan tenaga yang dimiliki.
“Tidak usah panggil, tidak usah ijinkan pengusaha-pengusaha atau perusahaan dari luar datang masuk ke blok wabu. Kita semua lindungi dan selamatkan potensi ini untuk masyarakat kita nikmati,” ungkapnya.
Dikatakan dengan tenaga manual saja, masyarakat sudah bisa menikmati sehingga ia berharap agar masyarakat diberikan kebebasan untuk menikmati kekayaan alam tersebut.
“Ini pernyataan sikap saya, yang saya sampaikan kepada warga masyarakat Papua Tengah, termasuk kita pejabat Provinsi Papua Tengah baik Kabupaten maupun Provinsi,” ujarnya.
“Siapa dia setia kepada perkara-perkara kecil, dia juga akan setia kepada perkara-perkara besar,” tutup Mesak dalam video tersebut.
Penulis: Kristin Rejang