SASAGUPAPUA.COM , TIMIKA – Wakil Bupati Mimika, Emanuel Kemong dalam momen apel pagi, Selasa (8/4/2025) yang digelar di Lapangan Pusat Pemerintahan Kabupaten Mimika, Papua Tengah mengatakan pasangan Johannes Rettob dan Emanuel Kemong dipilih oleh rakyat.
Ia mengatakan rakyat akar rumput yang selama ini tidak mendapatkan tempat yang baik di negerinya sendiri.
“Mereka yang terpinggirkan oleh pembangunan, mereka yang tidak pernah diperhatikan secara baik sementara kita ada ditempat yang seperti ini, banyak uang kita kelola tapi sayangnya tidak sampai ke kampung-kampung, ada sampai tapi tidak membawa harapan mereka,” katanya.
Ia juga mengatakan saat ini dunia pemerintahan menjadi hal yang baru ia juga awalnya tidak memiliki mimpi untuk berdiri dihadapan para ASN yang ada di Mimika.
“Minta maaf saya sebenarnya tidak menginginkan dan dibenak saya ini tidak pernah punya mimpi untuk berdiri di mimbar yang terhormat ini, tapi saya tidak tau saya dan bapak John ini tidak tau kenapa kami berdua berpasangan dan ada di tempat ini, sebagai orang yang berkeyakinan kepada Tuhan, mungkin ini rencana Tuhan untuk kita sama-sama,” katanya.
Ia mengatakan semua karena rencana Tuhan untuk bersama memperbaiki Kabupaten Mimika lebih baik.
“Bukan kami berjalan sendirian tapi kita bersama sama memperbaiki kabupaten kita yang kita cinta ini supaya bersama memberikan perhatian kepada masyarakat,” ujarnya.
Ia juga mengatakan dirinya sebenarnya sudah kembali ke kampungnya yaitu Agimuga sejak tahun 2015 setelah hampir 30 tahun lebih bekerja di salah satu lembaga di Mimika.
“Kenapa saya pulang kampung ? karena saya melihat semacam apa ya ini pembangunan sudah baik tapi berjalan di tempat terus, kenapa masyarakat yang pernah saya lihat lima tahun yang lalu, 10 tahun yang lalu kok sama saja, tidak ada satu perubahan,” ujarnya.
Hal tersebut kata dia mendorong sehingga Bupati Mimika, Johannes Rettob meminangnya untuk berpasangan. “Meskipun ada tawar menawar tidak mau, tidak mau, tapi akhirnya terakhir-terakhir siap mau, dan Puji Tuhan kami dua terpilih,” ucapnya.
Dan hari ini, kata dia bersama dengan perangkat daerah mereka bersama bergandengan tangan untuk bekerja keras bagi masyarakat.
“Buat masyarakat yang merindukan sebuah perubahan, coba kita buat hidup mereka (masyarakat) baik sedikit kah, ditempat yang kaya ini terjadi kekurangan gizi, stunting, ditempat yang kaya ini kok bisa begitu, di tempat yang kaya seperti ini kok, masyarakat adat seperti ini, kira-kira siapa yang salah disini, coba kita renungkan,” kata Emanuel.
Dikatakan, jika pelayan pemerintah, pelayan Tuhan, wakil-wakil pemerintah harus memperhatikan masyarakat.
“Kenapa kita tidak gunakan kemampuan untuk membantu masyarakat ini, minta maaf yang tambah-tambah berduit makin naik terus yang tidak-tidak semakin bawah (menurun) lagi, APBD cukup besar tapi tidak bisa bikin apa-apa, saya minta maaf tapi ini harus saya harus bicara ini,” ucapnya.
Emanuel mengatakan mereka punya visi misi pembangunan lima tahun kedepan adalah pembangunan dari kampung.
“Bapa bupati bilang pak wakil nanti banyak di Kampung, siap saya akan tertibkan kepala-kepala distrik harus ada dikampung, kepala-kepala distrik itu segera membangun kampung dan distrik, kenapa hanya hidup di kota terus,” katanya.
Berikutnya ia juga mengajak semua untuk menerapkan kedisiplinan.
“Jam 8 kita masuk kantor, pulang tepat waktu, jangan masuk jam 10, disiplin waktu itu tolak ukur, disiplin waktu karena saya diajar kalau anda bisa disiplin semua akan beres, disiplin waktu itu penting,” pungkasnya.