Pemerintahan · 9 Apr 2025 13:03 WIT

Kunjungi Lapas Timika, Gubernur Papua Tengah Akan Siapkan Bantuan Hukum


Papua Tengah, Meki Nawipa bersama rombongan saat disambut dengan tarian oleh WB Lapas Kelas IIB Timika. (Foto: Kristin Rejang) Perbesar

Papua Tengah, Meki Nawipa bersama rombongan saat disambut dengan tarian oleh WB Lapas Kelas IIB Timika. (Foto: Kristin Rejang)

SASAGUPAPUA.COM, TIMIKA – Gubernur Papua Tengah Meki Nawipa dan Wakil Gubernur Papua Tengah, Deinas Geley mengunjungi Lapas Kelas II B Timika, Papua Tengah, Rabu (9/4/2025).

Gubernur yang didampingi Bupati Mimika, Johannes Rettob, Wakil Bupati Mimika Emanuel Kemong dan rombongan tiba di Lapas sekitar pukul 12.00 wit Mereka disambut dengan tarian Papua yang dibawakan oleh Warga Binaan Lapas Kelas IIB.

Bupati Kabupaten Mimika, Johannes Rettob dalam sambutannya mengatakan ini merupakan kunjungan pertama dirinya bersama Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Tengah.

“Terimakasih sudah memilih kami, pak Gubernur kita semua menang disini,” ucapnya.

Ia melaporkan, jumlah ada 306 Warga Binaan dimana paling banyak adalah WB adalah kasus narkoba.

“Mereka cukup baik dibina karena banyak sekali yang mereka buat, kreatifitas, lukisan patung-patung,” katanya.

Ia berpesan kepada warga binaan agar selalu dekat dengan Tuhan, ia juga memberikan apresiasi kepada Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Tengah yang menjadi Pimpinan Provinsi Pertama yang menginjakan kaki ke Lapas Kelas IIB Timika.

“Saya berharap kunjungan Gubernur ini luar biasa, gubernur per gubernur tidak pernah injak lapas ini gubernur pertama injak lapas ini baru kali ini,” serunya.

Ia melaporkan Pemda juga telah menjalin kerjasama dengan Lapas Kelas IIB Timika yang merupakan instansi vertikal, mereka juga telah melaksanakan beberapa bantuan seperti membantu untuk pembangunan klinik serta perawatan lapas.

“Kami masih punya hutang untuk warga binaan, walaupun ada puskesmas dekat sini tapi mereka mau ke puskesmas kesana itu susah, jadi saya masih punya hutang mobil ambulance,” ucapnya.

Ia berharap warga binaan untuk selalu memperbaiki diri, membina diri masing-masing.

Sementara itu, Gubernur Papua Tengah, Meki Nawipa menjelaskan pihaknya punya program untuk seluruh masyarakat.

“Pokoknya kita pastikan Hak Asasi Manusia statusnya apa kita kasih kesehatan gratis, di Nabire kita sudah kasih satu mobil ambulance, berarti secara fisik dan jasmani kita pastikan clear dulu,” ucapnya

Ia menjelaskan anak Papua yang masuk dan dihukum karena tidak memiliki bantuan hukum.

“Di Nabire kita akan kerjasama dengan Lembaga Bantuan Hukum disini (Timika) juga akan kita siapkan, jangan sampai curi sendal lalu tidak ada orang yang bela mereka lalu ditangkap,” ungkapnya.

Meki mengatakan Pemerintah Provinsi Papua Tengah dan Pemkab Mimika sama seperti Pemkab Nabire akan menyiapkan Bantuan hukum misalnya melalui Lembaga Hukum

“Kita akan beri bantuan hukum sebagai bagian dari masyarakat kita bahwa mereka perlu dibantu dan kita pastikan itu. Tinggal kita kerjasama dengan Lembaga Pemasyarakatan (LP) disini,” ujarnya.

Ia menyarankan agar pihak Lapas membentuk tim dan bertemu dengan Pihak Pemkab Mimika maupun Pemda Provinsi Papua Tengah.

“Sehingga saat mereka (pelaku kriminal) diproses sudah ada pendampingan hukum. Kamu (Warga Binaan) tidak sendiri kita ada sama-sama ingat, jangan ulang lagi, kalau sudah pernah disini jangan kembali lagi kesini,” kata Meki.

Melalui Lembaga hukum kata Meki bisa memberikan bantuan penanganan awal bagi mereka yang terjerat hukum.

“Bisa kita kerjasama dengan polisi juga supaya kita bisa berjalan barengan hingga sampai di kejaksaan bisa buat satu tim menolong orang kecil bukan hanya ditolong tapi mereka (yang terjerat hukum) juga bisa lebih mengetahui  hukum,” ucapnya.

Meki Nawipa juga menjelaskan di organisasi PKK terdapat Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) dimana dana pembinaan bersumber dari Kabupaten atau Provinsi.

“Jadi kalau teman-teman yang punya kerajinan disini bisa kerjasama dengan Pemkab maupun Pemda Provinsi sehingga mereka bukan hanya di tahanan tapi bisa punya penghasilan yang penting pimpinan disini jujur,” serunya.

Dikatakan lewat Dekranasda jika ada kelompok UMKM bisa dibantu untuk bekerjasama dalam pameran  juga dengan makanan bergizi yang dicanangkan oleh presiden misalnya Lembaga Pemasyarakatan memiliki lahan yang cukup bisa kerjasama untuk ayam petelur.

“Mereka (warga binaan) bukan orang yang dibuang didalam penjara tapi mereka juga bisa produktif dan memiliki kesibukan positif,” ucapnya.

Selain itu, pihaknya juga akan mengusahakan semua warga binaan mendapatkan BPJS Kesehatan.

“Jadi semua Masyarakat di Papua Tengah tidak boleh sakit, kalau sakit semua sudah dicover oleh Pemkab Provinsi dan Kabupaten,” ucapnya.

Ia juga berterimakasih karena warga binaan di Lapas Kelas IIB Timika memberikan mereka suara saat momen Pilkada.

“Kami tidak memandang siapapun, semua adalah warga provinsi Papua Tengah dan warga Mimika, yang kita pikirkan adalah orang kecil yang angkat dan kita memastikan orang kecil bisa hidup lebih baik, mungkin ini cara Tuhan supaya bisa hidup baik,” pungkasnya.

Berikan Komentar
penulis : Kristin Rejang
Artikel ini telah dibaca 300 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Di Timika, Natalius Pigai Paparkan Tujuh Poin Hasil Pertemuan Dengan Asosiasi Gubernur

13 Mei 2025 - 18:06 WIT

Banjir di Mamberamo Raya, Pemprov Papua Salurkan Bantuan

13 Mei 2025 - 17:53 WIT

Frederikus Kemaku Harap Pemerintah dan Freeport Serius Selesaikan Masalah Lemasko

2 Mei 2025 - 09:53 WIT

Suarakan Hak Buruh, LBH Papua Desak Pemerintah Pusat dan Daerah Penuhi Hak Buruh di Seluruh Wilayah Papua

1 Mei 2025 - 23:57 WIT

Meki Nawipa Minta Pemekaran Kabupaten Hingga Ijin Pertambangan Kembali ke Provinsi

1 Mei 2025 - 17:46 WIT

Pemkab PPT Bantu Ambulance Untuk Dua Rumah Sakit Milik TNI/Polri di Timika

1 Mei 2025 - 15:51 WIT

Trending di Kesehatan