SASAGUPAPUA.COM, NABIRE – Pemerintah Provinsi Papua Tengah melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan secara resmi menyerahkan satu unit Bus Perpustakaan Keliling kepada Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Nabire.
Acara Serah terima ini berlangsung di Kantor Dinas Pendidikan Papua Tengah, Jalan Pepera, Kabupaten Nabire, pada Rabu (13/2/2025) lalu.
Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Papua Tengah, Rita Dessy Fauziah Ananda, saat itu menyampaikan penyerahan bus ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam meningkatkan akses literasi bagi anak-anak di wilayah pesisir Papua Tengah, khususnya yang sulit menjangkau fasilitas perpustakaan konvensional.
“Pemerintah Papua Tengah membawahi delapan kabupaten, namun untuk daerah pesisir lebih banyak berada di wilayah Kabupaten Nabire. Kami berharap dengan adanya mobil perpustakaan keliling ini, anak-anak di pesisir dapat lebih mudah mendapatkan akses buku dan informasi yang mereka butuhkan,” ujar Rita Dessy saat ditemui awak media.
Dikatakan, selama ini tantangan utama dalam pemerataan literasi adalah jarak dan keterbatasan akses transportasi. Kehadiran Bus Perpustakaan Keliling yang dioperasikan oleh Lanal Nabire diharapkan dapat menjangkau daerah-daerah terpencil yang sulit diakses dengan kendaraan biasa.
“Jika hanya mengandalkan perpustakaan yang tetap di satu lokasi, akan sulit bagi anak-anak di daerah pesisir untuk mendapatkan akses membaca. Dengan adanya mobil perpustakaan ini, mereka bisa menikmati bahan bacaan berkualitas tanpa harus menempuh perjalanan jauh,” tambahnya.
Penyerahan unit Bus Perpustakaan Keliling kepada Lanal Nabire ini merupakan langkah awal dari program literasi yang diinisiasi oleh Dinas Pendidikan Papua Tengah Melalui Proposal Lanal NAbire. Sebagai provinsi yang masih baru, Papua Tengah terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan, termasuk melalui pengadaan fasilitas pendukung literasi seperti perpustakaan keliling.
“Ini adalah bus pertama yang kami serahkan, dan kami berharap ke depan akan ada lebih banyak lagi program serupa yang dapat menjangkau lebih luas anak-anak di Papua Tengah,” pungkasnya.
Mendapatkan Sorotan dari Forum Pegiat Literasi Papua Tengah
Penyerahan mobil perpustakaan ini mendapatkan sorotan dari pihak Forum Pengiat Literasi Papua Tengah.
Alex Giyai saat membacakan pernyataan Forum Literasi Papua Tengah mengatakan pihaknya melihat berbagai informasi yang yang beredar terkait penyerahan mobil perpustakaan tersebut.
Ia mengatakan pentingnya untuk diberikan kejelasan secara menyeluruh apa keberadaan, tujuan, fungsi dan tugas serta t tanggung jawab LANAL dari segi Literasi dan Keamanan.
“Apa saja track record Lanal dalam hal kerja-kerja Literasi di Nabire? Mengapa dinas P dan P mendiskriminasi anak-anak Asli sebagai pengiat literasi? Mengapa dinas P dan P tidak ada keberpihakan terhadap anak-anak asli Papua?,” tegasnya.
Ia mengatakan banyak pertanyaan yang prlu di jawab secara kontrit dan berbasis pada data dan fakta oleh Kepada dinas P dan P.
Dijelaskan Undang-Undang nomor 34 tahun 2004 tentang Tentara nasional Indonesia (TNI) dalam pasal 9 UU INI, TNI AL memiliki tugas dan tanggung jawab dalam bidang pertahanan, menegakkan hukum, dan menjaga keamanan laut yuridiksi.
Pasal 47 ayat 2 TNI mengatur bawah, tentara aktif hanya bisa menduduki jabatan di 10 lembaga yang berada diluar institusi TNI.
Kesepuluh lembaga itu kat dia, adalah jabatan pada kantor yang membidangi koordinator politik dan keamanan, pertahanan Negara, sekretaris militer presiden, intelijen negara,sandi negara, lembaga ketahanan nasional, search anda rescure (SAR) Nasional, badan narkotika nasional (BNN), dan Mahakama Agung.
“Dan tidak lebih dari itu, tidak mengambil peran pendidikan, kesehatan, dll. Apa lagi ajukan proposal untuk meminta mobil perpustakaan keliling,” ungkapnya.
Mereka menyampaikan sembilan poin pernyataan sikap.
(1)Dinas Pendidikan Provinsi Papua tegah, Segera hentikan kerja sama dalam bentuk apapun dengan TNI, untuk penanganan pendidikan formal, nonformal, dan informal;
(2) Segera cabut kembali, penyerahan mobil perpustakaan keliling dari pihak TNI angkatan laut (Lanal), Nabire;
(3) Stop…!! Dinas P&P praktek-praktek diskiriminas terhadap anak-anak asli papua (pengiat literasi);
(4) Pj. Gubernur Papua Tengah, segerah Copot Plt. Kepala Dinas P&P, Papua tengah;
TNI AD,AL, AU segerah hentikan gerakan militerisasi dalam ranah-ranah sipil, sebab tidak sesuai amanat UU,Pasal 47 ayat 2 tentang TNI.
(5) Dinas P&P Provinsi Plt. Ibu. Ritta Dessy Fauzih Ananda segerah menjelaskan apa maksud dan tujuan kerja sama, serta penyerahan mobil perpustakaan keliling, secara menyeluruh berbasis pada data dan fakta;
(6) Kami yang tergabung dalam Forum Pegiat Literasi Provinsi Papua Tengah akan mengirim surat Audiens kepada dinas P&P untuk mempertanyakan.
(7) Demikian pernyataan ini dibuat, agar dapat diperhatikan dan dilanjutkan secara baik demi untuk terselenggaranya pemerintahan yang baik dan benar.