KOTA sarmi banyak melahirkan pesepakbola hebat, Sebut saja Marinus Wanewar, Gunansar Mandowen, juga Todd Rivaldo Ferre yang merupakan putra asli sarmi. Mereka adalah pemain sepak bola dengan talenta-talenta hebat yang dimiliki sepakbola indonesia saat ini.
Sayangnya, pembinaan sepakbola di Kota Ombak tersebut dirasa masih kurang berkembang.
Hal tersebut disampaikan oleh Agustinus Ferre, yang juga merupakan pemerhati sepakbola asal Sarmi.
“Saya lihat perkembangan sepakbola di Jayapura lebih maju, dan juga di beberapa tempat seperti di Timika, Biak, Waropen, dan juga daerah-daerah lain juga sudah maju, di Sarmi sepakbolanya masih belum sesuai dengan yang kita harapkan,” kata Agus kepada Sasagupapua.com, Selasa (5/9/2023).
Padahal menurut Agus, bakat pemain Papua asal Sarmi juga memiliki potensi. Hal ini mampu membuktikan adanya peluang bagi generasi penerus yang ada di kota Sarmi untuk berkembang di dunia sepakbola.
“Jadi kalau pemain sepakbola yang sudah senior lalu masa mereka selesai, siapa lagi yang mau ganti mereka, jadi saya lihat memang belum ada regenerasi khusus untuk sepakbola di Sarmi belum ada,” ujarnya.
Agus mengatakan, untuk itu pembinaan sepakbola dari usia dini perlu diperhatikan dengan baik seperti melalui Sekolah Sepakbola (SSB).
Diungkapkan, saat ini di kota Sarmi memang ada beberapa SSB namun belum bisa menjangkau anak-anak yang berada di kampung-kampung karena masih berfokus di pusat kota. Padahal bagi Agus, di daerah kampung-kampung juga memiliki potensi yang luar biasa.
“Sebagai anak asli Sarmi, saya bicara karena saya melihat perkembangan Sarmi saat ini khususnya generasi muda banyak menghabiskan waktu dengan hal-hal negatif seperti miras dan lain-lain. Ini sangat memprihatinkan sekali,” katanya.
Agustinus Ferre yang merupakan mantan pesepakbola era 90an yang kala itu mengawali karirnya dari klub lokal yang ada di kabupaten Jayapura yaitu Sentani Putra, dan kemudian bergabung bersama klub Persidafon Dafonsoro ini mengungkapkan bahwa Sepakbola merupakan industri yang bisa memiliki peluang dalam hal ekonomi.
“Sepakbola adalah industri, karna sepakbola dia bisa hidup, dia bisa biayai keluarga, dia bisa buat sesuatu lewat sepakbola karena itu suatu profesi pekerjaan. “Katanya
Untuk itu, saat ini ia gencar menyuarakan terkait perkembangan sepakbola di kota Sarmi agar bisa menjadi perhatian dengan membuat baliho mulai dari distrik Bonggo yang merupakan kampung halamannya lalu merambat ke kampung lainnya.
Bahkan, Agus berencana untuk menyelenggarakan turnamen yang akan berlangsung pada Bulan Oktober mendatang bertepatan dengan hari sumpah pemuda.
Turnamen ini digelar khusus bagi kelompok usia 12-14 tahun, yangmana melalui turnamen yang akan diadakan ini bisa menghidupkan generasi muda khusus nya dari usia dini yang ada di kabupaten Sarmi.
“Jadi ini khusus dari kampung-kampung, karena saya lihat setiap kampung itu banyak lapangan sepakbola, tapi lapangannya kosong, tidak terpakai, akhirnya rumput naik sampai mungkin sama dengan tiang gawang. Padahal tempatnya rata, lapangannya banyak tapi tidak dimanfaatkan dengan baik,” kata Agus.
Ia berharap dengan turnamen yang nantinya diadakan, bisa melahirkan bibit-bibit pemain hebat di masa depan.
Sebab bisa dilihat saat ini banyak turnamen usia dini di tingkat nasional bahkan internasional, sehingga sasaran mencari bibit unggul difokuskan untuk usia dini.
“Nantinya kita bina, target 4-5 tahun kemudian akan muncul bibit-bibit pengganti Lukas, todd, gunansar, marinus dan lain-lain di masa depan,” kata Agus.
Tidak tanggung-tanggung, ia berambisi agar beberapa tahun kedepan Sarmi bisa kembali menyumbangkan pemain hebat untuk klub sepakbola yang sedang berkembang di tanah Papua seperti Persipura, Persewar Waropen, PSBS Biak dan tim lainnya, bahkan ia berharap bisa menyumbangkan pemain hebat untuk timnas Indonesia.
Agus yang merupakan pelatih kepala di salah satu sekolah sepakbola yang berprestasi di Kabupaten Jayapura yaitu SSB Imanuel, sudah membuktikan bahwa ia bisa melahirkan pemain muda bertalenta seperti, Alfons Migau, Patrick Womsiwor, dan Todd Ferre.
Sehingga ia berharap sepakbola Sarmi bisa bangkit, tidak kalah dengan tim Papua yang lain.
“Sarmi juga harus bangkit sehingga generasi-generasi baru yang hebat akan muncul. Kita juga berharap ada perhatian dan juga peran aktif dari Dispora, Koni, juga askab, untuk membangun generasi muda yang lebih maju untuk olahraga khusus nya sepakbola agar tidak terjerumus kedalam Hal-hal negatif seperti, miras, Narkoba dan lainnya,” pungkasnya.
Penulis: Ed