Oleh: Kristin Rejang
UNDERGROUND Geo Engineering (UG Geo Engineering) Crew 1 PT. Freeport Indonesia mengadakan kegiatan berbagi kasih bersama sejumlah masyarakat di Bivak, Kampung Pomako, Distrik Mimika Timur, Provinsi Papua Tengah, Minggu (5/5/2024).
Para karyawan Freeport ini, melakukan bakti sosial dengan mengunjungi masyarakat yang tinggal di Bivak. Bivak merupakan sebuah lokasi yang didiami oleh masyarakat suku asli Kamoro (Mimika Wee) secara sementara untuk mencari hasil laut dan berjualan.
Koordinator masyarakat Bivak, Felix Manakopiaru menjelaskan di lokasi tersebut terdapat masyarakat yang berasal dari kampung Miyoko, Mimika Pantai, Pigapu, Aikawapuka, dan beberapa kampung lainnya di pesisir pantai.
Koordinator masyarakat lokasi Bivak, Felix Manakopiaru. Foto:sasagupapua.com
Masyarakat Kamoro identik sebagai peramu ini terus menjaga budaya Sungai, Sampan dan Sagu (3S) sehingga kata Felix pihaknya meninggalkan kampung halaman sementara dan mendirikan tenda dan tinggal di lokasi tersebut (Bivak) untuk memenuhi kebutuhan ekonomi dengan mencari ikan, siput dan udang.
Hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi juga berjuang untuk memenuhi kebutuhan pendidikan anak-anak sekolah yang menurut mereka masih jauh dari sejarahtera.
Dengan adanya perhatian dari masyarakat lain, ia mengatakan pihaknya sangat memberikan apresiasi.
“Saya mewakili masyarakat, saya ucapkan terimakasih atas rombongan tim (UG Geo Engineering-red) yang datang bertemu masyarakat disini, bahkan mempunyai niat berbagi kasih, saya sangat berterimakasih,” ungkapnya.
Ia berharap masyarakat asli selalu bisa diperhatikan, dan kegiatan sosial seperti yang dilakukan oleh tim UG Geo Engineering tersebut bisa terus dilakukan.
“Kami juga berharap kedepan, pendidikan anak-anak kami bisa lebih baik dan lebih sejahtera dengan usaha-usaha yang kami lakukan sampai tidur bangun di pinggir sungai untuk kehidupan anak kami. Kami minta maaf dengan keadaan kami menerima tim dengan sederhana, itu lah kami orang Kamoro punya ciri khas hidup ada di pinggir sungai dimana tempat kami berada itu sudah kami mencari untuk kelangsungan hidup,” harapnya.
Selain berkunjung, berdoa dan bernyanyi bersama, para Crew 1 Geo Engineering bersama keluarga juga memberikan sumbangan kasih berupa pakaian serta aneka sembako.
Koordinator Crew, Demertho Mamar Menjelaskan kegiatan pelayanan kasih ini merupakan ide dari semua karyawan crew 1 yang bekerja di Divisi UG Geo Engineering PTFI.
Tim UG Geo Engineering Crew 1 saat berbagi kasih bersama masyarakat di Lokasi Bivak, Pomako. Foto:sasagupapua.com
“Kami berpikir bagaimana caranya kami bekerja di Tembagapura kemudian memiliki waktu day off yang bermanfaat, akhirnya kami sepakat untuk membuat kegiatan ini,” katanya di sela-sela kegiatan.
Ia menjelaskan semua yang dikumpulkan mulai dari pakaian hingga sembako merupakan hasil sumbangsih dari semua crew bersama keluarga.
“Kegiatan seperti ini akan terus kami evaluasi dan kegiatan seperti ini akan berlanjut terus,” ujarnya.
Koordinator Lapangan, Andy Ferdinan Yarangga, menjelaskan pihaknya melakukan kegiatan berbagi kasih didukung juga oleh divisi Enviromental PTFI.
Tim UG Geo Engineering Crew 1 saat bernyanyi bersama masyarakat di Lokasi Bivak, Pomako. Foto: Kristin Rejang/Sasagupapua.com
“Jadi kami dibantu Bus ke Cargo Dock, pihak Enviromental juga membantu kami tiga kendaraan laut untuk mensukseskan kegiatan ini. Untuk itu kami sangat berterimakasih kepada pihak Enviromental, selain itu kami juga mengucapkan terimakasih kepada pimpinan-pimpinan divisi kami, juga teman-teman crew semuanya, khususnya terimakasih kepada masyarakat yang bermukim di Bivak yang sudah menyempatkan waktu untuk kami bisa berkunjung,” ungkapnya.
Ia berharap kedepan pihaknya akan terus melakukan kegiatan yang lebih besar khususnya bagi masyarakat Papua.
“Saat ini kami masih memberikan sedikit namun kami berharap dengan hal kecil ini, bisa membawa sukacita untuk masyarakat disini. Semoga kelompok kami juga bisa terus berkembang lebih besar untuk melakukan hal kasih dan peduli banyak orang khususnya yang ada di Kabupaten Mimika,” pungkasnya.
