Kesehatan · 28 Okt 2024 17:16 WIT

Ada 600 Kasus Stunting di Wilayah Puskesmas Timika, Kapus : Kami Berikan Makanan Berigizi Tinggi Selama 56 hari


Kepala Puskesmas Timika, dr. Moses Untung. Perbesar

Kepala Puskesmas Timika, dr. Moses Untung.

SASAGUPAPUA.COM, TIMIKA – Ada 600 kasus stunting di wilayah Puskesmas Timika sesuai data tahun 2023. Hal diungkapkan Kepala Pukesmas Timika Kota, dr. Mozes Untung saat ditemui di Posyandu Kasuari, Kelurahan Koperapoka, Senin (28/10/2024).

Ia mengatakan belum mengetahui rekapan data stunting Tahun 2024, namun untuk data Tahun 2023 ini pihaknya melakukan penanganan dengan baik terhadap 600 penderita stunting.

“Untuk Tahun 2023 dengan  jumlah penduduk yang hampir 98 ribu disesuaikan dengan data estimasi  total kejadian stunting di seluruh wilayah Puskeksmas Timika ada 600 kasus. kalau dipresentasekan  sebenarnya masih dibawa standar yang ditetapkan, tapi itu  menjadi  peringatan  bagi kita bahwa masih ada kejadian stunting di masyarakat,” ungkapnya.

Pihaknya menyimpulkan semakin banyak bayi balita yang dibawa untuk mendapat pelayanan di Posyandu maka angka stunting semakin menurun.

Hal ini berdasarkan pemetaan yang dilakukan disemua kampung dan kelurahan di wilayah Puskesmas tersebut.

“Ketika jumlah bayi Balita yang ditimbang lebih sedikti dibanding jumlah bayi Blita seluruhnya, maka angka stunting lebih tinggi karena yang ditimbang yang itu itu saja,” terang Mozes.

Kemudian terkait penanganan, pihaknya melakukan program pemberian makanan tambahan bernilai gizi tinggi berbasis pangan lokal.

“Jadi pangan lokal diolah menjadi snack bernilai gizi tinggi yang gampang dikonsumsi anak-anak,” ujarnya.

Pemberian makanan tambahan dilakukan selama 56 hari sampai  berat badan dan tinggi badan kembali normal.

“Snack itu setiap hari diantarkan oleh petugas Puskesmas dan kader ke rumah-rumah bayi Balita yang menderita stunting,” kata dia.

Dijelaskan penderita stunting juga mendapat dukungan dari Dinas Peternakan dan Kesehatan  Hewan (Disnak Keswan) Kabupaten Mimika berupa telur dan daging ayam. Selain itu juga Disnak Keswan menyiapkan kandang untuk beternak ayam.

Mozes menjabarkan  penyebab terjadinya stunting salah satunya sanitasi yang jelek.

Menurutnya di Timika ini sumber air bersih sangat susah, sedangkan untuk mencegah stunting harus dimulai dengan dengan prilaku hidup sehat, seperti sebelum makan harus cuci tangan, mengonsumsi air bersih dan memiliki jamban  yang sehat.

“Namun kenyataannya masih banyak keluarga yang belum memiliki jamban sehat. Hal-hal ini menjadi penyebab karena penularan penyakit itu banyak tejadi  karena air yang kurang bersih atau sanitasi yang kurang sehat.  Tingginya kasus penyakit malaria, TBC, diare berulang-ulang, ISPA berulang-ulang menjadi  salah satu faktor yang sangat mempegnaruhi kasus tunting dan kurang gizi,” ucap Mozes.

 

 

Berikan Komentar
Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Tim Penilai Sambangi Posyandu Gimbi Distrik Kuala Kencana

1 November 2024 - 19:38 WIT

Aparat Kampung Landun Mekar Apresiasi Tim Penilaian Posyandu

31 Oktober 2024 - 20:41 WIT

Pemerintah Daerah Gelar Penilan Kebersihan Kampung di 3 Distrik Selama Dua Hari

31 Oktober 2024 - 17:48 WIT

Tim Pemkab Lakukan Penilaian Bebas Buang Air Besar Sembarangan dan Jentik

31 Oktober 2024 - 17:45 WIT

Penilaian Posyandu Waker di Kampung Minabua: Kami Dapat Bantuan Gedung dari Dinas DP3AKB

30 Oktober 2024 - 16:42 WIT

Tim Penilai Kunjungi Posyandu Mawar, Lurah Wanagon : Apresiasi Penilaian Posyandu

30 Oktober 2024 - 15:42 WIT

Trending di Kesehatan