BELAKANGAN ini publik dibuat bingung dengan status pemerintahan di Kabupaten Mimika.
Dimana banyak isu yang beredar mengenai pelantikan Pj. Bupati Mimika usai dilantik oleh Pj Gubernur Papua Tengah.
Pj. Bupati Mimika, Valentinus Sudarjanto Suminto menegaskan untuk urusan kepala daerah baik Gubernur, Bupati, Walikota, semua mengacu pada aturan Undang-undang nomor 23.
Saat ini, kata dia Mimika sudah memiliki Pj. Bupati Mimika yang resmi dilantik oleh Pj. Gubernur Papua Tengah dimana dirinya juga ditunjuk langsung dari pusat menjadi Pj. Bupati Mimika untuk sementara menggantikan Johannes Rettob selaku Wakil Bupati juga Plt. Bupati Mimika.
Dijelaskan, didalam Undang-undang nomor 23 juga mengatur mengenai pemberhentian sementara jika kepala daerah teregister sebagai terdakwa di Pengadilan.
“Pemerintah pusat secara tegas tidak membeda-bedakan kepala daerah manapun. Kita negara hukum itu kita tegakan,” katanya ketika diwawancarai di Timika, Senin (26/6/2023).
Valentinus menjelaskan saat ini dipermasalahkan terkait mengapa langsung Pj dan tidak Plh.
Menurutnya, orang selalu membandingkan yang terjadi di Mimika dengan Provinsi induk (Papua-red). Dimana saat itu untuk Papua ketika Gubernur Lukas Enembe berstatus tersangka, sehingga Mendagri menunjuk Plh yakni Sekda Definitif Provinsi.
Sementara, untuk di Mimika, diketahui Bupati Mimika berstatus tersangka oleh KPK kemudian digantikan oleh Wakil Bupati sebagai Plt. Bupati Mimika.
Ketika Plt. Bupati dinyatakan sebagai terdakwa, dan sudah teregister maka harus diberhentikan sementara.
“Diberhentikan sementara berarti kan urusan pemerintah, keuangan dan lainnya itu kan stak jadinya. Kalau kita cuman menunjuk Plh, itu terbatas tugas-tugasnya,” katanya.
Untuk itu, perlu ditunjuk Pj dimana semua yang dilaksanakan sesuai aturan.
“Kalau Pj kita mau menunjuk sekda untuk jadi PJ, sekda Mimika belum definitif, akhirnya diambil dari pusat untuk penjabat Bupati Mimika, itu kenapa Plh kemudian kenapa Pj. Itu yang mendasari,” pungkasnya.
Valentinus mengatakan bersama dengan Gubernur dan 8 Bupati yang ada di Papua Tengah merupakan satu keluarga.
“Kami tau ada yang sedang bermasalah. Mudah-mudahan masalahnya bisa selesai dan bisa kembali aktif begitu dinyatakan tidak bersalah akan diaktifkan kembali,” ujarnya.
Sehingga ia mengatakan dirinya dipilih untuk sesuatu tujuan yang baik.
“Saya datang kesini baik-baik, datang dari jauh, untuk memperbaiki Mimika, saya saja yang dari jauh mau datang ikut membantu saya yakin saudara saudara saya disini juga, pasti akan mau melihat Mimika lebih baik,” ungkapnya.
Menurutnya pemerintah jangan mengorbankan masyarakat karena kesejahteraan, ketenangan di Mimika menjadi hal yang penting.
“Mimika itu terkenal, makanya informasi bisa langsung membooming seperti ini. Semoga kita bisa satu, bersama-sama kita bangun Mimika,” pungkasnya.
Penulis: Kristin Rejang